Alena menghembuskan nafas untuk yang ketiga kalinya setelah hampir lima belas menit mereka bertiga dilanda keheningan.
Alena sudah duduk disamping Gatra, sedangkan orang dikursi roda itu berada dihadapan mereka berdua.
"Jadi, kalian saling kenal?" tanya Alena, akhirnya bisa meloloskan suara.
Gatra mengangguk pelan dan melihat kedepan pada orang itu. "Iya, gue saling kenal sama dia, sama Kinan."
Kinan tersenyum selebar mungkin. "Aku sama Gatra temenan dari kecil,"
Alena hanya manggut-manggut saja. "Kamu.. Kenapa bisa disini?"
"Aku," Kinan menatap Gatra sebentar sebelum ia kembali menatap Alena sambil terkekeh. "Biasalah, kambuh."
"Tapi gapapa, kan?"
Kinan mengangguk. "I'm okey."
Gatra langsung berdiri. "Yaudah, kalo gitu kita pergi, ya? Gue sama Alena mau cari makan dulu." cowok itu menarik tangan Alena hingga Alena juga ikut berdiri.
Kinan mendongak, menatap wajah Gatra cukup lama sampai kemudian dia tersenyum dan mengangguk. "Okey. Hati-hati, ya!"
🌸🌸🌸
Alena hanya menyandarkan tubuhnya pada kursi saat Gatra mulai menjalankan mobilnya mencari sebuah tempat makan untuk mereka.
"Al,"
"Hm?" Alena menengok pada Gatra.
"Lo.. Kenal dia darimana?"
"Siapa? Kinan?"
Gatra mengangguk sebagai jawaban.
"Oh.. Itu, ketemu di rumah sakit waktu lagi periksa sama Bunda. Aku lagi duduk diem, eh, dianya datang ngajak kenalan trus ngobrol seakan-akan kaya temen lama yang baru ketemu, bahasa kasarnya sih ya sok akrab."
Gatra terkekeh mendengar celotehan Alena. "Iya, dia emang kayak gitu."
Alena hanya mengangkat bahunya kemudian memilih untuk melihat kearah luar jendela, membiarkan Gatra kembali fokus pada jalanan didepan.
Cukup lama terjadi keheningan diantara mereka setelah obrolan pendek tentang Kinan tadi berakhir. Sampai Alena berdehem membuat Gatra menoleh padanya sekilas.
"Kenapa, Al?" tanya Gatra.
"Nggak. Cuma pas tadi, aku kiranya Kinan pacar kamu, masa?"
Gatra diam beberapa saat sampai mobil yang ia kendarai berhenti diparkiran McD. Setelah itu, Gatra hanya terkekeh pelan.
"Ada-ada aja. Kita makan dulu, ya? Habis itu gue anterin lo pulang."
Alena hanya membalas Gatra dengan anggukan dan membiarkan cowok itu membukakan pintu untuknya. Kemudian, mereka berdua mulai masuk bersama kedalam McD.
Alena menghela nafasnya pelan sebelum ia bersuara seperti berbisik disamping Gatra.
"Kalo ada yang kamu sembunyiin, bilang dari sekarang, jangan sampe aku tau semuanya dan akhirnya aku yang sakit sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena
Teen Fiction(Perfect cover by @pujina) Takdir. Tidak ada siapapun yang dapat mengelak dari takdir, termasuk Alena. Alena, gadis polos yang selalu menghabiskan waktunya dikelas, sibuk dengan novel atau buku pelajaran. Dia bukan cewek-cewek hits yang dikenal oleh...