009 (2)

70.7K 2.7K 25
                                    

Akhirnya gue beranjak ke FO deket sekolah sambil ngutukin dia dalam hati.

Sirna sudah harapan gue padahal tadi mau dianterin sama Jackson.

🌂

Gue langsung menutup pintu mobil dan menggunakan sabuk pengaman kemudian duduk manis.

"Muka kamu kenapa?" tanya dia.

"Ya menurut,om?" kata gue kesel.

"Lagian om kesambet apa sih pake acara jemput Lea segala?!" tanya gue dengan emosi.

"Emangnya suatu hal yang aneh menjemput calon istrinya?" tanya dia yang membuat pipi gue panas.

"Apaan sih, om?" kata gue kesel.

Sumpah geli dengernyaaa..

"Lagian kenapa kamu semarah itu sih? Kemaren saya jemput gak apa-apa" kata dia.

"Om gak ngerti! Udah lah gak usah nanya-nanya!" kata gue kesal.

Tiba-tiba dia ngerem mendadak.

"OM UDAH GI-"

lagi-lagi.. Dia menghentikan pembicaraan gue dengan bibirnya.

Kemudian melepaskannya.

"Jangan pakai nada tinggi kalau ngomong sama guru apalagi sama calon suami" kata dia sambil smirk.

BANGSAAAATTTTTT!!!!!!!!

Kenapa dia selalu menyerang gue disaat-saat yang gak tepattt!!!!

🌂

Gue langsung turun dari mobil setelah sampai ke rumah kemudian salam sama mama gue abis itu si mama malah langsung nyamperin om Rey yang masih ada di mobilnya.

Gue gak tau apa yang dibicarain mama sama om.

Ya udah gue masuk ke rumah aja.

"Lea sayang"

Gue berbalik

"Kenapa ma?" tanya gue.

"Packing beberapa baju kamu" kata mama gue.

"Packing? Mau kemana? Keluar kota??" tanya gue heran.

Ini nih, yang gue gak suka dari mama suka bikin acara seenak jidat. Mana besok ada tes lab biologi lagi.. Kalo gak masuk kann males susulan.

"Nggak, mama yang mau pergi jadi kamu mama titipin di rumah Rey" kata mama gue yang membuat mata gue membulat sempurna.

"Mama apa-apaan sih?" tanya gue kesal setengah mati.

Udah mau mangis gue.

"Kenapa, sih?? Lagian Rey itu calon suami kamu santai aja" kata mama gue.

"Kalau Lea pulang berbadan dua gimana ma!!!! Lea gak mau ambil resiko" kata gue kesel.

Mengingat dia udah menodai bibir gue dua kali. Gue jadi deg degan kalau harus menginjakkan kaki di rumah dia, mana dia tinggal sendiri lagi.

"Hushh!! Ngomongnya kok sembarangan. Dia gak mungkin ngelakuin hal gituan, dia anak baik-baik" kata mama gue.

"Lea bisa jaga diri,ma. Dirumah sendiri juga gak apa-apa" kata gue berusaha nolak.

"Udah-udah kamu packing sekarangg!!" kata mama gue.

Air bening udah ngalir di pipi gue... Gak kuat kalau diginiin terus, gue takut.

Kenapa mama tega sama Leaa?? Huhu :(

Om. ✔[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang