ALENA - 31

341K 23.6K 1.7K
                                    

Nova berjalan dengan gontai keluar dari ruangan dokter. Air matanya menetes satu persatu tanpa ia sadari. Sampai ia berhenti didepan ruangan tempat Alena diperiksa, Gatra dan kedua sahabat Alena langsung berdiri.

"Gimana, Bunda?" tanya Gatra begitu penasaran tentang apa yang dokter sampaikan pada Nova.

Rana dan Helena tak kalah penasaran dari Gatra. Keduanya sama-sama menatap Nova dengan bertanya-tanya.

Nova tersenyum. "Gapapa, Alena cuma kecapean sama lambat makan. Tante baru inget juga, tadi pagi Alena gak sarapan karna udah buru-buru."

"Tante serius?" tanya Rana memastikan dan langsung dibalas anggukan oleh Nova.

"Kalian masih pake seragam gini, pulang aja dulu, yah? Ntar balik lagi kesini kalo udah izin sama orang tua."

Rana dan Helena saling pandang sebelum akhirnya mereka berdua mengangguk.

"Yaudah, aku sama Rana pulang dulu yah, Tante? Ntar sore kita balik lagi." kata Helena bersamaan dengan dia mengambil tangan Nova untuk dicium. Rana pun melakukan hal yang sama.

Seperginya Rana dan Helena, Nova beralih melihat Gatra yang masih tetap berdiri dihadapannya.

Nova terseyum. "Kamu gak pulang?"

Gatra ikut tersenyum dan menggeleng pelan. "Gatra disini aja, Bunda."

"Gak dicariin orang tua kamu?"

"Enggak Bunda, tadi udah izin. Kata Mama kalo ada waktu bakal kesini sama Papa dan Gania."

Nova terkekeh sebentar. "Iya kalo Alena-nya mau nginep, kalo enggak yah orang tua kamu gak bisa jenguk,"

"Alena gak mau nginep?"

"Alena tuh gak suka banget nginep di rumah sakit, pengennya pulang dan katanya mending istirahat di rumah."

Gatra manggut-manggut. "Yaudah, ntar aku bilangin Mama gak usah dateng."

Nova tersenyum geli mendengar ucapan Gatra, lalu dia hanya mengangguk saja.

"Bunda," panggil Gatra

"Iya, Gatra?"

Gatra diam sebentar memandang wajah Nova lamat-lamat. Sebelum akhirnya dia bertanya, suaranya terdengar sangat serius dan itu membuat Nova diam membatu.

"Bunda, beneran gapapa, kan?"

🌸🌸🌸

Gatra berdiri disamping brankar Alena sedangkan Nova duduk dikursi yang sudah terletak dekat brankar Alena. Cowok itu tersenyum senang melihat Alena yang kini tengah duduk menyandar pada ranjangnya.

"Bun, Alena gak mau nginep. Besok kan masih UAS, Alena gak mau ikut susulan." rengek Alena sambil melihat tangan kirinya yang di infus.

Nova tersenyum. "Semalem aja, sampe kamu pulih, ya?"

Alena menggeleng kuat. "Alena gak mau, Bunda. Alena pengen pulang, lagian Alena gak parah-parah banget, nanti bisa istirahat di rumah."

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang