(NB : putar musik agar suasananya lebih menyedihkan dan bacanya pelan aja, jangan cepat-cepat. Ntar bacanya kelar lagunya belom habis :v)
•••
Langit yang sangat cerah....
Pinggir pantai....
Bunga sakura....
Aku duduk di pasir putih....
Elios dan Octa.....
Mama papa......
Semua tersenyum..
Suasanya begitu bahagia...
Tetapi....
Nenek??...
Nenek itu.......
Nenek itu kenapa....??"Nenek.. nek neneek" aku berteriak sambil berlari menghampiri nenek itu.
Oh tidak, aku melihat nenek itu berjalan ke pantai semakin jauh.. jauh... dan tenggelam...
"Neneekk.., tidak.. mengapa aku menangis.....?? Mengapa aku menangis?? Hiks.." air mataku mengalir deras membasahi pipi.
"Tidaak.. jangaan hiks hiks" aku tidak mampu menyelamatkan nenek itu.
Deg Deg Deg. Aku membuka mata. Aku terbaring disebuah kasur.
"Dimana aku?.." batinku.
"Di kamarku??!" Teriakku terkejut, aku melihat selimut menutupi diriku, meja belajar, suasana kamarku seperti biasa.
"Kay bangun, udah jam segini loh, ntar telat" ujar mamaku.
"Hah??!!, ma-mama, se-sekarang hari apa?"
"Hari Senin Kay, cepetan bangun" kata mamaku.
"Tu-tubuh ku baik-baik saja. Ja-jadi, semua ini mimpi?? Mengapa terasa begitu nyata? Tidak mungkin... tidak mungkiinn"
Aku keluar dari kamar dan membuka pintu. Terlihat mama ku sedang menyiapkan sarapan. Aku menghampirinya.
"Ini cuma mimpi, Ma-mama tolong pukul aku ma"
"Kenapa Kay?" Tanya mamaku kebingungan.
"Cepat ma pukul aku.. hiks hiks" ujarku sambil menangis.
Bssttt. Sayup-sayup kudengar, suara sesorang duduk disampingku. Aku merasa lega, rasanya seperti terlahir kembali. Tetapi, mengapa aku mengalami hal itu?.
"Kay?? Kay??" Ujar Octa melihatku terbangun.
"Emmm" mataku terbuka, tetapi pandanganku masih kabur.
"Tante Kayra udah bangun" teriak Octa kepada mamaku.
"Kayra.. anakku..." ujar mamaku sambil mengelus-elus pipiku.
Aku mencoba untuk bangun. Tapi tubuh ini rasanya berat sekali.
"Kay, tiduran dulu aja, lu masih sakit" kata Octa melarangku untuk bangun
"Emm, ini di-dimana ma?" Tanyaku dengan suara lirih.
"Kamu dirumah sakit Kay" jawab mamaku.
"Ah, jadi semua ini bukan mimpi ini kenyataan.. Ada apa denganku?"batinku.
"Udah Kay, kamu istirahat dulu aja" kata mamaku.
"Em, mah nenek itu dimana?" Tanyaku dengan suara yang berat..
"Nenek??, nenek siapa" tanya mama kebingungan.
Wajah Octa juga terlihat kebingungan."Nenek itu.., nenek yang aku bawa kerumah sakit" jelas ku.
"A-ah, emm udah Kay lu tidur lagi aja" ujar Octa.
Aku menghela napas dan kembali memejamkan mata. Aku tidak tau apa yang terjadi padaku. Tapi aku yakin, aku bertemu dengan nenek itu tadi pagi di dalam bus. Seketika aku teringat sesuatu. Aku kembali membuka mata dan bertanya kepada Octa.
"Ta, ini rumah sakit apa?" Tanya ku.
"Rumah sakit dekat sekolahan kita Kay, udah Kay.. lu istirahat sekarang.... biar cepet sembuh." Jelas Octa sembari menaikkan selimutku.
Ah iya, nenek itu juga dibawa kesini. Pasti dia juga ada ditempat ini, aku yakin.
Meskipun nenek itu tidak kukenal, tetapi ada sesuatu yang mengganjal dan harus diungkapkan. Dan masih banyak pertanyaan yang harus kutanyakan kepada nenek itu. Aku merasa seperti ada relasi antara nenek itu dengan aku.
Aku harus mengungkap teka teki ini !!!