049

40.1K 1.4K 45
                                    

Flashback....

"Rey, demi perusahaan ini kamu akan mama dan papa jodohkan. Tidak apa-apa kan?" tanya Nadya.

Rey tertegun.

Dia butuh waktu untuk mencerna perkataan mamanya itu.

Dilema.

Kalau dia menerimanya berarti dia tidak bisa memilih wanita pujaannya sendiri dan hidup bahagia dengan wanitanya itu. Tapi kalau tidak menerimanya, perusahaan ini akan hancur dan tentu itu akan menghancurkan kedua hati orangtuanya, menigingat bagaimana pasangan itu membangun perusahaan ini dari dasar.

"Rey, mau kan?" tanya Nadya lagi.

Wanita empat puluh lima tahun itu menatap Rey dengan tatapan memohon.

"Iya ma, Rey bersedia" Rey tersenyum pada mamanya.

Senyum lega mulai mengembang diwajah mamanya itu.

"Makasih, Rey.. Makasihh" Nadya memeluk buah hatinya itu.

Sejujurnya ini keputusan yang tidak gampang untuk Rey, dia tidak ingin menikah dulu dan lagi.. Belum ada wanita yang mengisi hatinya.

🌂

Hari ini Rey tidak pergi ke kampus dan mengajar seperti biasanya.

Kini dia bertengger di sebrang sebuah sekolah menengah atas.

Kenapa dia disana?

Karena menurut informasi yang dia dapat, gadis yang akan menjadi calon istrinya adalah murid SMA.

Dia suka tertawa sendiri kalau mengingatnya. Bukan karena lucu, namun ini aneh.

Bagaimana mungkin dia akan menikahi anak dibawah umur? Yang benar saja.

Rey melihat foto yang dikirimkan oleh mamanya kemudian kembali melihat ke gerbang yang kini sudah mulai dipenuhi oleh murid-murid yang mulai berhamburan keluar.

Sedari tadi dia belum menemukan gadis bernama 'Mylea' ini.

Tiba-tiba...

Matanya terpusat pada seorang gadis yang sedang berjalan bersama teman-temannya.

Ada dua laki-laki dan satu perempuan, mereka terlihat berjalan menuju warung mie ayam yang tak jauh dari gerbang.

Rey segera turun dari mobil.

Dia kini mau melihat gadis itu dari dekat.

Rey langsung duduk di bangku yang tak jauh dari gadis itu supaya dia masih bisa memperhatikannya, tak lupa dia juga memesan mie ayam disana.

Sembari makan, Rey memperhatikan gadis yang tengah bercengkrama dengan teman-temannya itu.

Sesekali Rey ikut tertawa karena melihat kekonyolan yang dilakukan oleh Mylea.

Gadis itu adalah gadis ceria, dia bukan gadis yang anggun dan memilih menjaga imagenya, tidak dia bukan wanita seperti itu, dia unik. Tingkah bodohnya sukses membuat Rey tak berpaling dan terus memperhatikan gadis itu.

Yang di tatap sepertinya masih asik bercanda gurau dengan teman-temannya sehingga Rey bebas menatap gadis itu sepuasnya.

Semua berkata tidak mungkin, namun ini yang terjadi

Mylea, dia punya kekuatan apa sampai membuat Rey si pria perfectionist dengan wajah esnya bisa luluh dan mencair dengan kelakuannya?

Semakin lama, dia semakin gila dan semakin terperosok ke jurang aneh yang dibuat Mylea.

Sampai ia tak sadar bahwa dari awal, hatinya sudah menetapkan bahwa gadis itulah sang pemilik tahkta.

Gadis itulah yang akan membersihkan hatinya yang kosong dan mendekornya kembali supaya terlihat cantik dan berwarna.

Dialah gadis itu, Mylea.

🌂

Flashback off..

"Dari awal saya tau kamu, hati saya sudah menetapkan kamu sebagai pemiliknya" kata Rey mantap.

"Kamu, satu-satunya orang yang bisa membuat saya gila akan hal bernama 'cinta'"

Gadis itu masih menatap Rey.

Ketuluasan, semua itu Rey ucapkan dengan tulus tidak ada kebohongan disana. Mylea tau itu, tatapannya berkata demikian.

"Soal Devina, dia sepupu saya. Waktu saya bilang saya gak bisa hidup tanpa dia itu memang benar. Karena dulu, ginjal saya rusak dan dia yang mendonorkannya bukan tentang yang lainnya. Saya tau penyampaian saya salah, saya juga menyesal udah bilang kayak gitu ke kamu" Rey menundukkan kepalanya.

Mylea tak sanggup untuk tidak tersenyum dibarengi bersama matanya yang sudah berlinang air mata.

Tak bisa dipungkiri, bahwa dari awal dia memang tidak bisa membenci pria dihadapannya ini.

Semakin ia membenci maka hatinya semakin tersayat.

Semakin ia melupakan, justru sang rindu akan semakin giat mengejarnya.

Semakin ia menjauh, justru takdir mendekatkan jarak antara mereka seolah tak mau mereka terpisah.


Sepertinya sama halnya dengan Rey, hati gadis itu sudah menetapkan siapa pangerannya sejak pertama kali mata mereka bertemu.

Om. ✔[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang