ALENA - 40

343K 24K 3.7K
                                    

Sebulan setelah ujian sekolah, sebulan setelah liburan tiga hari, sebulan setelah hubungan Gatra dan Kinan kembali menjadi sepasang sahabat dan sebulan juga setelah Gatra tahu tentang penyakit Alena. Semuanya nampak baik-baik saja walau kadang Gatra selalu gelisah dengan kondisi Alena. Sekolah kembali berjalan seperti biasanya dan home schooling Kinan juga masih berlanjut karena bantuan keluarga Gatra.

Kini semuanya begitu sibuk mempersiapkan diri untuk ujian nasional yang akan dilaksanakan besok. Ya, besok. Begitu cepat, tidak terasa. Seperti baru kemarin mereka mengadakan liburan tiga hari.

Gatra menghempaskan pantatnya dibangku yang diduduki oleh Pandu dan Rega. Dan cowok itu masuk ditengah-tengah, membuat Pandu dan Rega yang saat itu sedang mabar ML jadi terganggu.

"Darimana lo?" tanya Firly begitu ia keluar dari dapur Mbah Geng untuk mengambil sepiring martabak mie yang ia buat sendiri.

"Nemenin Alena makan,"

"Eh, iya," Zidan melepaskan sedotan dari mulutnya lalu menghadap pada Gatra. "Makin hari, Alena keliatan makin pucet. Dia masih sakit?"

Gatra menghembuskan nafasnya kasar dan mengacak rambutnya. "Nggak tau."

"Lah? Bisa gitu?"

Pandu menengok pada Gatra sebentar saat dirinya merasa harus ikut gabung dalam obrolan kawan-kawannya. "Gat, kemaren pas lo bolos, Alena muntah-muntah."

Gatra mengernyit. "Muntah-muntah?"

Pandu mengangguk mantap membuat Gatra semakin mengernyitkan dahi. Kenapa Alena tidak memberitahu dirinya? Ah, Alena tidak akan memberitahu, toh semuanya masih Alena sembunyikan.

🌸🌸🌸

Gatra memfokuskan dirinya pada jalanan didepan walau sekali-sekali ia menyempatkan diri untuk melihat Alena yang berada disampingnya sedang duduk dengan menenggelamkan dirinya pada sandaran kursi sambil memejamkan mata.

"Al,"

"Hm?"

"Gapapa?" tanya Gatra sambil memberhentikan mobilnya didepan rumah Alena.

Alena membuka matanya seraya menegakkan badannya. "Gapapa."

"Lo pucet banget, Al."

Alena tersenyum tipis. "Aku gapapa, Gat."

Gatra menghela nafasnya pelan. Tangannya terangkat menyentuh pipi Alena yang terasa hangat. Jari tangannya bergerak dengan pelan mengelus pipi Alena membuat cewek itu memejamkan mata sebentar merasakan kenyamanan yang menerpa dirinya.

"Kalo ada yang sakit, bilang sama gue, ya?"

Mata Alena terbuka, menatap Gatra dalam-dalam. Kemudian dia mengangguk seraya tersenyum tipis.

"Udah ya, aku mau masuk pengen istirahat terus belajar. Kamu jangan lupa belajar, besok UN." Alena menurunkan tangan Gatra dan menggenggamnya sebentar.

Gatra mengangguk. "Ntar malem lo mau periksa lagi?"

Alena terlihat berpikir. "Enggak, kayaknya."

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang