Mylea's PoV
Dua bulan kemudian, semua orang terutama gue lagi sibuk buat bikin pesta kejutan gitu buat Om Rey. Pestanya sekitar empat jam lagi makanya ini gue rempong banget.
Kata mamanya ini berarti ulang tahun kedua yang dirayain. Yang pertamanya pas dia masih di taman kanak-kanak. Bukan karena orang tuanya gak mau, tapi dianya yang gak mau kata mamer-mama mertua-.
Pestanya gak aneh-aneh sih, kita ambil lokasi di salah satu restaurant punya rekan kerja papa gue.
Gue udah selesai mendekor beberapa titik, dia gak suka yang ribet-ribet jadi gue memikirkan hal yang sederhana namun tetap bagus.
"Le, kamu ganti baju dulu aja. Sisanya biar mama sama tante Nadya yang beresin" kata mama gue yang gue angguki.
🌂
Dress biru selutut itu sudah menempel di badan gue.Sekarang gue lagi make-up mengingat sebentar lagi acara akan dimulai.
Gue udah gak sabar untuk memulai acara ini.
🌂
Semua keluarga inti sudah ada disini, mau itu dari pihak gue atau dia tapi si pemilik pesta gak dateng-dateng.
"Maaf saya terlambat" katanya sambil berjalan kearah kami.
Dia.. Terlalu.. Sempurna..
Gue tiap hari liat dia tapi tetep aja gak bisa berhenti mengagumi ketampanan dia.
Dia terlihat bingung dengan dekoran yang ada disekitarnya.
"Ada apa ini?" tanyanya bingung.
"Happy Birthday" kata kami kompak sambil tersenyum lebar.
Wajahnya menunjukkan ekspresi tidak percaya."Ngapain sih? Ngerepotin aja" katanya gak enak.
"Ini semua kerjaan istri kamu tuh, dia maksa-maksa bikin acara ultah buat kamu katanya" mama menyenggol gue main-main yang membuat gue jadi salah tingkah.
"Ya udah, om tiup dulu lilinnya" gue mengambil kue yang terletak di meja yang berada di belakang gue.
"make a wish dulu" kata papa mertua gue.
Rey nengangguk dan memejamkan matanya setelahnya dia meniup lilin itu.
"Yaudah sekarang makan,yuk. Udah disiapin" mama gue mengarahkan kami ke arah meja panjang yang berada gak jauh dari tempat tadi.
Selama makan, kami hanya membicarakan hal-hal ringan dan bercanda sampai selesai makan pun masih demikian. Intinya malam ini menyenangkan.
"Oh iya, mama sama papa punya hadiah buat kamu Rey" tante nadya mengeluarkan sebuah paper bag coklat dan menyerahkannya ke Om Rey.
"Makasih,ma" Om Rey menerimanya kemudian membukanya.
Disana ada baju tidur pasangan buat gue sama Om Rey."Buat apaan, ma?" Om Rey menyiritkan dahi.
"Yaa... Gak apa-apa lucu aja jadi mama beli, dipake ya nanti" tante Nadya tersenyun.
Om Rey hanya bisa mengangguk pelan, meng-iya-kan sang mama dan memklumi ide mamanya yang suka diluar batas normal.
"Ini dari tante" mama gue juga tak mau kalah dan menyodorkan paper bag berwarna biru tua.
Om Rey juga membukanya.
"Makasih tante, Rey suka"
"Untung lah kalau kamu suka" mama terlihat lega.
Gue juga mau ngasih kado, tapi deg-degan, setelah mengumpulkan banyak keberanian akhirnya gue ngasih juga.
"Om ini" sebuah kotak kado berwarna merah dengan pita putih di atasnya, gue serahkan ke Om Rey.
Dia menerima itu.
Matanya terbelalak saat membukanya, membuat ekspresi yang sulit dijelaskan.
Dia tak berbicara, menatap mata gue dengan penuh arti, gue juga jadi bingung mau ngapain.
Apa dia gak suka?
Setelahnya dia langsung memeluk gue erat. Sangat erat.
-------
"Makasih le, makasih"
Sekarang kami akan memiliki keluarga kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om. ✔[COMPLETED]
General FictionMylea Dewangga, gadis 16 tahun yang secara tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orang tuanya diusianya yang masih belia. Hal itu tentu menjadi kesulitan dan pergumulan tersendiri bagi Mylea. Disaat teman-temannya memikirkan tentang pelajaran, dia harus m...