Dari pada memikirkan masa lalu yang sudah berlalu mending mikirin masa depan. Iya nggak?
Semenjak kejadian hp kecemplung beberapa bulan yang lalu, gue dibelikan hp baru sama kak Ferdi gak tau maknanya apa tapi katanya hadiah karena bikin dia gak kesepian di rumah.
Gue juga gak pernah menghubungi teman-teman gue atau apapun itu lah intinya gue benar-benar hilang. Gak apa-apa dianggep udah mati juga karena alasan gue hidup dulu sudah hilang bukan?
"Tumben kak pulang cepet" gue menghampiri dia yang baru membuka sepatunya.
"Iya, ada dosen yang gak masuk. Tapi bentar lagi aku mau pergi, mau ketemu dosbing buat ngerjain skripsi" katanya.
"Aku mandi dulu ya" dia bergegas ke kamarnya.
Gue melanjutkan aktivitas memasak gue yang sempat ditinggalkan.
Sekitar tiga puluh menit makanan sudah jadi bertepatan dengan keluarnya Kak Ferdi dari kamar.
Dia sudah rapih dengan balutan kemeja biru tua dengan celana kain hitam yang agak pas di kakinya. Intinya dia tampan.
"Wah udah dimasakin" dia duduk di kursi meja makan.
"Makan dulu kak sebelum pergi biar ada energi buat ngerjain skripsinya" gue tersenyum.
Dia menuruti perkataan gue.
"Ya udah aku pergi sekarang ya" dia mengacak rambut gue kemudian menghilang dibalik pintu.
🌂
Ferdi's POV
Kerjaan di kampus gue banyak banget bikin kepala cenat-cenut jadi kemarin.
Cuman, ketika melihat Mylea gak tau kenapa bawaannya jadi bahagia.
Dia kayak happy virus buat gue. Dia unik, membuat gue selalu penasaran dengan setiap gerak-gerik yang mau dia lakukan.
Gue suka suara cemprengnya, senyumnya, ke-recehannya, semuanya.
Gue suka ketawa-ketawa sendiri kalau inget dia.
Contohnya kayak sekarang, gue lagi membayangkan dia beres-beres rumah dan gue tersenyum tipis sembari menjalankan mobil.
"Dasar cewek absurd" gumam gue yang tentu saja tidak akan terdengar oleh si cewek yang dimaksud.
Gak lama, gue sudah sampai di sebuah kafe untuk bertemu dosen pembimbing gue.
Iya, emang ribet ya dunia perkukiahan ini. Untung gue lumayan deket sama dosbingnya jadi gak terlalu tegang atau gimana lah.
Contohnya kayak sekarang, gue bisa konsultasi sama dia di sebuah kafe.
"Ferdi" suara itu membuat gue mengarahkan pandangan kepada seorang pria dengan setelan jas hitamnya.
Gue segera menghampirinya.
"Pak Rey"
---
Pendek? Iya tau :v
Double update?
KAMU SEDANG MEMBACA
Om. ✔[COMPLETED]
Художественная прозаMylea Dewangga, gadis 16 tahun yang secara tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orang tuanya diusianya yang masih belia. Hal itu tentu menjadi kesulitan dan pergumulan tersendiri bagi Mylea. Disaat teman-temannya memikirkan tentang pelajaran, dia harus m...