Bulan depan adalah hari kelulusan gue dan ribetnya udah dari sekarang. Nyari kain, liat-liat design kebaya, mau ngejahit juga...
Ya semua berkat mama, makasih mama karena telah membuat persiapan ini ribet :)
Gue udah pengen beli kebaya aja, gak usah bikin tapi mama gue maksa buat bikin.
"Udah lah ma, yang warna tosca aja" kata gue sambil memegangi kepala yang udah nyut-nyutan ini.
"Aduh, tapi yang putih juga lucu. Kamu suka yang mana?" tanya dia sambil menyodorkan dua kain brukat kebaya berwarna tosca dan putih.
"Tosca" jawab gue.
"Ih, jangan ah, putih aja" kata mama sambil menaruh yang tosca.
Oke... Mama selalu benar.
Gue hanya menghela napas panjang karena capek. Capek banget malah...
Masalah gak berhenti sampai disitu, kini kita harus membeli kain batik.
"Aduh, bagus-bagus semua" kata mama.
"Yaudah beli aja semua, pilih di rumah nanti" kata gue ketus.
"Kamu tuh ya!"
Eh mama gue malah jadi ngambek. Aduh ada-ada aja tingkahnya.
Tiba-tiba hp gue bunyi.
Incoming call
OmGue langsung ngangkat telponnya.
"Halo" jawab gue lemes.
"Abis diapain kamu sampe lemes gitu?"
Kok ambigu ya???
"Abis disiksa sama mama suruh milih kebaya" jawab gue asal.
"Nyari kebaya bukan hal yang menyiksa" jawabnya datar.
"Ya, coba aja om diposisi saya... Serba ribet. Kesel saya"
"Nanti saya pulang telat, kamu hati-hati du rumah. Tidur duluan aja"
Nelpon cuman buat ini? Bikin mood turun:(
"Siapa juga yang berniat nungguin om?! Gak usah geer!" gue yang sebel langsung memutuskan panggilan.
"Mylea! Sampai kapan kamu mau disana? Mama mau bayar" kata mama diujung sana. Gue aja gak tau sejak kapan mama disana.
"Iya,ma" kata gue sambil berlari kecil ke arah mama.
"Abis ini, kita ke tukang jahit dulu ya. Mama udah punya designnya, pasti kamu suka" kata mama sambil tersenyum.
Gue ngangguk aja, biar cepet. Gue percayakan sama mama aja deh.
🌂
OMAIGATT rasanya kayak mau mati.
Gue keluar rumah tadi dari jam setengah 7 dan sekarang udah jam 8 malem. 12 jam lebih gue diluar.
Gue memejamkan mata setelah menjatuhkan diri gue di sofa.
"Capeee woyyyyy" kata gue pada diri sendiri.
Setelahnya gue membuka mata dan beranjak ke kamar mandi, buat mandi tentunya.
Seperti biasa, piama bermotif beruang kesayangan gue menjadi pilihan baju tidur untuk malam ini.
Gue keluar kamar dan duduk diruang tamu sambil nonton. Gak kerasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
"Anjir, jam segini belum pulang? Sepeting itukah pekerjaannya sampai 'menelantarkan' gue?" gue berdecak tak percaya.
Gue mengambil hp guna meneleponnya.
Tapi gue mikir, kalau gue telpon sekarang nanti dikira gue nungguin.
No... No.. Nggak bisaa..
Gue mematikan tv karena udah gaada acara atau film yang menarik lagi dan memilih untuk bermain game di hp.
🌂
Rey's POV
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Gue segera membuka password pintu apartment dan melangkah masuk. Suasana rumah sepi dan gelap, hanya lampu kecil di sudut ruang tamu yang menyala.
Gue segera masuk ke dalam kamar untuk mengecek Mylea.
Tapi dia gak ada disana.
"Mana lagi anak itu?"
Gue pergi ke ruang tamu dan mendapati pemandangan Mylea yang sedang tertidur sambil memegang ponselnya.
Gue tersenyum miring dan mendekat kearahnya.
"Le, pindah ke kamar" kata gue pelan sambil menggoyangkan lengannya.
"Berisik, gue lagi nunggu suami gue pulang" katanya sambil menghempas tangan gue.
Perkataannya itu membuat gue terkekeh sendiri.
"Bandel ya kamu, saya suruh tidur duluan malah nunggu disini" kata gue sambil terkekeh kemudian mengangkatnya menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om. ✔[COMPLETED]
General FictionMylea Dewangga, gadis 16 tahun yang secara tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orang tuanya diusianya yang masih belia. Hal itu tentu menjadi kesulitan dan pergumulan tersendiri bagi Mylea. Disaat teman-temannya memikirkan tentang pelajaran, dia harus m...