Bab 6

35.6K 1.6K 12
                                    

Kegiatan ulang tahun sekolah Alea sudah berakhir.Kini Alea berada di kamarnya tatapannya kosong ke arah langit-langit kamarnya.

Suara dari hpnya membuat lamunannya buyar.

Vano Manusia Es:
Gue mah ngomong sama lo besok gue tunggu depan komplek rumah lo!

"Mau apalagi sih ni orang?" Alea memutar bola matanya kesal tapi ia juga penasaran ada apa dengan Vano yang tiba-tiba ingin bertemu.

'Tadi marah-marah sekarang ngajak ketemu maunya apa?Cowok misterius' Batin Alea.

-----
Pagi minggu kali ini lumayan cerah tidak seperti biasanya yang mendung,karena musim hujan.

Alea bangkit dari tidurnya kemudian bergegas untuk mandi.Ia bernyanyi riang di dalam kamar mandi seolah lupa akan masalahnya.

Selesai dengan mandinya kemudian ia berjalan menuju lemari. Dia memilih pakaian santai yaitu celana jogger pants abu-abu dipadu kaos warna putih lengan panjang.

Ia berjalan turun menuju Mamanya--Dela yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Pagi Ma." Sapa Alea ramah.
"Pagi neng ayo sarapan dulu."
"Papa mana Ma?"
"Papa pergi jogging."

Suara hp dari kantong celananya berdering.

Vano Manusia Es
Lo dimana?gue tunggu di depan komplek jangan lama.

Alea berdecak sebal ia lupa hari ini ia ada janji dengan Vano. Sebenarnya itu bukan janji karena tidak ada persetujuan dari Alea.Walaupun Alea tidak menyetujui tetap saja laki-laki itu tidak bisa ditolak.

"Kenapa neng?" Tanya Dela,Mamanya.
"Ngg...Ngga papa Ma ini ada janji sama temen di depan komplek," Jawab Alea.
"Kenapa ngga suruh ke sini aja."
"Ngga usah Ma yaudah Alea pergi dulu ya bye." Alea berlalu dari Mamanya setelah menyantap setengah roti ia buru-buru karena tidak ingin bermasalah dengan Vano.

Vano berada di atas motor sportnya. Dia membuka helm fullfacenya karena melihat kedatangan Alea.

"Ngapain lo kesini?" Decak Alea sebal karena kelakuan laki-laki labil di depannya ini.

"Lo jangan GR dulu,gue mau minta maaf soal kejadian gue bentak lo kemaren."

Alea terkesiap mendengar ucapan Vano. Dia terkenal sangat dingin terhadap orang yang baru-baru dikenalnya.

"Lo bisa ngerasa bersalah?" Alea tersenyum meremehkan.

"Gue ngga mau ya perpanjang masalah ini sama lo jadi jangan mancing gue."

Alea terdiam,di detik berikutnya suara motor Vano yang sudah menjauh darinya.

Alea menganga "Minta maaf macam apa itu."

Minggu ini Alea habiskan di rumah bersama keluarga kecilnya yang harmonis.Untuk masalah Vano ia tidak peduli lagi.

Di rumah Vano
Dua laki-laki tampan duduk di sofa.

"Gimana soal Alea?" Davin memulai percakapan.
Vano menaikkan sebelah alisnya "Gue udah ngelakuin permintaan lo."
"Tapi lo ngga tulus Vano."
"Yang penting gue udah minta maaf sama dia." Jawabnya ketus.

Davin diam,ia tau jika ia memaksa Vano lagi maka anak itu akan semakin menjadi-jadi dia yang sebagai kakak harus mengalah.

"Lo mau kopi ngga?" Vano bertanya.
"Tawaran yang bagus."

Vano melesat menuju dapur dan memulai aksinya meracik kopi.
Setelah Vano pergi Davin bergumam sangat pelan "Lo sebenernya anak yang baik Van"

-----
Bab 6 pendek ya tapi gapapa deng hehe jan lupa vote and comment yups:v

ALEA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang