Nenek Misterius (31)

1.3K 53 2
                                    

"Dia kesini cuma dateng trus pulang gitu?" Tanya ku penasaran.

"Ya kaga lah" jawab Octa.

"Trus gimana dong?"

"Jadi.. kemaren gua kebelet trus gua ke kamar mandi, waktu gua mau masuk ke kamar lu lagi, gua liat Elios lagi duduk di sebelah lu megangin tangan lu gitu Kay. Tapi gua nggak dengar dia bilang apa. Trus biar gua kaga jadi pengganggu, gua keluar deh dari kamar lu" jelas Octa

"Yang bener Ta?? Masa sih??" Tanyaku tidak percaya.

"Yaudah kalo kaga percaya"

"Emm... 키스?? 남자 여자 키스.. " (kiss?? Perempuan laki-laki kiss..) ujarku.

"Kiss kiss ndasmu aa, inget lu masih SMP Kay, masih SMP !!" Bentak Octa sambil memukulku menggunakan buku tulisnya.

"Aw aw sakitt Taaa!!" Ucapku kesakitan.

"Heehe maaf, refleks gua"

"Refleks refleks ndas mu aa" ujarku sambil merebut buku dari Octa dan memukul kepalanya.

"Auuww, sakit bego" kata Octa kesakitan.

"Yaudah tau sendiri kan !!makanya jangan pukul-pukul aku dong !!" bentakku dengan muka yang marah.

"Lu juga pukul-pukul gua !!, gua kaga terima!!" Ucap Octa sambil mengambil bukunya kembali dan memukulku lagi.

Dan di taman terjadi Perang Dunia ke-3, aku dan Octa saling memukul. Dan kami membuat taman menjadi ricuh, pandangan semua orang terlihat heran terhadap aku dan Octa. Sampai akhirnya aku berhenti memukul Octa karena aku teringat suatu hal.

"Eh iya, Ta kamu mau bantuin aku nggak"

"Diem" ujar Octa sambil terus memukuliku menggunakan buku tulis nya

"Udah ah, aku serius ni" jawabku marah

"Emm, iya iyaa, bantuin apa? Tanya Octa mengentikan pukulannya.

"Bantuin aku nyari nenek itu"

"Nenek siapa sih, udah yok, lu balik ke kamar lagi aja, mungkin lu kelelahan"

"Aku nggak lelah, dan aku serius nggak bohong" bentakku.

"Orang lu keliatan lelah banget Kay" jawab Octa ngeles.

"Ta udah deh, sekali ini aja kamu percaya sama aku" ujar ku meyakinkan Octa.

Seketika suasana menjadi mencekam. Langit tiba-tiba mendung. Dan duaar petir menyambar-nyambar. Dan Octa terlihat sangat ketakutan dengan ekspresi wajahku yang sangat serius.

"Kay, serem lu Kay," kata Octa ketakutan

"Biarin, karna kali ini aku serius....."

WHY ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang