045

38.7K 1.3K 36
                                    

Double update, jangan lupa baca part sebelumnyaaa..

Enjoyy

🌜🌚🌛

Ferdi sudah sampai di depan pintu hitam bertuliskan nomor unitnya.

Dia membuka pintu itu begitu saja.

Mylea segera menoleh ke belakang.

Dia hampir melompat dari tempatnya karena melihat Ferdi pulang dengan ekspresi yang aneh.

Seperti sangat marah.

"Kak? Kakak kenapa?" tanya Mylea sambil berjalan mendekat ke arah Ferdi dengan wajah bingungnya.

"Kamu kenapa nangis?" tanya dia.

"Aku? Gak apa-apa, tadi aku abis motong bawang, jadi matanya perih" jawab gadis itu sambil menyeka air matanya.

"Aku tanya,KENAPA KAMU NANGIS MYLEA?!" dia membentak Mylea.

Gadis itu semakin bingung.

"Kakak kenapa? Jangan buat aku bingung" Mylea menggenggam kedua tangan Ferdi.

Wajah Ferdi kini terlihat seperti ingin memakan dan mencabik sesuatu seperti singa betina.

Kalau dihadapannya ini bukan Mylea dia pasti sudah menghancurkan orang itu.

Dia akan membunuhnya kalau perlu.

"Kamu yang buat aku bingung Mylea!" dia membentak.

"Kamu mau kembali sama orang itu?" tanyanya.

Mylea membulatkan matanya.

Seperti tidak mengerti.

"Orang yang mana? Siapa?" Mylea tak mengerti satupun pertanyaan yang dilontarkan Ferdi.

"Reynard Mahendra, atau yang bisa dibilang suami kamu"

Jawaban itu membuat Mylea terbelalak.

Dari mana pria yang lebih tua dua tahun darinya ini tau?

"Kakak tau dari mana?"

"Kamu gak perlu tau aku tau dari mana" Ferdi masih dibalut amarahnya.

"AKU TANYA, KAMU BERNIAT KEMBALI ATAU NGGAK?!" Bentaknya sekali lagi.

Seperti mengerjakan sebuah soal fisika yang tidak kita ketahui rumusnya, sehingga kita hanya bisa terdiam memandangi soal tersebut. Disinilah Mylea, dia tidak tau harus menggunakam rumus mana untuk menjawab pertanyaan Ferdi atau bahkan memang tak ada rumus atas pertanyaan itu.

"Ayo kak masuk dulu" Mylea mengalihkan pembicaraan sambil menarik tangan Ferdi.

Seketika tangan Mylea di genggam dan ditarik mendekati Ferdi dengan keras yang membuat gadis itu meringis.

"Aku butuh jawaban!" bentak Ferdi lagi.

"Kakak mabok ya? Atau gila?!" Mylea membalas dengan bentakkan yang senada.

"AKU GILA KARENA KAMU MYLEA!!"

Suasana hening.

"Kamu ga ada niat kan?"

Mylea tak menjawab dia terdiam seribu bahasa dia hanya tertunduk.

"Kamu diam, berarti emang gak mau kembali sama orang itu. Bagus, karena aku juga gak akan biarkan kamu kembali sama orang itu" Ferdi tersenyum miring.

Ferdi membanting pintu sekuat tenaga.

Tenang, tak akan ada yang dengar. Di lantai ini hanya ada dia dan Mylea,bukan?

Mylea langsung mengangkat kepalanya menatap tajam mata Ferdi.

"Kak-" belum selesai berbicara, Ferdi sudah membungkam mulut Mylea dengan bibirnya.

Dia melumat kasar bibir gadis itu.

Mylea hanya bisa memukul pundak Ferdi.

Dia tak bisa bernapas.

Ferdi tak memedulikam pukulan Lea dan terus melumat bibir gadis itu tak sabaran.

Dia kemudian memeluk pinggang gadis itu posesif sehingga tak ada jarak lagi diantara mereka.

Ferdi melepaskan pangutanya guna mengambil napas.

Dia terengah, sama seperti Mylea yang kini sedang berusaha mengatur kembali napasnya.

"Kaka-" dia kemudian kembali melumat bibir gadis itu tanpa ampun.

Ferdi terus berjalan mundur sampai akhirnya mereka masuk di kamar Ferdi.

Ferdi melepaskan gadis itu sejenak.

Mylea yang sudah tahu arahnya mau kemana, ingin segera melarikan diri.

Namun terlambat. Ferdi sudah menghempaskan tubuh gadis itu ke kasur dan mengunci pintu kamarnya.

Kepala gadis itu terasa pusing karena hentakan yang cukup keras.

Ferdi melangkah mendekati Mylea yang sudah terisak di kasur miliknya.

"Kakak ngapain?" tanya Mylea dalam isakkannya.

"make you mine?" suaranya sudah berubah menjadi serak.

Tubuh Mylea merinding.

Dia mencoba kabur lagi, tapi kedua tangannya sudah dipegang oleh Ferdi.

Dia kembali melumat bibir gadis itu kali ini tanpa ampun.

Gadis itu meringis karena Ferdi menggigit bibirnya.

Mendengar ringisan Mylea, Ferdi semakin bergairah.

Ferdi menahan kedua tangan Mylea diatas kepala gadis itu.

Kali ini, Ferdi membuat kiss mark di daerah leher sampai ke dadanya.

Mylea hanya bisa menangis.

Dengan cepat Ferdi merobek piama yang dikenakan oleh Mylea, sehingga kini yang melekat di tubuhnya hanyalah bra dan celana tidurnya.

Ferdi terus membuat tanda di tubuh gadis itu.

Om Rey, tolong Lea...

---
Sorry baru update lagi, berhubung sibuk masih ujian hehe.

Vomentnya juseyoo..🙇🙇

Om. ✔[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang