Kepergok

118 9 0
                                    

Jam dua siang tepat. Tante Laluna menutup bukunya,aku mengikuti gerakannya. Bertepatan dengan pintu rumahku terbuka dan menampilkan Delisa yang menenteng tas sekolahnya.

"Siang tante." Sapanya pada tante Laluna. Guru pribadiku.

"Siang Del,baru pulang?"

"Iya,ada pelajaran tambahan." Jawab Delisa. Tante Laluna berdiri dari duduknya,mengusap rambutku pelan.

"Elma makin pintar ya,jangan lupa belajar sendiri. Atau,dibantu Delisa. Oke?"

Aku mengangguk.

"Iya Tante. Terimakasih."

Setelah tante Laluna pergi aku dan Delisa menaiki tangga untuk sampai dikamarku. Delisa melepas sepatunya,aku duduk di atas ranjang.

"Aku mau cari buku,sebentar lagi UN." Ucap Delisa.

"Aku ikut boleh?" Tanyaku. Delisa diam,kemudian terkikik.

"Tumben,mau keluar."

Aku senyum. Gatra bilang,aku harus lebih percaya diri untuk tampil dihadapan banyak orang.

"Aku tidak mau bosan disini sendiri." Ucapku sambil berdiri.

"Okeee kalau begitu. Siap-siap untuk hal baru,oke?"

Aku mengangguk. Kemudian satu jam kami habiskan untuk memilih baju dan berdandan,kemudian mandi. Delisa sibuk dengan apa yang aku pakai,setelah menghabiskan waktu mengorek lemari bajuku,pilihannya jatuh pada rok setengah lingkaran dengan kaus pendek. Delisa bilang,roknya biru tua,dan kausnya kuning.

Rambut panjangku diikat satu dengan rapi,tanpa meninggalkan sehelai rambutpun.

"Coba duduk."

Aku duduk diatas ranjang,Delisa memakaikan flatshoes yang dipilihnya. Delisa sendiri sudah mandi dan berpakaian,ditambah parfumnya yang menyengat. Uh!

"Oke,kita berangkat."

****

Mobil berhenti tepat di parkiran toko buku yang dimaksud Delisa. Aku turun setelah Delisa membuka pintu untukku. Kami berjalan dengan tanganku yang memegang lengan Delisa.

"Loncat,ada lubang." Ucapnya. Aku meloncat sedikit.

"Good."

Delisa berjalan pelan karena aku disampingnya,kami berjalan di area buku pelajaran. Delisa beberapa kali membolak-balik buku yang ingin dibelinya.

"Aku tidak yakin akan membacanya,El." Ucap Delisa. Aku berdiri disampingnya.

"Memangnya kenapa?"

"Sangat tebal. Panduan untuk Ujian Nasional." Ucapnya membaca judul buku yang dipegangnya.

"Akan kutemani membaca." Ucapku.

"Oke."

Kami berjalan kembali mengelilingi toko buku,Delisa sudah mendapatkan apa yang diperlukannya,tapi belum mau pulang,ucapnya saat aku mengajak pulang. Aku mulai risih dengan setiap orang yang dilewatiku dan Delisa,menatapku.

"Abaikan saja. Mereka sirik karena kamu cantik." Ucap Delisa. Aku memukul pelan lengannya.

"Kita cari novel. Kamu mau baca?"

"Asal yang dapat kubaca." Ucapku.

"Maksudnya,aku yang baca untukmu."

Aku senyum dan mengangguk. Aku diam ditempat saat Delisa berjalan mencari novel yang menarik.

"Ini bagus. Judulnya 'Lembah biru' tentang seorang wanita yang ditinggal kekasihnya,mencari kesana kemari tidak ketemu." Jelas Delisa. Aku mengerutkan bibir.

Untuk Sebuah NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang