Pagi yang cerah. Matahari mulai terbit dari ufuk timur. Cahayanya masuk keruangan dimana aku terbaring.Seperti biasa, cahayanya membuatku terbangun dari mimpiku, mimpi yang sama. Mataku membuka sedikit demi sedikit karena silaunya matahari seakan menarik kelopak mataku. Aku mencoba untuk bangun, apadaya badanku terasa berat sehingga membuatku terbaring lagi. Tetapi, tangan mama merengkuhku. Tangannya mencoba membantuku untuk bangun. Senyuman hangatnya membuatku merasa sangat nyaman didekat mama.
"Kayraa, ganti baju dulu gih, hari ini kamu pulang kerumah"
Aku turun dari ranjang menuju kamar mandi membawa pakaian dari mama sambil tersenyum.
Akhirnya aku terbebas dari piyama rumah sakit batinku sambil melepas sebuah piyama yang sudah melekat di tubuhku. Aku keluar dari kamar mandi dengan raut wajah bahagia mengenakan sweater hoodie combi misty dan celana riped jeans yang sedang trend akhir-akhir ini.
"Kay, habis ini kamu langsung keluar bawa tas kamu. Mama sama tante Mila nunggu di luar rumah sakit ya" mama berteriak dari depan pintu.
"Iya mah" Aku bergegas memasang sneacker warna putih di kaki ku. Aku berjalan menuju ranjang dimana 5 hari ini aku terbaring. Berjalan mengelilingi kamar pasienku."Selamat tinggal semuanya" aku berkata kepada benda-benda di kamar pasienku seakan mereka bisa mendengar perkataanku. Aku mengambil dan menenteng sebuah backpack kecil.
Aku berjalan keluar, menyapa semua pasien yang sedang berjalan-jalan disekitar rumah sakit.
"Kayraaa" tante Mila yang sedang berbicara dengan mamaku langsung datang dan memelukku setelah melihat aku berjalan keluar rumah sakit.
"Kayraa, maaf tante baru bisa jenguk sekarang"
"Iya nggak papa tante, lagian Kayra udah sembuh kok"
"Yaudah sekarang tante antar yuk"
Aku, mama, dan tante Mila berjalan menuju parkiran dimana mobil tante Mila diparkir. Saat berjalan, seperti tak asing. Aku kembali melihat bapak-bapak yang menghantarku ke rumah sakit sewaktu kecelakaan.
"Bapak??"
"Ohh, udah mau pulang ya?"
"Iya pak, bapak kesini lagi ada apa pak?"
"Sebenarnya istri bapak dirawat disini" Bapak itu menyalami tante Mila dan mama, ia terlihat agak terkejut saat melihat wajah tante Mila, seperti pernah bertemu dengannya. Tetapi ia segera menghiraukannya.
"Ohh, semoga istri bapak cepat sembuh ya" bapak itu kembali berjalan ke rumah sakit. Sementara itu, aku mama dan tante Mila berjalan menuju parkiran.
"Sebentar-sebentar, mbak yang waktu itu kan?" Bapak itu menghentikan langkahnya dan berlari kearah tante Mila.
"Emm ya?" Tante Mila terlihat kebingungan.
"Mbak yang waktu itu njemput nenek kan?"
"Ah-oh iya pak"
"Nenek?, nenek yang bareng aku itu pak?" Sahutku mendengar perbincangan mereka.
"Iya nak"
"Loh, kok bisa?"
"Udah yuk, kita bicarakan di mobil" sahut mamaku menghentikan perbincangan kami.----
Di dalam mobil tante Mila....
"Tan, jadi nenek itu siapanya tante Mila sih?"
"Kayra, nenek itu kakaknya nenek kamu"
"Jadi nenek kamu 2 bersaudara, nenek itu anak pertama dan nenek kamu anak kedua" sambung mama.
"O-oh, trus kok bisa tinggal di rumah tante ?"
"Waktu itu tante silaturahmi ke rumah nenek, dan nenek sendirian dirumahnya, anak-anaknya kerja diluar kota. Jadi tante ajak tinggal dirumah tante aja deh."
"Ooh"
"Emang kenapa sih Kay?"
"Ini lho Mil, si Kayra waktu kecelakaan kemarin itu, dia nyelamatin nenek, dan itu kebawa mimpi sampe sekarang ini" jelas mama.
"Oalah, apa mau mampir dulu ke rumah tante?"
"Boleh-boleh tan"***
Aku menuruni mobil, badanku seakan-akan membeku. Aku takjub melihat rumah tante Mila. Nuansa klasik yang terlihat mewah. Bangunan yang megah berlantai dua. Di dindingnya terukir sebuah motif yang membuat orang yang melihatnya merasa kagum. Ada beberapa patung yang sengaja diletakkan di sudut-sudut ruangan.
"Haloo nak" Sapaan hangat nenek menyadarkanku dari lamunan melihat rumah tante Mila. Sontak, aku mendatangi nenek itu dan memeluknya. Kata dokter Ezra benar, semua yang ada di mimpiku pasti ada hubungannya denganku. Meski bukan hubungan dekat, tapi aku bisa merasakannya."Ayo duduk disini" nenek itu mengajak kami untuk duduk di ruang tamu.
"Nenek sudah sehat kan?"
"Sudah nak, makasih ya sudah mau bantu nenek" jawab nenek itu dengan senyuman lebar.
"Ah, iya nek"Kami berbincang-bincang diselingi sendau gurau cukup lama. Aku merasa sangat lega, karena bisa bertemu dengan nenek itu. Nenek yang ada di mimpiku. Nenek yang mengerti semua perasaanku. Dan, aku pasti akan mengunjungi nenek lagi.
Nenek Misterius
(Fin.)