Bergosip
" Ini soal Gavin," Ucap Naufal membuat Tio mengalihkan pandangan nya dari ponsel kearah lelaki di hadapannya.
" Kenapa sama Gavin?" Tanya Tio seraya berdehem pelan,
Naufal menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya secara frustasi.
" Gue nggak tau lagi mau ngomongin Gavin kayak gimana," Ucap Naufal selanjutnya,
Mendengar hal itu Tio seketika memasang wajah datar. Sesaat kemudian tangannya terulur untuk menjitak kepala Naufal.
Sebelum lelaki itu sempat bertanya kenapa Tio melakukan hal itu, Tio sudah terlebih dahulu mencerca Naufal.
" Hei kutu kucing, lo kalo nggak niat ngomong nggak usah ngomong. Mending lo tutup mulut trus lo kunci, kuncinya lo buang ke tengah laut. Daripada bikin kesel gue aja,"
" Tsk. Diem dulu ogeb, gue aja belom nyelesaiin kata-katanya." Balas Naufal keki. "Beri gue jeda."
Tio memutar bola mata malas, " Yaudah iya-iya, buruan gih lanjutkan."
Terdapat keheningan sesaat sebelum Naufal mau memulai keluh kesahnya perihal Gavin.
" Lo nyadar nggak sih sikap Gavin akhir-akhir ini berubah---"
" Power rangers kali ah berubah," Celetuk Tio tiba-tiba seraya mengupas kulit kacang.
" Iya. Trus elo monster buruk rupa nya. " Imbuh Naufal menyahut kacang yang hendak di makan Tio.
" Jadi cerita nggak sih lo? Gue mau pulang nih kalo nggak jadi cerita. Ngantuk."
" Jadi lah. Lo mangkanya diem oncom. Lo ngomong lagi gue tendang pantat lo sampai lo terbang ke rumah,"
Mendengar hal itu Tio pun tertawa renyah seraya mencolek dagu Naufal. " Ih abang bisa aja,"
" Jijik gila! Lo kesambet apaan sih? Sejak udah nggak jadi Ketua Osis harga diri lo turun banget perasaan."
"Kampret. Gue nggak jadi Ketua Osis karena masa jabatan gue emang udah habis dan---"
" Oke-oke. Ini tujuan awalnya gue kan mau cerita soal Gavin. Right?"
"Hemm,"
" Nggak usah ngambek. Nanti gantian. Setelah gue cerita, baru gantian elo,"
" Udah nggak minat."
" Tau ah sebel gue. Lo sama Gavin sama-sama bikin gue kesel akhir-akhir ini," Ucap Naufal seraya bangkit berdiri, hendak meninggalkan Tio di warkop sendirian.
Namun, dengan cepat Tio menahan lengan Naufal agar laki-laki itu tak beranjak dari tempat duduk nya.
" Ih babang Nopal kalo ngambek makin sesuatu deh," Ucap Tio dengan nada di buat-buat, menambah tingkat kekesalan yang ada di diri Naufal.
" Tio, gue sleding lo ya," Geram Naufal
Seketika Tio pun angkat tangan, tanda menyerah dan tak menganggu Naufal lagi.
Tio mengambil gorengan milik Naufal, memakannya seraya menatap sang pemilik gorengan tersebut. " Oke duduk dong mangkanya,"
"Awas kalo lo resek lagi,"
" Iya-iya elah. Cepetan."
" Menurut elo Gavin gimana?" Tanya Naufal to the point.
" Gimana apanya?"
" Ya berubah. Emm lebih ke terlalu berlebihan menurut gue sekarang dia tuh."
" Ah, dari dulu tuh anak kan emang gitu."
" Iya. Cuma' lo nyadar nggak sih, Gavin tuh sekarang dikit-dikit Aluna. Dikit-dikit Aluna. Kayak dunianya itu isinya Aluna semua."
Tio menatap Naufal sesaat, Ia ingin berbicara namun mulutnya masih di penuhi oleh makanan. Membuat mau tak mau Naufal harus menunggu.
" Emm---kalo menurut gue sih wajar aja. Dia kan baru kali pertama ini jatuh cinta." Balas Tio tak berselang lama kemudian.
" Iya. Tapi aneh aja gitu hal kecil aja yang ada kaitannya sama Aluna di bangga-banggain. Kayak apaan aja,"
" Itu namanya dia mencintai Aluna dari hal-hal yang kecil geblek , bagus dong itu."
" Tapi, dia cuma bisa lihat sisi yang baek doang. Lo tau nggak sih kalo lo terlalu cinta sama seseorang jatuhnya apa?"
" Tau."
" Masak? Gue nggak yakin kalo lo tau. Kalo lo tau, lo nggak mungkin bisa sesantai ini."
" Nih ya, kalo terlalu cinta sama seseorang jatuhnya itu ada dua. Kalo nggak benci ya. . . Obsesi,"
" Tuh kan,"
" Udahlah. Biarin. Toh Gavin udah gedhe. Jangan kayak emak-emak yang nggak rela ngelepas anaknya tumbuh dewasa deh pal."
Naufal mencebik kesal kala Tio baru saja menyelesaikan ucapannya.
'Ah, bicara sama Tio nggak membantu,' batin Naufal mencomot gorengan miliknya dan memakannya secara ganas.
Tak hanya Naufal yang kesal merasa ini sia-sia. Yuri pun merasakan hal yang sama.
Yuri yang sedari tadi bersembunyi untuk menguping pada akhirnya sudah pulang beberapa menit yang lalu, gadis itu kesal.
Bagaimana tidak? Sudah kepanasan dan barang kali mendapat percakapan gossip yang hot ala-ala. Namun yang Ia dapat malah pertunjukan debat tak henti-hentinya dari dua sahabat yang masih betah di warkop
See You Next Chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Kejar Rasa Baper (Complete)
Mizah[ BOOK 1 ] #2 DALAM HUMOR ( 22/02/18 ) ℹPRIVATE ACAK. FOLLOW DULU AGAR BISA BACA FULL EPISODE ⚠ Cerita ini 99,9% Garing krik krik dan tidak bisa membuat kalian ketawa. ⏳Masih belum tamat/ masih terus update? ? Setiap chapter terdiri dari 1-750 words...