Dua Puluh Tiga (23)

1.6K 61 3
                                    

"Mah aku mau ganti baju" pintaku kepada mama seraya berjalan ke arahnya.

"Tuh ambil di tas" suruh mamaku.

Aku berjalan menuju kamar mandi dan berganti baju.

"Ahh segarnyaaa" gumamku.

Aku kembali menghampiri orang tua ku yang sedang bersantai di tepi pantai sambil meminum es kelapa.

Kruuk , bunyi merdu dari perutku
"Maaaahh, laperr" keluhku kepada mama

"Iyaa, beresin baju kamu duluu, habis ini kita makan" ujar mamaku.

Aku membereskan baju, dan kami berjalan menuju mobil untuk pergi ke restoran Kimchiku, restoran ala-ala Korea.

Sesampainya di sana kami duduk di meja yang sama.

"Kamu mau makan apa Kay?" Tanya papaku sembari membuka buku menu.

"Semuaa boleh??" Jawabku dengan riang.

"Maruk kamu Kay.. makannya banyak tapi badannya nggak gede-gede, kurus teruus" ujar papaku.

"Hehehe, bercanda pah.. aku pesen *jajangmyeon aja" jawabku.

"Oke Kayra jajangmyeon, kalo Mama mau pesen apa?" Tanya papaku

"Mama *tteokbeokki aja pa" jawab mama

Tak lama, pesanan kami pun datang. Kami makan dengan lahapnya. Saat makan, aku melihat ada dua orang berkulit putih dan mata yang sipit berumur sekitar 35 tahunan dan menggunakan baju serba batik.

"Eh pah, ada orang Korea yang makan disini..." bisik ku kepada papa

"Mana sih?"

"Itu lho yang duduk disebelah sana.. yang pake baju batik.." ujarku sembari menunjuk-nunjuk dua orang itu.

"Ohh, kamu kan suka Korea Kay, minta foto sana. Mumpung orangnya belom pergi" kata papaku.

"Oke oke, " jawabku seraya berdiri dan menghampiri kedua orang itu.

Aku berdiri tepat di depan mereka.

"Anyeong haseo" sapaku (sok-sokan pake *bakor)

Kedua orang berkulit putih itu hanya terdiam dan mengangguk-angguk.

"Jonen Kayra ieyo. Mannaseo bangawoyo" (Nama saya Kayra, senang berjumpa dengan anda) ucapku mencoba untuk mengenalkan diriku.

Lagi-lagi mereka hanya terdiam dan tersenyum kecil.

"I want to take picture with you" ucapku seraya mengeluarkan hp dari saku.

Mereka mengangguk kemudian aku berfoto dengan mereka.
Cheese... cekrek. Jari telunjuk dan jempolku bersilangan membentuk sebuah hati kecil.

"Jeongmal gamsahabnida" (terimakasih banyak) kata ku sangat senang sembari membungkukkan badan.

Saat hendak berpaling dari mereka, salah satu dari mereka berkata kepadaku dengan nada kebingungan.

"Sek-sek too, sampeyan ki omong opo? Kok ngomong anyong monyong opo opo kui" (sebentar to, anda itu bicara apa? Kok bicara anyong monyong atau apa itu) ujar orang itu.

"Lhoh orang Jawa?" Jawabku terkejut.

"Aku ki wong Jowo asli. Indonesia" (saya ini orang Jawa asli. Indonesia)

"O-oh, maaf, saya kira anda orang Korea, soalnya mata sama kulitnya sama kayak orang Korea, hehehe" ucapku dengan wajah yang mulai memerah karena malu.

"Ojo salah nduk, aku putih karo sipit iki Jawa asli, ki klambiku batik, tasku batik" (jangan salah nak, saya putih dan sipit itu Jawa asli, ini baju saya batik, tas saya batik) kata orang itu sambil menunjukkan baju dan tasnya yang bermotif batik.

"Sekali lagi saya minta maaf, saya nggak tau kalo anda orang Indo"

"Yo rapopo nduk, suk meneh ojo koyo ngene yo" (ya tidak apa-apa nak, besok-besok jangan kayak gini lagi ya)

Aku mengangguk-angguk kemudian berpaling dari kedua orang Korea itu -_- eh salah orang Jowo.
"What the hell.. sialan, aku malu bangeet" gumamku dengan wajah yang sangat merah sembari berjalan kembali ke meja makan.

"Kenapa Kay?" Tanya papaku heran.

"Di-dia o-orang Jawa pa" jawab ku terbata-bata dengan suara yang lirih.

"Pfft, yang bener Kay?" Tanya papaku sambil tertawa.

"I-iya" jawabku singkat.

"Huahahuahua, bejo tenan" ujar papaku sembari tertawa terbahak-bahak.

"Ah papa mah gituu.. aku malu banget paa.. mana sok sok an pake bahasa Korea lagii"

"Hehehe, maaf, kamu lucu sih Kay" balas papa.

"Hmmm"

"Udah, jangan bercanda mulu, udah jam 10 lho ini, habisin makanannya gih, abis itu kita pulang" sahut mamaku.

__________

*jajangmyeon = mie kacang hitam
*tteokbeokki = fish cake yang dikasih pedes-pedes
*bakor = bahasa Korea


WHY ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang