Ketika kamu berusaha melupakan
Tapi tidak ingin melupakan
Kamu melakukan pekerjaan yang sia-sia-Alea
Leo duduk dengan perasaan tak karuan di meja nomor 5 ia sedang menunggu seseorang. Astaga Leo benar-benar gugup dan tidak tenang sekarang!
Jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Sebenarnya mereka janjian pada pukul setengah lima. Tapi entah karena apa Leo datang sangat awal dari perjanjian.
Ya Tuhan bagaimana bisa ia segugup ini hanya karena menunggu kedatangan sahabat lamanya. Apa ia hanya takut berbicara karena perasaan bersalah itu lagi? Tapi jika bukan sekarang kapan lagi ia akan memiliki kesempatan ini. Ah Alea ia benar-benar cerdik mengatur rencana.Tadi malam tiba-tiba saja Alea mengirim kontak Farah setelah menceritakan semua yang terjadi di cafe. Saat Farah mendengar semuanya langsung dari rekaman itu. Dan Alea meminta Leo menyelesaikan masalahnya berdua saja dengan Farah tanpa campur tangannya lagi.
085934xxxxxx : Hai
Farah : Siapa?
085934xxxxxx : Leo
Farah membelalakkan mata melihat balasan pesan tersebut. Astaga ini pasti kerjaan Alea yang memberikan kontaknya pada Leo. Memangnya siapa lagi yang patut dicurigai.
085934xxxxxx : Kok diam? Btw sorry ganggu.
Farah merasa ada ribuan jarum yang menikam jantungnya. Astaga dia benar-benar membuat Leo menjadi orang asing padahal dulu mereka sedekat partikel air yang tidak ada celah(maksa banget :v). Farah benar-benar merindukan Leo. Baiklah ia tidak bisa mengelak lagi.
085934xxxxxx : Farah lo masih disitu kan?
Farah : Eh iya Yo sorry
Darah Leo berdesir membaca balasan Farah, cewek itu memanggilnya ‘Yo’ ah bisakah dia mengatakan bahwa hal ini adalah hal yang paling menyenangkan di dunia saat ini. Segera Leo mengetikkan pesannya dan berakhirlah dengan pertemuan di cafe ini.
Suara dentingan pintu di cafe itu menyadarkan Leo dan refleks matanya melihat ke arah pintu. Tanpa disengaja mata mereka beradu tatap. Iya benar itu adalah Farah. Setelah menyadari keterkejutan masing-masing mereka mengalihkan pandangan mereka ke arah lain. Farah berjalan ke arah meja tempat Leo duduk.
“Maaf lama nunggu.” Farah mengambil tempat tepat di depan Leo.
“Nggak lama kok. Oh iya gue udah pesan makanan buat lo, tunggu ya!” lalu Leo mengacungkan tangan pada pelayan cafe itu.
Begitu seorang pelayan membawakan beberapa makanan Farah mematung melihat makanan yang sudah ada di depannya. Bahkan Leo mengingat makanan yang disukainya.
“Lo masih suka roti bakar isi coklat dan milkshake vanila kan?” tanya Leo.
Farah mengangguk dalam diamnya. “Ternyata lo masih sama. Gue kira segala yang ada dalam diri lo udah berubah, ternyata enggak,” sambung Leo lagi.
Tenggorokan Farah benar-benar kering, tembok pertahanannya runtuh seketika melihat mata Leo yang menatap intens ke arahnya.
“Atau mungkin hanya perasaan lo yang berubah ke gue jadi benci.”Stop Leo jangan ngomong apa-apa lagi yang buat gue merasa bersalah sendiri! Batin Farah.
“Ra, gue nggak minta lo buat jadi sahabat gue lagi atau apapun itu! Gue ngerti pasti sulit banget nerima kembali sahabat sebrengsek gue, cukup lo maafin gue biar rasa bersalah itu nggak terus-terusan hancurin gue.”
“Lo pikir cuma lo yang merasa bersalah?! Gue juga sialan!” suara Farah bergetar.
“Lo nggak perlu merasa bersalah karena disini gue yang salah. Perasaan lo nggak salah!”
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA (COMPLETE)
Teen FictionKetika aku menemukanmu dunia ku berubah begitu saja entah magnet apa yang ada dalam dirimu yang jelas aku mencintaimu