Alena dan Gatra berjalan sambil bergandengan tangan menuju kelas Alena yang terletak dekat dengan lapangan basket. Sesekali Gatra menyelipkan rambut Alena kebelakang telinga cewek itu saat Alena tertawa sampai kepalanya tertunduk dan rambutnya berjatuhan.
Gatra tersenyum saat mereka sampai di depan kelas IPA1. "Masuk sana,"
Alena juga tersenyum tak kalah manis dan mengangguk. "Kamu gak masuk?"
"Bolos dulu, deh. Hari ini pelajaran sejarah, gue malah ngantuk denger penjelasan Pak Tono."
Alena terkekeh. "Yaudah. Besok gak usah bolos lagi, yah?"
Alis Gatra terangkat sebelah. "Kenapa?"
"Kalo kamu bolos terus, bisa-bisa kamu gak lulus, nilai kamu bakal anjlok semua pasti."
Gatra tersenyum dan mengacak rambut Alena. "Iya-iya. Udah, masuk sana. Liat tuh, si Helen sama Asdel ngintip-ngintip kesini. Eh iya, bilangin ke Rana, pukulannya gue tunggu,"
Baru saja Alena akan membuka suara, tiba-tiba saja Gatra tersungkur ke lantai. Kejadian itu sontak membuat Alena melotot kaget.
"Gak usah nunggu, pukulannya udah nyampe." kata Rana dengan santai lalu melangkah masuk ke dalam kelas.
Gatra hanya menatap tak percaya pada Rana. Sejak kapan cewek itu ada di sebelahnya? Bahkan Alena tidak melihatnya juga. Gatra meringis merasakan sudut bibirnya yang sobek. Pukulan Rana kenceng juga.
"Kamu gapapa? Astaga, ini si Rana berlebihan banget, sih!" Alena membantu Gatra untuk berdiri dan memegang sudut bibir Gatra, bermaksud untuk melihat bekas pukulan Rana.
"Gapapa, Al." balas Gatra disela-sela ringisannya.
"Kita ke UKS aja, yah? Bibir kamu sampe sobek gini,"
Gatra menatap Alena sebentar lalu dia tersenyum saat mendapati kekhawatiran dimata Alena. "Gapapa. Lo masuk aja, gue udah ditunggu sama yang lain di kantin."
Alena menatap Gatra khawatir. "Kalo infeksi gimana?"
Gatra terkekeh. "Gapapa, Al. Gue bahkan pernah dapat yang lebih parah dari ini dan gue baik-baik aja, kok."
Alena menghela nafasnya. "Yaudah. Aku masuk, yah? Kamu bolosnya di kantin aja, gak usah kemana-mana."
Mendengar itu, Gatra kembali tersenyum dan mengangguk patuh. Setelah Alena masuk ke dalam kelasnya, Gatra mulai melangkahkan kakinya menuju kantin Gangster.
🌸🌸🌸
Gatra G. : gue pergi dulu sama yg lain, ada urusan cuma bentaran kok nanti pulang tetep gue jemput
Alena menghela nafasnya pelan membaca sebuah pesan yang masuk dari Gatra. Cowok itu selalu ada urusan, seperti orang kerja aja.
"Gak ke kantin, Al?" tanya Helena yang saat itu baru selesai membereskan buku-bukunya.
"Gatra lagi pergi. Aku ikut kamu aja,"
Helena hanya mengangguk kemudian mulai bangkit dan diikuti oleh Alena.
"Eh, Rana mana, yah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena
Teen Fiction(Perfect cover by @pujina) Takdir. Tidak ada siapapun yang dapat mengelak dari takdir, termasuk Alena. Alena, gadis polos yang selalu menghabiskan waktunya dikelas, sibuk dengan novel atau buku pelajaran. Dia bukan cewek-cewek hits yang dikenal oleh...