48

680 25 11
                                    

Ponsel ku terus berdering dan bergetar yang membuat benak-benak yang terus ku pikirkan  tentang Elios menjadi buyar. Aku segera mengambil ponselku berharap kedamaian datang setelah aku mematikan beberapa notifikasi yang mengganggu dan membuat silent ponselku. Namun terpampang nama Octa di bilah notifikasi. Asyahh cacing alaska itu berisik sekali. Tapi jika aku tidak membukanya ponselku mungkin akan bergetar sampai naruto ngelairin haruto. apaseh ! Aku membuka pesannya. Dia mengirim sebuah voice note. Dan dengan perasaan terpaksa aku pun membukanya.

"WOY!" Kata pertama yang diucapkan Octa di VN nya cukup membuatku terkejut. Kalau saja bisa menjambak rambutnya, mungkin botak sudah anak itu sekarang.

Aku mencoba kembali mendengar voice note Octa sambil mengelus dada dan mendekatkan telingaku ke dekat ponsel.

"EH LO, KATANYA LO MAU NGUNGKAPIN PERASAAN LO KE ELIOS SEHABIS UAS. INI UDAH SELESE UAS WOI!"

Aku langsung melemparkan ponsel yang masih memutar voice note milik Octa dan ke ranjang. Rasanya seperti petir yang menyambar-nyambar, tapi nyambarnya di telingaku.

"DASAR TOAK!" Teriakku di dalam kamar sambil menutup telingaku rapat-rapat yang membuat mama ku sedikit terkejut.

Aku menjatuhkan diriku di ranjang dan mengambil ponsel yang masih tergeletak. Aku membuka pesan Octa dan merekam sebuah voice note.

"NGGAK USAH NGE-GAS BEGO!"

Tring, terkirim sudah vn milikku ke Octa. Octa sudah mendengarkannya dan sekarang dia sedang merekam vn balasan kepadaku. Dan benar saja, sebuah vn sudah terkirim. Aku menyiapkan mental untuk membukanya.

"SIAPA YANG NGE-GAS BEGO" cetus Octa di dalam vn-nya dengan nada tinggi.

Karena sangat kesal, aku hanya mendengarkan vn Octa kemudian mematikan ponselku tanpa membalasnya. Kemudian aku memejamkan mata sambil mendengus kesal. Tak lama setelah itu, ponselku kembali bergetar.

Sabar Kayra sabar.. bisikku menenangkan diri sendiri.

"EH BEGO KOK LU READ DOANG SI, GUA UDAH CAPE2 TEREAK KEK TOAK MESJIT GINI CUMA LO READ?"

"YA MAKANYA GAUSAH TEREAK CONG"

"LAH LO DULUAN YANG TEREAK BEGO"

"LAH KOK AKU SIH"

"TERUS SIAPA LAGI KALO BUKAN LO CONG"

"ELO LAH CONG! TOAK !"

"ELO BEGO"

"ELO!"

"LO CONGG!"

....
Dan begitulah Kayra dan Octa menjebolkan capslock author.

Tamat.

...

Canda ih, serius amat bacanya readers kkk

...

Ya.. kira-kira sewindu lah aku dan Octa berdebat melalui voice note laknat itu. Aku mematikan ponsel, bodo amat Octa marah atau apapun aku gak akan peduli lagi.

Aku kembali memikirkan kata-kata Octa tentang pernyataan cinta dan UAS yang sudah selesai. Ya, meskipun gobloknya sampai ke ubun-ubun tapi beberapa kata yang diucapkan Octa lumayan penting juga.

Aku terus memikirkannya dengan keras. Sebenarnya aku sudah hampir lupa tentang hal itu. Tapi semakin dipikir semakin muncul khayalan-khayalan yang ekspetasinya itu sudah tingkat dewa gituloh. Yang bikin aku senyum-senyum sendiri sampai gak sadar kalo ternyata aku emang harus menyatakan cintaku. Ya kalau emang jodoh kak Elios bakal ngelakuin hal sesuai ekspetasiku kan, tapi kalo gak jodoh ya nego lah, paksa, pepet terus jangan kasih kendor. Gak gak, bercanda. Kalau memang kak Elios gak suka, setidaknya aku sudah berani bilang kalau aku suka sama dia, ya kan?.




bersamboeng~

Thanks readers setia MLMK, yok semangatin author biar bisa update lebih rajin lagi yokk. ㅋㅋㅋ.










WHY ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang