ALENA - 2

738K 43.8K 6.7K
                                    

Gatra masih terus fokus pada ponselnya yang menampilkan sebuah game yang kini tengah ia mainkan. Raut wajahnya sangat serius dan jari-jarinya begitu gencar menekan-nekan layar benda berbentuk pipih itu.

"AH!" Gatra menggeram kesal begitu permainannya selesai tapi tidak berhasil.

"Males lama-lama gue mainnya," Gatra membuang ponselnya sembarang arah kemudian mulai turun dari kasur empuknya. Berjalan keluar kamar dan menuju dapur.

Pandangan Gatra berjelajah melihat seisi rumah saat dirinya akan turun dari tangga. "Mama?"

Gatra menggaruk kepalanya hingga membuat rambutnya menjadi acak-acakan. "Mama kemana, sih?" tanyanya lebih kepada diri sendiri. Kemudian dia kembali berjalan.

"Mama?" panggil Gatra lagi, kali ini dengan nada yang cukup keras.

"Apa sih, kamu?! Teriak-teriak, udah malem nih, tetangga pada marah nanti." omelan Gina—mama Gatra, terdengar saat ia menampakan dirinya yang ternyata saat itu sedang berjongkok untuk memeriksa kulkas.

Gatra hanya menyengir lebar. "Gatra pengen dibuatin susu strawberry." pinta Gatra lalu duduk disalah satu kursi dekat meja pantry.

Gina mengangguk dan mulai bekerja. Mengeluarkan susu bubuk rasa strawberry dari dalam kulkas dan mulai membuatnya.

"Gimana sekolah kamu?" tanya Gina disela-sela aktivitasnya membuat susu.

"Baik." jawab Gatra begitu cepat. "Kenapa, Mah?"

"Enggak, nanya aja." lalu Gina mulai memberikan segelas susu strawberry yang sudah jadi itu pada Gatra. "Nih,"

Gatra tersenyum lebar. "Thanks, Mom. I love you,"

Gina mengangguk dan ikut tersenyum. "I love you too. Oh ya, denger-denger, kamu ada pelajaran tambahan?"

Setelah meminum seteguk susunya, Gatra mengangguk untuk menjawab pertanyaan Gina. "Iya,"

"Belajar yang bener ya, biar bisa wujudin cita-cita yang kamu mau." pesan Gina. "Jangan bandel lagi, kamu udah kelas 12, gak malu apa kalo nanti kamu gak lulus?"

Jangan bandel lagi? Tiba-tiba otak Gatra langsung dipaksa berputar-putar untuk berpikir keras.

"Gatra?"

"Eh—iya?" Gatra tersadar.

"Denger Mama, nggak?"

Gatra terdiam, berpikir. Kemudian pada akhirnya tidak ada jawaban lain lagi selain ia harus jawab, "Iya Ma, Gatra denger."

🌸🌸🌸

"Alena, ayo bangun, mau berangkat jam berapa ke sekolahnya?"

Alena menutup wajahnya dengan selimut saat cahaya matahari pagi berhasil menembus jendela kamarnya yang tirainya sudah terbuka.

"Lima menit, Bun."

Nova—Bunda Alena, menggeleng pelan melihat tingkah anak gadisnya yang selalu susah bangun pagi.

"Enggak ah, lima menitnya kamu itu sejam. Ayo bangun, entar telat loh kamu." Nova menarik tangan Alena agar anaknya itu segera bangkit dari tempat tidurnya.

"Bunda mah gak ngerti, Alena masih ngantuk." rengek Alena saat Nova berhasil membuat dirinya terduduk.

"Bukannya gak ngerti," Nova menarik tangan Alena lagi agar kali ini segera berdiri dan mulai menuntun Alena menuju kamar mandi. "Tapi kan ini hari sekolah, emang kamu gak mau sekolah? Udah kelas 12, kalo banyak bolosnya entar gak lulus."

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang