98.

9K 574 49
                                    

Tercyduk

Gavin masih asik mengutak-atik ponsel Kak Abi.

Ia baru saja selesai menghapus satu persatu chat pada aplikasi chatting milik kakaknya.

Itu semua Ia lakukan agar tindakan mulianya untuk membalas pesan chat yang menumpuk di ponsel Kak Abi tidak memiliki jejak sama sekali.

" Gue emang baik lah. Of course itu mah. Tapi, gue nggak pengen kakak gue tau kebaikan gue. Nanti dia terharu sama gue," Pikir Gavin setelah menutup aplikasi chatting Kak Abi.

Yah, setiap manusia memang punya pikiran yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu hal.

Termasuk cara berpikir Gavin,

Jangan mengejek Gavin karena melakukan hal itu. Coba kalian renungkan, apa kalian tidak pernah jahil terhadap saudara kalian?

Lalu setelah melakukan tindakan tersebut kalian membenarkan apa yang kalian perbuat atas dasar nama 'becandaan semata'

Yah berarti secara tidak langsung kalian sama dengan Gavin.

Benar kan?

Bener dong?

Bener ya?

Oke back to story.

Setelah menutup aplikasi chatting, Gavin yang merasa sudah PW alias posisi wenak di kasur king size pun memutuskan untuk menonton film.

Jangan tanya menontonnya di mana, sudah jelas lelaki itu membuka aplikasi youtube yang terinstal di ponsel kakaknya. Tentu nya setelah Gavin membuka kunci pada aplikasi tersebut.

Yah bagaimana lagi, Kak Abi memang mengunci beberapa aplikasi yang ada di ponselnya.

Jika aplikasi whatsapp di ponselnya Ia kunci karena bersifat pribadi, maka aplikasi youtube di ponselnya Kak Abi kunci karena Ia sangat menyayangi kuota nya.

" Mau nonton film apa ya enaknya," Gumam Gavin seraya tangannya mengambang pada kolom pencarian, masih bingung apa yang ingin Ia tonton sebenarnya.

Tak berselang lama kemudian, lampu bewarna kuning muncul di sisi kanan otaknya.

Pertanda Gavin sudah mengetahui apa yang sebaiknya Ia tonton.

" Ya siapa tau ntar gue jadi jago masak ye kan. Buat roti lagi untuk Aluna," Gumam Gavin pelan seraya mengetik pada pencarian cara membuat roti yang mudah namun enak.

Ah, itu karena Gavin mengingat, waktu itu Ia sempat membuat kan roti untuk Aluna dengan tampil an yang sangat hancur pada roti tersebut.

Bahkan Gavin dapat mengingat dengan jelas bagaimana ekspresi Aluna dan Tante Fadila saat menerima kue buatan Gavin.

Seolah dari ekspresi mereka, mereka mengatakan 'Kue beracun, apakah aman untuk dimakan?'

Sesaat kemudian, Gavin menggeleng pelan mengingat itu semua.

Ia bertekad nanti Ia bisa membuat roti enak untuk Aluna. Bahkan kalau perlu gadis itu harus sampai ketagihan dengan roti buatan Gavin tersebut.

Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang