Bab 1

136K 4K 47
                                    

Note: Jangan lupa follow ig Alea di @aleasykd

Sifat orang itu tidak ada yang sama tapi berusahalah untuk selalu menghargainya dan itulah yang membuat perbedaan semakin terlihat sempurna

***

Hari ini adalah hari pertama Alea masuk di sekolah barunya. Ya, Lea begitu sapaan akrabnya pindah ke kota Jakarta karena Ayahnya pindah tugas dari Bandung.

Lea baru kelas 11, penyuka musik, pintar, lugu, cantik dan suka menulis. Bakatnya menulis sudah tidak diragukan lagi karena ia sudah banyak menjuarai lomba menulis. Ia juga mahir memainkan alat musik piano.

Jantung Lea tak berhentinya berdegub kencang saat berjalan di koridor kelas bersama ayahnya menuju ruang kepala sekolah. Ia takut jika nanti ia tak punya teman.

Setelah ayahnya selesai bicara Lea kemudian diajak masuk kelas barunya, detak jantungnya semakin tak karuan. Hawa dingin menyelimuti pikiran Lea, tatapan mata orang-orang yang akan sekelas dengannya tak lepas darinya. Ia terus saja menunduk sampai akhirnya...

"Silakan perkenalkan dirimu, Nak." Ucap guru laki-laki yang kebetulan merangkap guru seni dan wali kelasnya. Jika tidak salah namanya Pak Jaya seperti yang dikatakan kepala sekolah.

"Emm...perkenalkan nama saya Alea Syakira Darma, saya pindahan dari Bandung senang bertemu kalian semua," katanya gugup.

'Wih anak Bandung' Celetuk salah satu siswa laki-laki yang disambut cekikikan dari teman-temannya.

'Hai neng geulis'

'Si eneng geulis pisan'

Itulah kalimat yang kira-kira ditangkap oleh telinga Alea.

"Sudah-sudah nanti saat jam istirahat kenalannya, nah Alea sekarang silakan kamu duduk di dekat Vano," tunjuk guru itu pada anak laki-laki yang bahkan sejak tadi menghiraukan keberadaan siswi baru itu.

Ketika Lea berjalan ke arah kursi kosong pojok kanan, "Apa ngga ada tempat yang lain Pak?" tanya siswa laki-laki itu yang Alea tidak kenal. Pertanyaan yang dilontarkan cowok itu membuat langkah Lea tertahan.

"Vano, sudah tidak ada tempat kosong lagi apa kamu tidak lihat? Jika kamu tidak mau jangan ikuti pelajaran saya selamanya."
Terdengar helaan napas pasrah dari cowok bernama Vano itu.

Lea mengikuti pelajaran itu sampai bel istirahat, namun tidak seperti yang ia bayangkan ternyata teman-teman barunya menerima Lea dengan senang hati buktinya banyak yang mengajak Lea kenalan.

"Hai Alea kenalin nama gue Farah, salam kenal ya," ucap gadis berambut sebahu itu dengan ramah.

"Eh hai iya nama aku Alea, salam kenal juga." Balas Alea sedikit kikuk.

"Hai Alea kita ke kantin yuk, Oh iya kenalin nama gue Dilla" ucap seorang gadis yang tiba-tiba datang menghampiri Farah dan Alea. Terlihat Farah dan Dilla akrab, ya mungkin mereka teman baik pikir Alea.

Mereka bertiga-Alea, Farah dan Dilla berjalan menuju kantin yang ada di sekolah ini. Tatapan para siswa laki-laki disini membuat Alea sedikit risih dan Farah menyadari hal itu.

"Alea lo kenapa?" Tanya Farah.

"Mmm...aku ngga papa kok."

"Oh gue tau nih lo risih ya ditatap anak-anak itu?" Tebak Dilla tepat dan Alea tidak menjawab.

"Ya maklum aja Alea lo kan baru disini jadi mungkin mereka agak asing ngeliat lo." Farah merangkul Alea dengan akrab. Tipe-tipe anak supel.

Alea bercerita tentang sedikit kisah hidupnya di Bandung dan dengan antusias pula Farah dan Dilla mendengarkan. Tak lama setelah mereka bercengkrama isi kantin gaduh entah apa yang mereka ributkan.

"Ck, pasti mereka heboh gara-gara Vano dan kawan-kawan."

"Vano yang sekelas sama kita Dill?" Tanya Alea penasaran.

"Iya si Vano! Dia itu salah satu most wanted di SMA Kartini ini, dia walaupun kaya es batu gitu banyak yang suka ya mungkin karena keluarganya Vano itu kaya dan Vano juga ganteng siapa sih yang ngga suka sayangnya sih cuma satu dia itu BADBOY." Jelas Farah panjang lebar.

Dan yang dijelaskan hanya ber oh ria dan mengangguk tanda mengerti.




Jangan lupa vote and comment ya masih baru disini:)

ALEA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang