Jam sudah menunjukan pukul 20.00, tetapi aku masih belum bisa tidur karena terus terpikir perkataan Elios tadi siang. Aku merasa berada di negeri dongeng dan aku adalah seorang putri kalangan bawah sedangkan Elios adalah pangeran. Dan pada akhirnya si putri berhasil menaklukan hati pangeran dan akhirnya mereka bahagia selamanya.
"Hmm, Jadian aja belum" batinku dalam hati agak putus asa.
Karena aku nggak bisa tidur, aku memberitahu Octa atas kabar gembira yang telah aku alami. Aku mengambil hp kemudian membuka aplikasi WO.
Aku memberitahu Octa perkataan Elios yang membuat wajahku memerah dan tersenyum lebar. Saat sedang asyik chat-chat'an dengan Octa. Mama ku memanggil ku di depan pintu kamarku.
"Kayra, udah tidur belum Kay?"
"Belum mah, emang nya ada apa sih?"
"Sini keluar, mama sama papa mau omongin sesuatu sama kamu"
"Iyaaa"
Aku keluar dari kamarku sambil tersenyum lebar. Kemudian aku duduk di samping papa dan mama ku.
"Kayra kenapa sih dari tadi kok senyum mulu?, kamu sakit?" Ujar mama ku sembari menempelkan telapak tangannya di dahi ku.
"Nggak kok ma, aku nggak sakit. Hehehe. Tadi katanya mau bilang sesuatu, apa sih ma?" jawabku sambil tersenyum dan penasaran.
"Emm, jadi gini Kay, papa mu harus kerja di Korea Selatan bulan Juni" jelas mama.
"Wah yang bener pa? Kok jauh banget sih" tanya ku t
"Iya Kay, jadi papa ngajak kita semua pindah ke Korea Selatan juga" jawab papa.
"Apaa??!!, pindah ke Korea Selatan?" Ujarku terkejut.
"Iyaa" kata papa.
"Lah bulan Juni itu kan pas kenaikan kelas ku..." jawabku dengan perasaan agak lesu.
"Ya berarti kamu kelas 8 nglanjutin di Korea Selatan Kay" Ucap mama.
"Aduh gimana ya mah...." pikir ku.
"Ya mau nggak mau kamu harus ikut ke Korea Selatan Kay"
"Hmm, yaudah deh mah, aku tidur dulu ya ngantuk"
"Iyaa, met bobo ya Kay".
Aku masuk kedalam kamar dengan lesu dan agak kesal. Hampir tak bisa kubayangkan hidup di Korea Selatan tanpa sahabatku Octa dan juga Elios. Mendadak aku merasa ngantuk, aku pun tidur.