Alena keluar dari mobil Gatra dengan wajah yang berseri-seri, senyum diwajahnya tak pernah luntur sejak Gatra datang menjemputnya di rumah. Cewek itu menunggu Gatra yang akan keluar dari mobil dengan kacamata yang bertengger dihidungnya, rambutnya yang selalu acak-acakan seolah memancarkan warnanya pagi itu sehingga membuat Gatra terlihat seolah bersinar.
"Yuk?"
Alena tersadar saat Gatra tiba dihadapannya dan mengulurkan tangan, bermaksud agar Alena memegang tangannya.
Alena semakin tersenyum lebar dan membalas uluran tangan Gatra. Kemudian, mereka berdua mulai masuk kedalam sekolah dan langsung mendapat teriakan histeris dari cewek-cewek SMA Taruna yang sepertinya sudah hampir gila karena Gatra terlihat tambah ganteng.
Helena dan Rana hanya melongo begitu melihat Alena yang datang bersama Gatra seperti sepasang kekasih yang saling bergandengan.
"Gue ke kelas, ya?" ucap Gatra saat tangannya terlepas dari tangan Alena.
Alena masih tersenyum lalu mengangguk. "Jangan bolos,"
"Siap!" Gatra tersenyum sebelum ia pergi menuju kelasnya.
Helena berjalan mendekati Alena. "Jangan bilang kemaren lo nipu gue?"
Alena hanya menyengir setelah itu ia langsung mendapat cubitan kecil dilengannya oleh Helena, hal itu sontak membuat Alena langsung mengaduh kesakitan.
"Sialan banget! Kirain beneran, gue udah takut duluan." kesal Helena seraya berjalan masuk kedalam kelas mengikuti Alena.
"Katanya udah diakhirin? Gimana sih, Al?" Dahi Rana berkerut begitu mereka sudah sampai dibangku masing-masing. Tubuh Rana berbalik kebelakang sebab posisinya berada didepan Alena dan Helena.
Alena tersenyum. "Emang udah berakhir, maksud aku yang berakhir itu hubungan sandiwaranya."
"Gue masih gak ngerti," Rana menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal.
Alena terkekeh. "Aku lagi pendekatan sama Gatra, biar bisa lanjut buat hubungan yang beneran bukan boongan lagi."
Helena langsung memekik senang dan memeluk Alena dari samping. Cewek itu tak henti-hentinya mengucapkan puji syukurnya pada Tuhan. Sedangkan Rana, cewek itu diam memandang wajah Alena yang terlihat begitu bahagia.
🌸🌸🌸
"Gue bilang juga apa, Na! Alena itu lebih bahagia kalo sama Gatra. Iya kan, Al?" Helena merangkul Alena disaat mereka sedang dalam perjalanan menuju kantin.
Alena hanya terkekeh melihat Helena yang begitu gembira sedangkan Rana hanya memutar bola matanya malas.
"Gue ke UKS dulu, lo berdua aja ke kantin. Eh iya, nanti pas bel masuk bawain gue minum, ya!" Rana langsung memisahkan dirinya dari Alena dan Helena lalu berbelok arah menuju UKS.
"Rana suka main di UKS, yah?"
Helena hanya mengangkat bahunya dan kembali melanjutkan jalannya.
"Len, kalo aku masukin yang ini, bagus gak?" tanya Alena begitu mereka berdua sedang memainkan ponsel masing-masing sambil mencomot kentang goreng yang Helena beli tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena
Teen Fiction(Perfect cover by @pujina) Takdir. Tidak ada siapapun yang dapat mengelak dari takdir, termasuk Alena. Alena, gadis polos yang selalu menghabiskan waktunya dikelas, sibuk dengan novel atau buku pelajaran. Dia bukan cewek-cewek hits yang dikenal oleh...
