Sorry guys bru update lagi berhubung kemaren-kemaren gak ada kuota hehe..
Enjoyy💗
--------
"Om hari ini mau kemana?" tanya Mylea sambil memerhatikan suaminya mengancingkan kemeja kerjanya.
"Mau ke kampus, ngajar" jawab Rey santai.
"Terus aku ditinggal gitu?" Mylea mengerucutkan bibirnya.
"Emang kamu mau ikut ke kampus? Yang ada kamu gak betah disana" Rey mengikatkan dasinya.
"Om tega gitu tingglalin Lea dirumah berdua?" Lea menunjukkan wajah khasnya yang mampu membuat siapapun gemas dibuatnya.
Rey mencubit kedua pipi Mylea pelan.
"Siapa yang tega,hah? Ninggalin kalian berdua tuh satu hal yang berat, tapi ini kewajiban mau gak mau harus dilakuin. Saya akan pulang cepat, jangan lupa makan" Rey melepaskan cubitannya kemudian mensejajarkan wajah dengan perut Mylea.
"Kamu, jangan minta yang aneh-aneh sama mama kamu selama papa kerja. Kamu gak mau liat mama kamu repot kan? Jadi jangan dulu minta yang aneh-aneh ya sayang" Rey mengelus perut Mylea yang bertambah besar akibat kandungannya yang sudah menginjak bulan ke tujuh dan menciumnya.
Mylea tersenyum lebar.
Dia senang dengan cara Rey mengelus lembut perutnya, mengecup perutnya, berbicara dengan anak mereka. Mylea sangat bahagia.
Dia bersyukur dari segala macam masalah yang mereka hadapi, akhirnya kebahagiaan memihak padanya.
"Ya udah saya berangkat dulu ya" Rey mengecup singkat bibir Mylea.
"Jangan lupa makan, diminum susunya" pesan Rey sebelum keluar.
"Siap bos" Mylea berpose hormat seperti upacara.
Rey hanya tersenyum kemudian hilang dibalik pintu.
🌂
Mylea tersentak kaget ketika seseorang membuka pintu kamar.
"Mylea? Belum tidur?" tanya Rey karena melihat gadis itu duduk di kursi dan dihadapannya ada sebuah laptop yang terbuka.
Gadis itu hanya tersenyum kemudian menggeleng.
Rey menghembuskan napasnya keras dan menghampiri Mylea.
Matanya melebar saat melihat apa yang ditampilkan oleh layar kotak itu.
"Hehehe, maaf om si debay minta liat muka Song Jong Ki sama anak-anak EXO jadi Lea ajak fangirling-an deh om" Mylea tersenyum lebar.
Rey menatap Mylea tajam.
"Itu yang mau kamu atau anak kita?" tanya Rey datar.
"Dia om" jawab Mylea.
Rey menaikkan alis kanannya, serasa belum puas mendapag jawaban dari Mylea.
"Beneran dia om" Mylea menaikkan nadanya, meyakinkan Rey.
Rey kembali memasang wajah yang sama.
Mylea mengendus keras.
"Okey okey, ini Lea yang mau, soalnya kurang asupan cogan" Mylea menunduk.
Rey mengendus tak percaya.
"Terus ini yang dihadapan kamu apa? Bukan cogan?" tanya Rey.
Mylea mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Rey yang sedang menggeleng-geleng tak percaya.
Mylea hampir saja tertawa terbahak-bahak namun ia menahannya.
"Beda lah om" Lea tertawa kecil pada akhirnya.
"Apa yang mereka punya tapi saya nggak?"
Mylea teridam.
Memang tidak ada, bahkan Rey lebih sempurna dari yang dia lihat barusan.
"Diam berarti kamu setuju kalau saya punya apa yang mereka punya tapi mereka tidak punya apa yang saya punya. Jadi berhenti liatin mereka, cukup liat saya aja" Rey meluncurkan penuturannya itu dengan tegas.
Mylea malah tertawa terbahak-bahak.
"Apa yang lucu?" tanya Rey heran.
"Om cemburu?" tanya Mylea.
"Saya? Cemburu?"
Mylea mengangguk.
"Jangan bercanda kamu, mana ada saya cemburu sama yang begituan. Nggak" dia menggeleng.
"Alah, terus ngapain marah kalau gitu?" goda Mylea.
Daun telinga Rey sudah memerah.
"Kamu nyita waktu tidur buat nonton mereka, ya saya marah lah" Rey memberikan alasan.
"Hmm? Masa? Cemburu mah bilang aja" Lea menyolek perut Rey guna menggodanya.
"Saya bilang nggak ya nggak, kok maksa" Rey membuang muka sebalnya ke arah lain.
Mylea bangkit dari duduknya kemudian mengarahkan wajah Rey kembali menghadapnya.
Wajah Rey masih menunjukkan ekspresi marahnya.
"Lea emang liat banyak cogan, banyak banget malah sampai Lea deg-degan sendiri..."
Mata Rey melotot.
"...tapi, yang Lea sayang dan cinta cuman cogan yang berdiri dihadapan Lea sekarang, jadi om gak usah cemburu, mereka cuman hiburan tapi om yang Lea butuhkan" Mylea tersenyum membuat Rey ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om. ✔[COMPLETED]
General FictionMylea Dewangga, gadis 16 tahun yang secara tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orang tuanya diusianya yang masih belia. Hal itu tentu menjadi kesulitan dan pergumulan tersendiri bagi Mylea. Disaat teman-temannya memikirkan tentang pelajaran, dia harus m...