ALENA - 21

414K 27.9K 3.6K
                                    

Sejak pukul empat sore, Alena sudah menunggu Gatra di teras rumahnya. Cewek itu mengenakan kemeja berwarna putih, memakai celana jeans berwarna hitam, memakai sling bag, dan membawa jaket. Hanya untuk jaga-jaga, jika saja nanti Gania ingin jalan-jalan ditempat terbuka dan sekitaran jam lima, matahari itu masih ada dan panas tentunya.

Tin tin

Alena mendongak dan langsung berdiri saat mobil Gatra sudah berada di depan gerbang. Cewek itu tersenyum dan mulai berjalan menuju mobil Gatra.

"Aku gak salah kostum, kan?" tanya Alena begitu ia sudah duduk dan memperlihatkan pakaiannya pada Gatra.

Gatra terkekeh. "Enggak, gue aja cuma pake kaos. Yang lo pilihin waktu itu,"

Alena tersenyum kemudian mulai memasang seat belt saat Gatra mulai menjalankan mobilnya.

"Tadi pulang sama siapa?"

"Rana," Alena melihat Gatra. "Dia bilang bakal ngasih kamu pelajaran."

Gatra terkekeh. "Iya? Gimana?"

"Dia bilang bakal mukulin kamu karena gak nepatin janji, aku bilangnya sih gak usah itu berlebihan. Toh, di dunia ini gak semua janji bisa dipegang. Iya, kan?"

Lagi-lagi Gatra terdiam mendengar kalimat Alena. Dilihatnya Alena yang hanya nampak begitu santai melihat jalanan melalui jendela disampingnya. Gatra menghela nafasnya pelan. Semua ini membuat dirinya semakin takut. Takut membuat Alena sakit.

🌸🌸🌸

Gatra hanya menghela nafasnya kasar saat melihat kedua cewek itu begitu gembira menaiki segala macam wahana permainan. Tenaga mereka itu terbuat dari apa sih sampai tidak bisa berhenti berjalan kesana kemari.

Gatra lagi-lagi hanya mengikuti saat kedua cewek itu keluar dari bianglala. Mereka berdua mampir di stand yang berjualan bando dan topi. Padahal mereka bukan membeli, hanya melihat saja, tapi lamanya nauzubillah.

"Kalian gak cape, apa?" kesal Gatra saat kedua cewek itu baru saja selesai melihat dream catcher, Alena dan Gania membeli satu untuk mereka sendiri.

Gania menggeleng. "Kenapa? Gue kan udah bilang lo gak usah ikut, gue cuma ajak Alena, kok."

"Dia kan cewek gue haruslah gue ikut, ntar lo menjeremuskan dia ke dalam hal yang gak baik karena pergaulan London yang bebas."

Gania melotot tidak terima. "Pergaulan London emang bebas, tapi gue gak pernah ikut-ikutan disitu!"

"Oh, ya? Lo pikir gue percaya?"

"Gue gak minta lo percaya, jadi b aja."

Alena langsung berdiri ditengah-tengah mereka. "Gak usah berantem, dong. Gatra, aku mau kembang gula,"

"Tuh, beliin sana!" seru Gania.

Gatra mencibir pada Gania kemudian mulai pergi menuju ke stand penjual kembang gula. Tak lama kemudian, Gatra kembali dengan satu kembang gula ditangannya dan langsung ia berikan pada Alena.

"Kok cuma satu?" protes Gania.

"Iyalah, cewek gue kan cuma satu jadi gue belinya satu."

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang