019

60.7K 2.5K 22
                                    

Gue terbangun dan mendapati Om Rey udah gak ada di tempatnya.

Kemana dia pagi-pagi?

Baru dibicarain telpon gue berbunyi, dan itu dari Om Rey.

"Halo, om kemana?"

"Saya harus ke luar kota pagi-pagi tadi, maaf gak pamitan karena gak tega bangunin kamu"

"Keluar kota? Kapan pulang?" tanya gue.

"Saya gak bisa ngasih tanggal pastinya, karena saya akan pulang setelah pekerjaan saya selesai. Mungkin minggu depan"

Hati gue rasanya kayak diiris sekarang, sakit. Dia pergi ke luar kota dalam seminggu, bahkan melewatkan ulang tahun ke 17 gue???

"Terus om, gak akan datang ke acara ulang tahun saya?" kata gue dengan suara yang bergetar.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya, pekerjaan saya benar-benar gak bisa ditinggal"

"Terus om bisa gitu ninggalin calon istri sendiri?! Dasar workaholic!" kata gue sambil mematikan panggilan.

Air mata gue mengalir dengan deras.

Setelah dia pulang tiba-tiba, sekarang dia pergi tiba-tiba. Terus nanti apa?!!!

Gue kecewa.

🌂

"Ciee yang bentar lagi legal" goda Mark.

"Legal apaan?" tanya gue.

"Ya you know lah" godanya lagi yang langsung nendapat toyoran dari gue.

"Kalian dateng ya nanti ke acara Sweet Seventeen gue" kata gue sambil tersenyum. Gue cuman mengundang temen-temen deket aja, sahabat-sahabat gue di SD dan SMP juga gue undang jadi gue gak bikin undangan.

"Pasti lah. Btw, future husband lo ikut?" tanya Mark.

"Hmmm gak tau tuh, dia sibuk. Udah gak usah di bahas bikin mood turun" kata gue kesal.

"Oke, maap bos. Dede gak tau" katanya.

"Gak sudi gue punya dede kaya lo!" timpal gue.

🌂

Mama menyuruh gue pulang ke rumah karena om Rey yang katanya mau keluar kota dan sekalian menyiapkan pesta ulang tahun gue. Ya udah gue turuti aja, jadi sekarang gue lagi otw ke rumah mama.

"Eh anak mama udah pulang" kata mama sambil meluk gue.

"Mama lagi nyiapin pesta kamu, kan bentar lagi. Rencananya mama bikin di taman belakang, gak apa-apa kan?" tanya mama.

"Nggak apa-apa,ma. Yang penting kita seneng-seneng nanti" kata gue sambil tersenyum miring.

"Besok kita cari baju ya buat kamu" kata mama yang langsung gue jawab dengan anggukkan.

🌂

This is it, my birthday party.

Gue senang dan sedih sih, senang bisa reunian sama temen-temen dan sedih karena gak ada om Rey disini.

"Myleaa astaga, udah berapa taun kita gak ketemu. HSS yaa" kata Mira, sahabat gue dari jaman SD sambil memberikan hadiah dan memeluk gue.

Seneng rasanya bisa kumpul dan have fun sama temen-temen lama, Mark, Jackson dan Irene juga udah hadir disini. 

Pestanya memang gak di hotel berbintang, tapi seenggaknya ini lebih menyenangkan karena bisa kumpul.

"Okey, sekarang waktunya tiup lilin" kata mama sambil membawakan kue red velvet yang sudah dilengkapi dengan lilin berabjad 17, semua tamu tepuk tangan.

Gue memejamkan mata dan melipat tangan untuk mengucapkan wish gue.

Gue membuka mata.

Pandangan gue tertuju kepada suatu objek yang berada di belakang kerumunan orang, dia memandang gue dengan senyumannya.

Om Rey.

Gue hanya terpaku, mata gue sudah berkaca-kaca. Perlahan dia melangkah menerobos kerumunan, semua mata memandangnya termasuk gue. Air mata gue udah mengalir sekarang.

"Happy Birthday" ucapnya sambil memberikan bucket bunga mawar merah kemudian menyeka air mata gue.

"UUUUUUUUUU" gue mendapat sorakan dari semua tamu.

Gue langsung memeluknya erat dan dia balas dengan pelukan yang tak kalah eratnya.

This is the best birthday party ever.

-----

Vote vote vote
Comment comment comment
Btw makasih yang udah vote dan sempetin baca 😭😭😭.
Gak nyangka bisa sampe sebanyak ini yang baca dan vote..
Sekali lagi makasih chinguuuuu
💞💞💞


Om. ✔[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang