ALENA - 54

338K 22K 3.3K
                                    

Apa yang akan kalian lakukan jika kalian berada di posisi Gatra?

Apakah kalian akan merasa bingung? Panik? Kesal? Takut?

Sayangnya, disini, Gatra tidak bisa melakukan apapun. Hanya bisa merasakan ketakutan yang terus menghantui. Dia sama sekali tidak berpijak dari posisinya yang sejak sejam yang lalu masih duduk dikursi yang terletak didepan ruang rawat Kinan.

Gatra tidak bisa menemani Alena. Bukan tidak mau, hanya saja orang tua Alena sudah ada disana. Maka dari itu Gatra memilih untuk menemani Kinan dan sekalian ingin membujuk cewek itu.

"Gatra," suara dokter yang baru saja keluar dari ruangan Kinan membuat Gatra mau tidak mau harus mendongak dan segera berdiri.

"Gimana, dok?" tanya Gatra.

Dokter itu menggeleng. "Saya bersama suster yang lainnya sudah mencoba membujuk Kinan, tapi dia tetap tidak mau."

"Kok bisa sih, dok? Perasaan kemaren udah dikonfir semua, kan?"

Dokter itu mengangguk pelan dan kemudian menghela nafas panjang. "Kinan--" ucapan sang dokter terpotong begitu suster keluar dari ruangan Kinan.

"Permisi, Mas Gatra, Nona Kinan memanggil anda."

Gatra menatap dokter sekilas lalu mengangguk pada suster yang baru saja keluar tadi, setelah itu dia masuk kedalam ruang rawat Kinan.

"Ki," panggil Gatra dan langsung mengambil posisi untuk duduk disamping brankar Kinan.

Kinan menengok. Matanya berkaca-kaca. Mulutnya bergetar.

"Hei, lo kenapa, sih?" Gatra berucap pelan dan kembali berdiri agar bisa duduk diatas brankar Kinan, tepat disamping cewek itu. Gatra mengusap rambut Kinan pelan dan hal itu malah membuat Kinan menangis.

"Eh, kenapa, Ki?" Gatra jelas heran. Ditariknya Kinan kedalam pelukannya agar bisa meredam sedikit suara tangisan Kinan.

Kinan menggeleng begitu kuat. "Aku gak mau operasi! Mendingan aku mati daripada aku operasi!"

Gatra melepaskan pelukannya. Menangkup wajah Kinan dan menatap cewek itu lamat-lamat. "Apa yang bikin lo gak mau? Kemaren lo bahagia banget. Lo gak lupa, kan? Lo seneng banget pas tau ada yang mau donorin ginjalnya buat lo, lo gembira pas tau operasi lo bakal dilakuin. Jadi apa lagi sekarang? Apa yang kurang?"

Kinan semakin menangis kencang. "Aku nggak mau!"

"Iya, Ki. Tapi kenapa?"

Kinan hanya menggeleng pelan. Dia memeluk Gatra begitu erat. Seolah tidak ingin dia berpisah dengan Gatra.

Sedikit demi sedikit tangis Kinan mulai mereda, perlahan ia membuka.mulutnya, ingin mengatakan sesuatu.

"Aku pengen ketemu Alena."

🌸🌸🌸

"Kinan? Kamu kenapa?" tanya Nova begitu kaget saat melihat Kinan yang duduk dikursi roda dan didorong oleh Gatra.

Kinan tersenyum. "Gapapa, Tante. Oh ya, Alena mana, Tan?"

"Alena didalem, lagi diperiksa sama dokter."

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang