"Em gini aja..." ujar Octa
"Gimana Ta??" Tanya ku penasaran
"Gimana ya, bingung gua" jawab Octa
"Ah elah, kirain..."
"Mending lu fokus sama UKK dulu aja deh" bujuk Octa.
"Emm, iya juga sih.. fokus belajar doeloee"
"Oke, gua juga mau mikir dulu misi lu yang ke-3"
"Okaii"
***
Sesampainya disekolah, aku dan Octa berjalan ke kelas kami masing-masing, saat aku berjalan sendirian di lorong, aku melihat gadis berambut panjang duduk dikelilingi para gadis lainnya.
"Eh, ketemu lagi sama dekkel* songong.." ujar gadis itu... Kina.
"Emm?? Aku??" Jawabku.
"Iya lah elu, kalo bukan lu siapa lagi??" Bentak Kina.
^Ck, lagi-lagi Kina, dia mau apa sih gangguin aku^
Decakku dalam hati."Eh elu, sini gua bilangin" kata Kina sambil melambai-lambaikan tangannya
"Kenapa sih kak, waktu itu kan aku udah minta maaf??"
"Tapi gua belum maafin lu tol*l, bawel amat sih.."
Ucap Kina sambil menarikku."Sinii gua bilangin.." bisik Kina. Saat dia membisiki ku dia menamparku hingga aku jatuh ke lantai. Gadis di geng Kina menertawaiku. Wajah mereka terlihat sangat senang saat melihatku jatuh ke lantai.
^Tuhan akuu mohon.. semoga kak Elios datang..^ ujarku didalam hati.
"Dasar lu dekkel kurang ajar... lu deket sama Elios biar lu nggak digangguin gua kan"
"Nggak..." jawabku sambil kembali berdiri.
"Berani nglawan lagi?? Hahah, Elios bodo ya mau aja dia dimanfaatin sama dekkel kurang ajar kek lu" ujar Kina sambil menarik telingaku.
"A-a-a,.." teriakku.
^aku harus kuat, aku nggak boleh kalah sama Kina!!" Kataku didalam hati.
"Masih berani nglawan lagi hah??!"
"Terserah kakak, mau bilang aku kayak gimana, tapi jangan jelek jelekkan kak Elios, karena dia emang baik, nggak kayak kak Kina. Dan satu hal lagi... aku berteman dengan kak Elios bukan karena aku nggak mau diganggu sama kak Kina, tapi karena dia Ketos yang baik dan ramah sama siapa aja. Jadi kakak nggak ada alasan buat ngejelek-jelekin Elios. Percuma.." jawabku menahan air mata.
"Dasaarr" bentak Kina sembari menamparku.
Aku hanya bisa terdiam dan menunggu kak Elios datang menyelamatkan ku.
Dan seketika datang seorang laki-laki dengan tubuh yang tinggi dan wajah yang bersinar menyangkal tamparan Kina. Aku pikir dia adalah Elios, ternyata dia adalah teman seangkatan ku, Arka.
"Kamu nggak papa?" Tanya Arka.
Aku terdiam.. aku sudah tidak bisa menahan air mata lagi langsung menangis dan berlari menuju kamar mandi.
"Eh, Kay.. Kay.." ucap Arka mengejarku tapi aku semakin menjauh.
"Ini apa-apaan sih" jawab Kina marah.
"Jangan ganggu Kayra lagi" ujar Arka, lalu ia meninggalkan Kina dan gengnya.
***
Aku berlari menuju kamar mandi, aku menangis tersedu--sedu. Tapi setelah kupikirkan, aku harusnya senang karena sudah berani melawan Kina. Aku juga tidak akan tinggal diam kalau Kina masih berani menjelek-jelekkan Elios.
Lalu aku mengusap air mataku dan berjalan ke kelas melewati jalan lain. Aku masih memikirkan mengapa Arka yang datang menyelamatkan ku? Padahal aku ingin Elios. Hah.. mungkin Elios sedang sibuk..
----------------------------------♡♡-------------------------------------------
*dekkel = adek kelas