ALENA - 17

438K 29.6K 2.3K
                                    

Gatra membukakan pintu mobil untuk Alena, cowok itu memberikan tangannya agar Alena bisa berpegangan tapi Alena malah mengernyit melihat itu.

"Apaan? Aku bukan nenek-nenek."

Gatra mendengus. "Biar romantis,"

Alena hanya menatap heran pada Gatra. "Udah ah," cewek itu langsung keluar dari mobil dan membiarkan Gatra yang menutup pintunya, toh dia yang buka.

"Kita mau ngapain?" tanya Alena begitu mereka sudah masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu.

Gatra langsung menggenggam tangan cewek itu dan menariknya. Alena berusaha menenangkan jantungnya yang lagi-lagi berdegub tak normal jika dia melakukan kontak fisik dengan Gatra.

"Gat," panggil Alena membuat langkah Gatra berhenti. Cowok itu menatap Alena bertanya.

"Aku bisa jalan sendiri, kok. Gak usah dipegang,"

"Loh, kenapa? Ini rame, ntar lo kesesat. Lo kesesat, gue yang diabisin Rana."

Alena menggaruk belakang lehernya. Mencari alasan yang cocok agar Gatra percaya.

"Udah, biarin aja, yah?"

Dan akhirnya Alena hanya mengangguk pasrah. Baiklah, jantung Alena, mohon bersabar.

"Bagusan mana?" tanya Gatra memegang dua kaos dengan warna yang berbeda. Kedua kaos itu ia tunjukkan pada Alena, bermaksud agar cewek itu memilih.

"Dua-duanya bagus,"

"Dua-duanya?" tanya Gatra lagi yang langsung diangguki Alena.

"Yaudah, gue beli dua-duanya."

Alena melongo saat melihat cowok itu mulai berjalan ke kasir untuk membayar belanjaannya. Dengan segera Alena melihat harga baju-baju yang terpajang didekatnya. Mata Alena langsung melotot saat melihat baju kaos khusus cowok itu berharga 300 ribu lebih. Yang benar saja.

"Yuk?"

Alena tersadar dan menengok pada Gatra yang sudah berada disampingnya.

"Mau kemana?" tanya Gatra.

Alena mengangkat bahunya. "Gak tau, kamu mau kemana?"

"Lah, ditanya malah nanya balik."

"Ya abis, aku gak tau."

Gatra nampak berpikir, kemudian dia langsung menarik tangan Alena lagi, menggenggamnya. Gatra terus tersenyum saat Alena hanya pasrah ditarik kemana saja.

🌸🌸🌸

"Main basket?"

Gatra mengangguk mantap. Cowok itu mulai menggesek kartu yang ia pegang pada mesin permainan itu agar bola basketnya bisa keluar.

"Aku gak tau, Gatra,"

Gatra tersenyum. "Nih, liat gue, yah."

Gatra mulai mengambil satu bola basket, kemudian mulai mengambil ancang-ancang untuk memasukkannya kedalam ring. Alena terus memperhatikan gerak-gerik Gatra sampai bola itu masuk dengan sempurna.

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang