33.

19.1K 973 42
                                    

Ketika mantan Gavin . . .
🐬🐬🐬

Pernah denger istilah "Buanglah mantan pada tempatnya" nggak?

Istilah yang sering di gunakan saat seseorang sedang sok sok udah move on dari mantan padahal aslinya mah belum dan diam-diam masih suka stalker itu loh.

Thor lu ngajak ribut yee?

Nggak kok, cuma ngajak tebak tebak gak berhadiah doang kok :v

Istilah itu sekarang sedang di fikirkan oleh Gavin sejak beberapa menit yang lalu. Lelaki itu berfikir keras ingin membuang mantannya yang sedang duduk dengan santai di teras rumahnya seraya tangannya membolak-balikkan majalah dipangkuannya.

Pasalnya, Gavin saat ini tidak tau harus bagaimana. Tidak mungkin dong dia harus jongkok dekat pohon buah mangga milik tetangga terus menerus hingga Fio---mantan Gavin itu pulang. Tak hanya itu, kulit lelaki itu sudah memerah plus bentol-bentol akibat di gigit oleh nyamuk.

Permasalahannya adalah, jika Gavin melangkahkan kakinya tuk keluar dari tempat persembunyiannya, lelaki itu tau benar bahwa Fio akan mengucapkan kalimat yang bernada menjijikkan di telinga Gavin. Apalagi kalau bukan "Minta balikan."

Mungkin dulu, sebelum Gavin menautkan hatinya pada sosok Aluna, hal ini bukanlah permasalahan yang rumit. Dan dengan gampangnya nanti lelaki itu akan menepuk jidatnya sendiri dengan bangganya kepada dua temannya seraya berkata "Resiko horang ganteng ya gini. Banyak yang ngejar. Bahkan mantan sekalipun ngajakin gue balikan."

Akan tetapi itu dulu. Bukan sekarang.
Karena sekarang yang sedang terjadi adalah Ia komat-kamit merutuki nasibnya karena ponselnya tadi lowbat. Alhasil dirinya tak dapat menghubungi dua sahabatnya itu tuk meminta bala bantuan untuk mengusir nenek lampir.

Karena prinsip Gavin sekarang adalah "Gue emang ganteng. Banyak yang naksir pula. Tapi hati gue udah sold out untuk Aluna seorang. So, untuk gadis lain, mending minggir jauh jauh hus hus."

Dikira kucing apa di hus hus segala?

Bukan gue ya yang ngomong soal kucing. Itu perasaan lo doang kali - Gavin

Gavin menghembuskan nafas berat. Mau tak mau Ia pun berdiri---melangkahkan kaki keluar dari tempat persembunyiannya.

Lelaki itu memasang wajah datarnya kala Fio mengalihkan pandangannya dari majalah ke arah Gavin sambil tersenyum sumringah.

"Hai" Sapa Fio seraya berjalan menghampiri Gavin. "Lo lama banget sih? Biasanya kan jam segini dulu lo udah pulang. Ada tugas tambahan kah?"

"Mau apa lo dateng kesini?" Balas Gavin menghiraukan pertanyaan Fio.

"Lo kok jadi kaku gini sih?"

"Bukan urusan lo"

"Apa semenjak gue putusin lo jadi ngebenci gue kayak gini? " tanya Fio menatap Gavin sendu. "Lo kan tau alasan guw mutusin elo itu karena apa."

Gavin memutar bola mata malas mendengar penuturan dari bibir Fio.

'Demi kaos dalam Tio yang tiga hari belom dicuci. Yakali gue ngebenci dia karena di putusin. Gue suka ke dia aja kagak. Apalagi sampek cinta.' , batin Gavin menatap Fio malas yang kini sedang berusaha menyentuh pergelangan tangan Gavin namun segera lelaki itu tepis.

"Apaan sih. Gak usah pegang-pegang bisa kalik." Ucap Gavin sewot ketika Fio seperti anak kucing yang minta di kasih makan.

"Gav, gue nyesel. Plis, maafin gue ya," ucap Fio yang hampir menangis karena Gavin melangkahkan kaki mundur----berusaha membuat jarak dengan dirinya.

"Gue gak pernah marah atau ngebenci elo. Tapi, asal lo tau sampai kapanpun gue nggak mau balikan sama yang namanya mantan. Pantang buat gue hukumnya. Sama aja ngejilat air liur sendiri tau nggak." Ucap Gavin yang tanpa sadar membuat hati Fio tertohok seketika.

Fio menundukkan kepalanya. Menahan sesak tangis yang ada di relung hatinya.

Sedangkan Gavin? Fikiran Lelaki itu malah berkelana ke Aluna.

'Kalo mantan gue kalo Aluna mah putus berapa kali pun akan tetep gue sambungin lagi. Namanya juga cinta sejati. Ya gue perjuangin lah meski itu mantan sekalipun' pikir Gavin seraya mendengus geli.

Yaelah vin, pacaran aja belom kesampaian udah mikir kalo lo jadi mantannya Aluna, lo akan ngeperjuangin dia.

Suka-suka gue lah. Hidup-hidup gue kenapa jadi elu yang ribet 😷? - Gavin

"Kok lo malah senyum-senyum gitu sih. Gue kan lagi nangis." Ucap Fio kesal seraya sesenggukan karena tangisnya.

"Trus gue harus apa? Ikut nangis bareng elo? Iya gitu?" Balas Gavin tak suka

"Ya seenggaknya jangan ketawa lah."

"Bodo amat. Siapa lu ngatur-ngatur hidup gue? "

Setelah mendengar pertanyaan yang lebih tepat ke ungkapan dari bibir Gavin. Seketika Fio duduk di kursi yang berada di dekatnya seraya menangis sejadi-jadinya hingga maskara yang Ia gunakan luntur.

🐬 🐬
🐬🐬🐬🐬🐬
🐬🐬🐬
🐬

" Kok makjleb gini ya denger begitu dari mantan yang masih disayang. Duh.. perih nih hati gue. " batin Fio masih sesenggukan namun tak di pedulikan oleh Gavin yang malah memilih melengos memasuki rumah.

ĺ

Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang