ALENA - 49

332K 22.1K 670
                                    

Jam sembilan pagi. Alena sudah duduk manis didepan rumah sambil menunggu Rana datang menjemput. Cewek itu mengenakan dress selutut berwarna hitam polos dan tak lupa sling bag berwarna hitam juga ia sampirkan dibahu kanannya.

Ponsel Alena yang berwarna rose gold itu masih menempel ditelinganya sejak setengah jam yang lalu. Bibirnya tak henti-henti mengembangkan senyuman saat mendengar suara orang dari seberang sana.

"Udah dateng belum?"

"Belum. Oh ya, habis cari baju, aku mampir ke rumah sakit, ya?"

"Terserah, sih. Tapi kalau jadi, bawain gue sesuatu yang bisa dimakan, ya?"

"Eh iya, kue kemaren dibawa siapa?"

"Udah dimakan sama orang kafe kali, kan kita tinggalin disana kuenya."

Alena terkekeh. "Yaudah. Ntar aku bawain makanan, deh. Untuk empat temen kamu juga?"

"Gak usah. Biarin mereka mati kelaperan,"

"Eh ngomongnya!"

Tin Tin

"Nah, tuh? Suara klakson?"

Alena mendongak, melihat kearah gerbang rumahnya. Disana sudah ada Rana yang melambaikan tangan pada Alena untuk segera menghampiri.

"Iya, Rana udah dateng. Kalo gitu, aku pergi, ya?"

"Hm. Hati-hati, bye!"

Alena kemudian menyimpan ponselnya kedalam tas selempang yang ia pakai, kemudian mulai melangkah menghampiri Rana.

"Langsung, yuk? Biar gak makan waktu lama."

Alena mengangguk dan mulai masuk kedalam mobil. "Yang lain?"

"Helen pergi bareng Aya dan Asdel. Mereka udah disana, tadi Aya chat gue."

Alena manggut-manggut. "Dinda?"

"Dinda cari baju sama Bagas, katanya pengen couple-an."

Alena hanya terkekeh. Setelah itu dia diam, membiarkan Rana fokus untuk menyetir.

🌸🌸🌸

Setelah memakan waktu hampir empat puluh menit, Alena dan Rana sudah sampai disalah satu butik yang lumayan terkenal di Jakarta.

Butik yang menjual berbagai gaun-gaun formal, dress santai, ataupun jumpsuit yang biasanya suka Helena kenakan jika ke acara kecil-kecilan yang dibuat oleh mereka bertiga.

"Masuk, yuk? Mereka udah nunggu didalem," ajak Rana begitu mobilnya sudah terparkir dengan rapi.

Alena mengangguk dan mulai mengikuti Rana keluar dari mobil.

Keduanya berjalan beriringan masuk kedalam butik, dan benar saja, didalam sana sudah ada Helena, Aya, dan Asdel yang ternyata sudah mencoba beberapa gaun.

"Na! Sini-sini, gue dapet gaun yang cocok buat lo. Pas banget!" Helena menarik Rana untuk menuju kedalam ruang ganti. Menyuruh sahabatnya itu untuk mencoba gaun pilihannya.

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang