Aku memejamkan mata..
"Aku akan mencari nenek itu setelah kondisiku membaik" batinku dalam hati.
Aku merasa sangat lelah, Aku tertidur dengan infus disampingku. Octa sudah pulang kerumahnya dan mama tidur di sofa kamar rumah sakitku.
☆☆☆
"Ini?? Pantai, bunga sakura lagi??"
"Nenek itu lagi, aku melihat nenek itu tenggelam di pantai"
"Oh tidak, tubuhku bergerak sendiri"
"Air mataku.. keluar tanpa suatu alasan??"
Deg-deg-deg aku kembali ke kamarku lagi. Pasti mama sebentar lagi memanggilku. Dan dugaan ku benar, mama memanggil ku.
Whusshh, aku terbangun dari tidurku yang sebenarnya. Tubuh ku berkeringat. Mataku bengkak, seperti sehabis menangis. Terlihat mamaku kawatir melihatku.
"Kay kamu kenapa Kay?" Tanya mamaku.
"Mamah" teriakku sambil memeluk mamaku erat-erat.
"Ada apa nak??" Ujar mama ku sembari mengelus-elus rambutku.
"Mah... aku takut" aku merengek kepada mamaku.
"Udah jangan takut, ada mama disini, mama nggak akan kemana-mana" kata mama ku menghiburku.
Aku melihat seisi kamar pasien, cahaya mulai masuk mencerahkan kamar pasien ku. Dan ini nyata. Ini bukan mimpi.
---
Sehari sudah berlalu, aku masih memimpikan hal yang sama. Dan keaadanku sudah semakin membaik. Aku merasa bosan di kamar pasien dan keluar sambil mendorong tiang infus di tanganku. Aku menuju taman rumah sakit.
Hufft, cerah sekali
Aku menikmati siang hari yang cerah duduk di kursi taman.
Sementara itu..
Sepulang sekolah Octa menuju rumah sakit dan berjalan ke kamar pasienku.Krieet, Octa membuka pintu dan melihat mamaku sedang bermain hp duduk di sofa.
"Tante Kayra dimana?" Tanya Octa kepada mamaku.
"Kayra ditaman Ta, katanya di kamar terus bosen" jelas mama.
"Oh, yaudah, aku nyusul Kayra ya tan"
"Iyaa"
Octa berjalan ke taman, ia melihatku sedang duduk mengenakan piyama rumah sakit menikmati udara yang berhembus.
"Oi Kay" panggil Octa
"Eh, hai Ta" jawabku
"Kok lu kesini sendirian sih? Kok nggak minta ditemenin mama lu sih?" tanya Octa
"Lagi pengen sendiri aja sih Ta" balas ku.
"Owh, hufft" Octa menghela napas sambil duduk disampingku, ia membawa buku tulis ditangannya.
"Buku apaan tuh Ta?" Tanya ku penasaran.
"Buku PKn, besok ulangan, jadi sekalian gua bawa, buat belajar" jelas Octa
"Ciahh, tumbenan kamu mau belajar Ta" ejekku,
"Biarpun gua nggak pinter-pinter amat, gua rajin belajar Kay"
"Iyaa iyaa, eh btw Elios nyariin aku nggak?"tanyaku.
"Idihh, ngapain dia nyariin lu" ejek Octa
"Ja-jadi dia nggak kawatir sama aku ya?" Jawabku putus asa.
" Dia kaga nyariin lu, tapi kemaren dia kesini"
"Yang bener???" Jawabku terkejut
"Iyaaa"
"Dia nge-apain aku?"
"Nge-apain apanya bego, kaga usah berharap macem-macem lu" ujar Octa sembari memukul kepalaku menggunakan buku tulisnya.
"A-aw, sakit Taaa"
"Hehehe, maaf"
