013

66.8K 2.7K 15
                                    

"Hah? Mobil Pak Rey? Salah liat kali lo" kata gue.

"Salah liat? Orang jelas-jelas lo turun dari mobil BMW putih" kata Irene dan dia udah hampir nangis sekarang.

"Hello Irene!!! Di dunia ini orang ber-BMW putih itu banyak bukan cuman Pak Rey!" kata Mark.

"Bener juga, tumben lo pinter Mark" kata Jackson.

"Iya, tadi gue dianter om gue makanya gak pake mobil biasa, kebetulan aja kali sama. Ya kalian pikir aja, ngapain gue ke sekolah bareng Pak Rey?" kata gue bela diri. Bohong sih.. Tapi gak sepenuhnya.

"Nah kan! Makanya lo jangan buta, segalanya disangkut pautkan sama Pak Rey, sekarang nuduh Lea lagi" kata Mark kesel.

"Ya.. Maaf" kata Irene sambil nunduk.

"Gak apa-apa gue tau kok lo masih tertekan"

TEEETT

Bel masuk udah bunyi.

Dan kini kita semua lagi bersiap buat ujian biologi.

"Selamat pagi,semuanya"

Kenal nih suara.

Hmm.. Bener kan.. Om Rey.

Ngapain dia masuk di jam biologi coba???

"Kalian tetap ulangan, saya cuman mengawasi saja Pak Hikmat agak terlambat"

Soal ujian dibagikan, gue berdoa dulu semoga inget yang gue pelajari semalem.

Gue mengerjakan soal dengan baik. Sesekali ngeliatin om Rey yang lagi ngawas, ganteng ugha hehe..

Gue langsung menggeleng sebelum larut terlalu dalam.

Ingatan soal tadi pagi masih lalu lalang diantara ingatan mengenai biologi membuat gue deg degan lagi.

Gue coba sebisa mungkin fokus ngerjain dan untungnya gue bisa mengisi semua nomor.

🌂

Akhirnyaa beress jugaaa ulangan biologi yang menyiksa..

Bukan soalnya tapi yang ngawasnya yang bikin nyiksa.

"Kayaknya gue remed deh, kenapa Rey oppa sih yang ngawas? Jadi gak fokus" kata Irene lemas.

Nahh bener bikin gak fokus.

"Sabar ya, rene. Gue tau ini berat" kata gue menenangkan.

"Daripada galau-galauan mending kita ke kantin aja gue traktir" kata Jackson.

"Boleh tuh" Mark nimbrung.

"Soal makan aja langsung nimbrung lo" kata gue ke Mark.

Ya udah akhirnya kita berempat langsung melenggang ke kantin.

"Mylea"

Gue dan teman-teman berhenti kemudian gue menoleh.

"Pak Rey? Kenapa?" tanya gue.

"Ini kisi-kisi ulangan tolong fotocopy buat sekelas sekalian untuk latihan" kata dia.

"Kenapa bapak gak ngasih ke Amanda aja, dia kan bendahara kelas?" tanya gue.

"Saya maunya ngasih ke kamu. Tinggal motocopy aja susahnya dimana, sih Mylea Dewangga?" tanya dia.

Kampret! Guru terkamprett!!

"Baik,pak. Maaf" kata gue sambil ngambil kertas yang dia sodorin.

"Kenapa lo terlalu beruntung bisa berkomunikasi sama Rey oppa" kata Irene.

"Beruntung apaan, nyebelin gitu kok" kata gue malas.

Untung gantengg hhhhhhh

----

Jangan lupa vote dan comment

Happy reading 💞


Om. ✔[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang