Alena terus tersenyum memandang kue yang sedari tadi ia pegang. Kue yang sudah dihiasi lilin dengan angka 18 dan juga tulisan 'HBD GATRA' itu mampu membuat Alena membayangkan bagaimana reaksi Gatra jika mendapat surprise darinya ini.
Pintu mobil terbuka membuat ketujuh cewek didalam mobil itu menengok pada Firly secara bersamaan.
"Gimana?" tanya Kinan.
"Udah. Rega udah kesana, kalian semua buruan turun, Gatra pasti udah panik."
Alena langsung mengangguk dan menyuruh Helena, Rana, Kinan, Aya, Asdel dan Dinda untuk segera turun.
Ketujuh cewek itu berjalan pelan menuju kafe yang sudah mereka pandangi sejak dua jam yang lalu. Senyum Alena kembali mengembang, membayangkan Gatra yang ada didalam sana dengan keadaan panik.
"Tunggu sini bentar, gue cek kedalem dulu." kata Firly menyuruh ketujuh cewek yang mengekor padanya itu untuk menunggu didepan kafe sebentar.
Alena mengangguk lagi sebagai jawaban. Kemudian membiarkan sahabat pacarnya itu masuk kedalam.
"Berhasil gak, ya?" sahut Helena seraya meremas jari-jarinya. "Gue gugup masa, takut surprisenya gagal."
Dinda mengangguk setuju. "Gue udah siapin diri dari jam 8 tadi kalo seandainya surprisenya gagal. Tapi kata Bagas bakal berhasil, sih."
Rana berdecak. "Lo berdua alay banget tau nggak, pacarnya aja gak gitu-gitu amat. Liat tuh, pacarnya senyum terus."
Aya mengangguk, membenarkan ucapan Rana. "Alay!"
Kinan terkekeh. "Berhasil, kok."
"Iya? Tau darimana?" tanya Asdel.
"Nebak aja."
"Iya, pasti berhasil." tukas Alena. "Aku yakin, pasti berhasil."
🌸🌸🌸
"Tenang dulu, Gat." Kenan memegang kedua bahu Gatra dan berusaha membawa cowok itu untuk duduk kembali ditempatnya.
Gatra menepis tangan Kenan kasar. "Gimana gue bisa tenang?! Cewek gue kecelakaan!"
Pandu turut membantu Kenan. "Tenang, dulu. Kita denger informasi Rega yang lebih lengkap, Alena kecelakaan dimana, kapan, atau--"
"Kalo cewek lo yang celaka, apa lo bisa tenang, hah?! Minggir. Gue mau nyusul Alena." Gatra mendorong Pandu lumayan kuat hingga membuat sahabatnya itu terdorong cukup jauh.
"Dimana Alena sekarang?!" tanya Gatra tak sabaran pada Rega yang masih berdiri dekat pintu.
Pintu kafe terbuka, menampilkan Firly yang masuk dengan cengiran khasnya. Cowok itu langsung mendekat pada Gatra dan merangkul sahabatnya itu.
"Tegang amat." Firly masih cengengesan saat Gatra memandangnya dengan tajam.
"Cewek lo diluar,"
Gatra mengernyit. "Maksud lo?"
Firly tersenyum lebar membuat Gatra beralih memandang Rega yang kini juga tengah cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena
Teen Fiction(Perfect cover by @pujina) Takdir. Tidak ada siapapun yang dapat mengelak dari takdir, termasuk Alena. Alena, gadis polos yang selalu menghabiskan waktunya dikelas, sibuk dengan novel atau buku pelajaran. Dia bukan cewek-cewek hits yang dikenal oleh...