Beberapa menit berlalu, tapi tak ada satu katapun terlontar dari mulutku kepada Elios. Elios sedang menikmati makanannya dan aku hanya berdiam diri . Pada Akhirnya setelah muak karena kecanggungan ini, aku mulai mencairkan suasana yang canggung.
"Setiap hari bawa bekal dari rumah ya kak?"
"Ya nggak tentu sih Kay, palingan bawa bekal waktu ada ekskul aja kok" jelas Elios
"O-oh"
Selepas itu suasana menjadi canggung lagi, dan mencoba untuk berbicara lagi.
"Ehmmm, kak pernah makan kecoa?"
^aduuh, kok aku aku bilang kek gini sih, aku bodoo, aku bodoo, aku nggak kenal aku siapa, (amnesia buatan)^ gumam ku.
"Uhuk-uhuk, Kecoa??" Jawab Elios sambil batuk karena tersedak makanannya.
"E-eh itu maksut aku itu"
"Apa??"
"Ya kecoa?"
"Belum lah Kay hahahaha, btw selera humor kamu tinggi juga yah?"
"Hehehe, tapi ini serius kak"
"Pfftt, serius??"
"Iya serius.... serius bercandanya..."
"Oalah, kirain beneran"
"Ehehehehe"
***
Setelah pertimbangan yang sangat matang, akhirnya aku memberanikan diri untuk memberi coklat kepada Elios.
"Ini kak ada coklat buat kakak dari aku"
"Apaa coklaat?" Jawab Elios dan seketika Elios pingsan.
"Eh kak ada apa kak??kak bangun kak ??!" Ujarku sambil menggoyangkan pundak Elios berharap Elios bangun.