016

52.7K 2.2K 8
                                    

"Meluk saya gak akan bikin om sembuh" kata gue sambil liatin wajah dia.

"Om panas banget, saya bikinin bubur ya? Om harus makan terus minum obat" kata gue sambil pegang dahinya.

"Nggak" kata dia manja.

"Ih,om bandel. Yaudah saya tidur diluar aja" kata gue sambil bangkit berdiri.

"Ehh,iya-iya" kata dia sambil nahan tangan gue.

Sumpah.. Kalau sakit kayak gini dia kelakuannya jadi kayak bocah suka gak sadar umur malah jadi kayak gue yang lebih dewasa.

"Mau makan ya,om?" tanya gue sambil senyum.

Terus dia ngangguk. Gue lompat kegirangan dan berlari kecil ke dapur.

Gue ahli kalau masak bubur, dulu suka disuruh mama bikin bubur buat nenek mengingat dia udah tua banget jadi gak bisa gigit yang keras-keras lagi.

Gue mengerahkan kemampuan masak bubur gue. Alhasil dalam 15 menit gue sudah bisa menciptakan bubur beserta telur rebus.

Setelahnya gue mengambil segelas air hangat,obat dan meranjak ke kamar.

Dan om Rey udah tertidur.

"Om bangun om, makan dulu"

Dia langsung membuka matanya dan memposisikan diri untuk makan.

"Sini om saya suapin, om kayak bos aja hari ini saya yang layanin" kata gue sambil tersenyum. Dia malah ketawa.

"Ada-ada aja kamu" kata dia.

"Ih beneran, buka mulutnya" kata gue sambil menyodorkan bubur ke mulutnya yang langsung dia terima.

"Om mau saya ambilin apa? Buku?hp? Atau apa?" tanya gue disela-sela nyuapin.

"Nggak, saya cuman butuh kamu disini, udah." kata dia dengan yakin.

Membuat muka gue panas dan jantung gue berdetak gak karuan.

Fix, seorang Reynard Mahendra kalau sakit perkataannya gabaik, terutama buat kesehatan jantung gue!!

🌂

Gue terbangun dan mendapati om Rey masih memeluk gue.

Iya, setelah makan dan minum obat dia langsung tidur dan gue ikut ketiduran dalam pelukannya.

Gue langsung mengecek suhu tubuh om Rey.

udah mendingan

Perlahan gue berusaha lepas dari pelukannya dan mau menyiapkan makan sore buat dia dan gue juga mau mandi.

🌂

Setelah gue berkutat dengan peralatan masak selama 15 menit, akhirnya bubur serta lauk yang lain selesai. Kemudian gue langsung masuk ke dalam kamar.

"Eh, om udah bangun? saya kira om masih tidur" kata gue karena mendapati sosok om Rey yang sedang asik membaca novel berbahasa inggrisnya itu.

"Saya bosan tidur terus" kata dia sambil tetap membaca.

"Nih om, saya bawain bubur sama air hangat. Makan dulu supaya bisa minum obat" kata gue sambil menaruh nampan berisi bubur,air dan obat diatas nakas yang terletak disebelahnya.

"Hmmm" gumamnya.

Sebel gue kalau dia udah megang buku, seluruh dunianya serasa milik dia dan bukunya. Bahkan gue gak dianggep.

"Om! makan dulu" kata gue sebel.

"Iya, kamu bawel banget sih! gak liat saya lagi baca buku?" katanya sambil natap gue kesel.

"Tadi aja bilang 'saya gak butuh yang lain, cuman butuh kamu' sekarang saya dicuekkin cuman gara-gara buku, dasar" gumam gue bermaksud nyepet dan yang disepet sadar.

"Jadi kamu cemburu sama buku?" tanya dia sambil menatap gue.

"Saya? bukan cemburu saya cuman jadi agak kecewa sama perkataan om yang tadi  karena ternyata itu gak bener" kata gue.

yakali gue bilang cemburu.

Om. ✔[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang