040

46.1K 1.6K 18
                                    

Karena banyak yg minta next, nih gw kasihh..

Enjoyyy voment jangan lupaa💃

☀☀☀

Flash back....

"SAYA GAK BISA HIDUP TANPA DIA!"

Satu pernyataan lantang yang membuat jiwa gadis dihadapan Rey ini benar-benar hancur.

Rey dapat melihatnya dari tatapan gadis itu.

Rasa sakit, kecewa, marah, sedih bercampur dalam biji matanya.

"Dia alasan saya hidup sampai sekarang"

Gadis dihadapannya ini sudah mulai meneteskan air matanya.

Dadanya terasa sesak, melihat orang yang dia sayangi harus menangis karenanya.

Gadis itu mengangguk seolah mengerti.

Setelahnya?

Dia pergi dari hadapan Rey begitu saja.

Rey hanya bisa tertegun disana, melihat kepergian orang yang dia sayangi.

Rey hanya menarik napas panjang dan mengusap kasar wajahnya. Dia frustasi.

Tangannya ingin sekali menahan gadis itu namun dia berpikir, 'mungkin gadis itu butuh waktu'.

Hanya waktu yang gadis itu butuhkan, iya kan?

🌂

Hari ini tepat tiga minggu Mylea pergi dan tak kunjung kembali.

Kemana gadis itu?

Dia akan kembali,kan?

Apa dia sudah makan?

Dia dimana sekarang?

Apa dia sehat?

Hanya pikiran-pikiran itu yang muncul di benak Rey selagi dia menjalani kehidupan normalnya. Tapi, dia seperti tertahan untuk mencari gadis itu. Logikanya selalu berkata bahwa 'gadis itu akan kembali jika dia sudah siap'.

Itu alasan Rey mati gaya untuk mencari Lea.

Dia khawatir, namun logikanya terlalu berpikir logis.

Orang tuanya bagaimana? Mereka kewalahan mencari Mylea.

Mylea bahkan tak menginjakkan kaki di kampusnya.

Irene, dia satu-satunya orang yang dihubungi Mylea mengatakan bahwa Mylea tak bersamanya dan dia tidak tau lokasi gadis itu dimana.

Hal itu membuat kegelisahan Rey beserta keluarga Mylea semakin meningkat.

Polisi? Mereka sudah mengerahkan tenaga, namun apa daya.. polisi juga tak kunjung menemukan Mylea, membuat keluarga akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan polisi.

Kini Rey hanya menyesal, kenapa dia tidak menahan Mylea waktu itu.

Kenapa? Kenapa logikanya selalu mengatakan semua akan baik-baik saja disaat keadaan sebenarnya sangat hancur?

Dan dengan bodohnya, Rey mempercayai logikanya tanpa mendengarkan pendapat hatinya yang jelas bertolak belakang dengan logikanya.

Om. ✔[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang