Twelve

2K 89 22
                                    

Akhirnya bagian dua belas di update. ****(becanda)

Akhirnya bel pulang pun berbunyi, aku berjalan menuju kelas Elios. Sedangkan Octa, dia pulang duluan karena nggak mau jadi obat nyamuk antara aku sama Elios.

"Bruuh. pacaran aja belum, udah bilang jadi obat nyamuk" gumam ku

Tak lama kemudian, Elios datang wajahnya yang bersinar dan tubuhnya yang tinggi semampai membuat ku terpana dan tanpa sadar aku melamun melihat Elios.

"Kay, Oi Kay, ayok pulang" ujar Elios sembari melambai-lambaikan tangannya didepan mukaku.

"Gilak, ni orang ganteng banget dah" gumamku dalam hati, masih melamun menatap Elios.

"Kay??"

"Ah-eh, iya kak, ayok pulang" ucapku sembari menarik tangan Elios untuk pulang. Dan ternyata, aku menuju ke toilet perempuan.

"Kay, kamu mau ngajak aku nemeninn kamu ke toilet??"
Tanya Elios keheranan.

"Eh-eh maap kak, nggak konseenn, hehehe" ucapku malu-malu.

"Aku ganteng  ya??, sampe nggak konsen gitu?"

"I-iya"

"Masa sih? Kok aku baru sadar kalo aku ganteng ya kay? Orang tua ku sih bilang kalo aku biasa aja, malah katanya lebih gantengan Saipul Jamal .."

" kakak GANTENG buanget kok, bahkan lebih ganteng daripada Saipul Jamal"

"Ah, bisa aja kamu Kay, makasih yaa udah ngatain aku ganteng"

"Etdaah, orang tuanya rabun kali yak?, anak seganteng, semanis se-se-se semuanya  ini dibilang biasa aja? Malah kata orang tuanya lebih gantengan Saipul Jamal, astafiir, sadarkanlah mereka ya Tuhan...." batinku didalam hati.

"Udah ah, Ayok kita pulang" kata Elios sambil menggandeng tanganku.

Seketika jantungku berdegup kencang, wajahku mulai memerah, dan langkahku berantakan karena ditarik oleh Elios.

***

Aku dan Elios masuk ke bus, seperti biasa kami duduk berdampingan. Suasana di bus pun amat canggung. Hingga akhirnya, setelah kira kira 20 menit perjalanan, aku memberanikan diriku dan memulai misiku.

"Emm, kak udah punya pacar?"  (Langsung TO THE POINT)

"Heem?? Emang kenapa Kay? " tanya Elios penasaran.

"Ngga papa kok, nanya aja..." jawabku malu-malu.

"Jangan-jangan kamu suka sama aku nih?..."

"Iyaa" jawabku cuek sambil menatap jendela.

"Mmm??"

"Eh itu anu, maksud aku nggak kok..." ujarku gugup sembari menggaruk-garuk rambutku

"Hehehehe, iya iyaa" ucap Elios sambil tersenyum kecil.

"Jadi, kakak udah punya pacar??" Kata ku mengalihkan pembicaraan.

"Ohh, belum sih Kay, aku lagi nggak pengen pacaran"

"Ohhh gitu ya"

"Aduh udah sampe ni kak, obrolannya kita sambung besok ya kak... aku pulang dulu " kata ku sambil berjalan menuju pintu bus.

"Kalo Kayra mau jadi pacarku sih aku juga mau.."
Jawab Elios dengan suara lirih, tapi aku masih bisa mendengarnya.

"Hee?"  Ujarku kaget dan menatap Elios, tetapi bus sudah berhenti dan akhirnya aku turun. Aku hanya melihat Elios tersenyum.

***

Di rumah aku hanya terpikir oleh perkataan Elios.  Sampai-sampai mama ku heran karena melihat wajahku yang selalu tersenyum.

"Arghh.... aku seneng bangeeetttt...ini nggak mimpi kan??" batinku sembari mencubit pipi ku. Dan ternyata ini bukan mimpi.

WHY ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang