Malam telah tiba. Acara puncak dari kemah yang mereka adakan akan segera dimulai. Yaitu pementasan seni dari beberapa anak-anak berbakat. Seluruh murid kelas 12 diminta untuk berkumpul mengelilingi api unggun yang sudah dibuat oleh anggota OSIS.
"Lo gak mau nyanyi, Na?" tanya Helena pada Rana begitu mereka bertiga sudah duduk diatas rerumputan.
Rana nampak berpikir, kemudian cewek itu tersenyum. "Satu lagu boleh kali, ya?"
Alena dan Helena ikut tersenyum dan mengangguk semangat. Mereka sangat senang jika Rana menyanyi. Selain karena suara Rana yang bagus, cewek itu juga sangat menghayati dalam membawakan sebuah lagu membuat orang-orang yang mendengarnya jadi terbawa dan merasakan suasana hati Rana.
Tiba-tiba seseorang langsung duduk disamping Alena. Sontak membuat Alena menengok ke sebelah kanannya. "Kamu?"
Gatra tersenyum. "Hai,"
Mendengar Alena yang bersuara, Helena dan Rana menjadi ikut melihat kesamping Alena.
"GATRA?!" Pekik Helena. Dengan cepat Rana menutup mulut Helena agar pekikan yang kelewat keras itu tidak berlanjut.
Gatra terkekeh. "Hai, Helena."
Helena langsung saja menepis tangan Rana dengan cepat. "Lo tau nama gue?"
Langsung saja Gatra mengangguk. "Siapa yang gak kenal Helena Novita? Youtuber sekolah kita masa gak ada yang kenal,"
Mata Helena langsung membulat. "Lo sering nonton vlog gue? Duh, gue jadi malu. Gue pecicilan banget soalnya kalo nge-vlog."
Rana memutar bola matanya. "gak cuma divlog, asli pun lebih parah!" ucap Rana dalam hati mengoreksi ungkapan Helena.
Gatra terkekeh lagi. "Rega suka nonton, dia sering nginep dirumah gue jadi biasanya gue ikutan juga karena liat dia yang asik banget."
"Eh iya, kita belum kenalan," kata Gatra lagi kembali pada Alena. "Gue Gatra," Gatra mengulurkan tangannya.
"Iya udah tau," balas Alena, tapi dia tetap membalas uluran tangan Gatra. "Aku Alena."
🌸🌸🌸
Acara puncak itu berlangsung dengan sangat seru. Ditambah aksi-aksi lucu dari para guru penanggung jawab yang ada disana. Apalagi saat Gatra tampil membawakan sebuah lagu yang berjudul Perfect oleh Ed Sheeran, suasana langsung tampak riuh saat cowok itu mulai bernyanyi dan memainkan gitar. Apalagi cewek-ceweknya pada teriak histeris.
Kemudian, setelah penampilan Gatra, ada Pandu yang membaca puisi. Nah, Pandu itu jagonya dalam berpuisi, malahan Pandu bisa membuat puisi jika ada yang minta. Lalu, kembali diisi oleh Firly yang melakukan stand up comedy, itu hanya tambahan dan keinginan Firly sendiri. Karena katanya dia ingin jadi seperti Arie Kriting.
Dan ada juga Rana. Dengan diiringi gitar yang ia mainkan sendiri, sama seperti Gatra. Bedanya lagu yang dibawakan Rana berjudul Say You Won't Let Go oleh James Arthur.
Setelah semua penampilan selesai, acara diakhiri dengan beberapa pidato ketua OSIS. Lalu, setelah benar-benar selesai, mereka dibebaskan untuk melakukan apa saja kecuali keluar dari area kemah.
Alena, Helena dan Rana memilih duduk di kursi yang Helena beli bersamaan dengan tenda besar untuk mereka. Kursi itu mereka letakkan di depan tenda sambil memakan makanan ringan dan meminum minuman soda kemasan kaleng.
"Gak rugi ya, Len? Beli tenda gede begini, sama kursinya." tanya Alena memulai obrolan.
Helena meminum sodanya seteguk, kemudian menjawab. "Enggak lah, ini kan buat kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena
Teen Fiction(Perfect cover by @pujina) Takdir. Tidak ada siapapun yang dapat mengelak dari takdir, termasuk Alena. Alena, gadis polos yang selalu menghabiskan waktunya dikelas, sibuk dengan novel atau buku pelajaran. Dia bukan cewek-cewek hits yang dikenal oleh...