ALENA - 52

320K 22.3K 2.7K
                                    

"Iya, ini lagi makan." Alena tersenyum begitu manis membalas ucapan seseorang dari telepon. Hanya dengan senyuman itu, semua sudah tahu bahwa sang penelepon adalah Gatra.

"Duh, gue gak sabar ntar malem nih!"

Alena terkekeh seraya menarik gelas air minumnya. "Aku juga, kok."

"Pokoknya, gue gak mau tau, lo harus sama gue sepanjang acara itu berlangsung, titik!"

"Ya ampun, Gatra, tau nggak? Kalimat itu udah yang kelima belas kalinya kamu bilang sejak tadi malam."

Terdengar suara tawa dari Gatra meski itu hanya pelan.

"Ya biarin, soalnya gue takut,"

"Takut apaan coba?"

"Takut kamu diambil orang, hehe.."

"Dihhh, tuh kan! Gatra sekarang jadi tukang gombal,"

"Bomat. Sama pacar sendiri juga. Ntar gue gombalin cewek lain baru tau rasa lo!"

"Coba aja kalo berani, paling-paling kamu cuma digerek sama Rana,"

"Hahaha, gadeng. Udah ah, makan dulu sana, ntar gue telpon lagi."

"Enggak, ah. Ini udah mau selesai. Aku pengen ngobrol-ngobrol dulu sama kamu, kasian aku gada temen di rumah,"

"Bunda kemana? Ayah?"

"Lagi pergi pacaran."

"Yah kasian banget lo, pacar lo mana? Kok gak diajak pergi?"

"Gak punya. Aku single but happy,"

"Jadi gue gak dianggap?"

"Hm? Emang situ siapa?"

"Ih, Alena!"

Alena tertawa hingga kedua matanya menyipit. "Siapa yang duluan coba?"

"Iye-iye ah gue salah,"

"Oh ya, Al?"

"Hm?"

"Ntar malem mau gue jemput jam berapa?"

Alena diam beberapa saat. Berulang kali membasahi bibir atas dan bawahnya.

"Al?"

"Gak usah dijemput kayaknya, Gat. Aku dianter aja kesananya,"

"Yah, kok gitu? Gue pengen jemput, biar kita kayak pasangan selebriti gitu pas turun dari mobil."

Alena tersenyum tipis mendengar ucapan Gatra. "Gak usah, deh. Aku dianter aja, yah?"

"Yaudah. Tapi harus dateng, ya? Awas lo kalo gak dateng, bakal gue culik terus gue bawa pulang."

Alena terkekeh pelan. "Iya, aku pasti dateng. Tapi, kalo nanti aku telat dateng, kamu tetep nunggu?"

"Iyalah, itu udah jelas!"

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang