"Alea maafin adek gue ya." Davin mengelus puncak kepala Alea dengan lembut.
-----
Alea membuka matanya perlahan dan ketika melihat itu Davin menggenggam tangan gadis di depannya dengan halus."Alea are you okay?" Tanya Davin dengan lembut.
Alea hanya mengangguk lemah menanggapi. Kemudian ia bangun dari posisi tidurnya.
"Lo kenapa kok bisa sampe pingsan gitu?"
Alea menggeleng.
"Lo ada penyakit?" Lagi-lagi Alea menggeleng.
"Kak kenapa sih Vano itu ngga suka banget sama Lea?" Alea membuka suara
Davin diam seribu bahasa dia tidak tau harus jawab apa. Tidak mungkin ia menjawab bahwa adiknya itu adalah orang yang tidak suka diusik baik itu tentang keluarga atau tentang kehidupan pribadinya. Ditambah penuturan Farah bahwa Alea menampar Vano di depan teman kelas mereka jelas Vano akan semakin tidak suka dengan Alea.
"Kenapa kak Davin diem?" Alea bertanya kembali.
"Eh mmm ngga kok."
"Vano itu sensian Alea jadi lo harus maklum sama sikap dia," sambungnya.Di luar UKS seseorang dengan tatapan tajam mengenggam knop pintu dengan kuat dan bergumam "Gue ngga suka sama lo karena lo itu parasit di kehidupan gue,"
Ya tepat sekali itu adalah Vano. Awalnya Vano ingin mengetahui keadaan Alea sekasar-kasar dan sedingin-dinginnya Vano dia masih memiliki hati. Saat Farah dan Dilla kembali tak sengaja ia mendengar percakapan antara Putri--si ketua kelas menanyakan kabar Alea lalu Farah dan Dilla menceritakan kejadiannya.
Saat itu Vano memakai earphone tapi musiknya dimatikan agar dapat mendengar percakapan mereka.
Dan tadi ketika ia hendak membuka pintu UKS ia tak sengaja mendengar pertanyaan Alea kepada seseorang yang diyakini oleh Vano itu adalah abangnya Davin. Pertanyaan itu kembali menyulut emosi Vano entah kenapa dia cepat sekali naik darah mungkin karena ia sangat tidak suka pada Alea. Ralat bukan hanya Alea tapi banyak perempuan.
Vano kemudian mengurungkan niatnya lalu ia pergi ke kantin menyusul Kevin,Tama dan Dikta.
Melihat kehadiran Vano Dikta histeris sendiri "Ya ampun mas Vano abis dari mana?"
Vano menatap horor ke arah Dikta. Seolah mengerti dengan keadaan Vano, Kevin dan Tama menghentikan aksi lebay Dikta sebelum sampai pada level selanjutnya.Kevin membuka suara "Lo mau makan apa Van?"
Vano menggeleng.
"Gila ya tuh cewek dia belum tau siapa lo Van. Lo yang dingin seantero sekolah ini ditampar sama cewek pindahan asal Bandung? Tapi gue kagum sama dia, dia itu berani keren lah."
Vano mendelik ke arah Tama yang sedari tadi memanas-manasinya."Minta di sambelin tuh mulut?" Vano buka suara.
Dikta dan Tama tertawa Kevin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah polah sahabatnya itu.
Vano larut dalam lamunannya saat ini ia butuh kopi untuk menenangkan diri dan ia juga butuh sendiri.
Satu ide muncul dari otak Vano ia ingin membolos saja hari ini dan pergi meminum kopi di kedai biasa tempat ia menenangkan diri.
Vano beranjak dari duduknya.
"Lo mau kemana?" Tama bertanya.
"Mau bolos," jawab Vano dengan entengnya.
"Ck Van lo jangan kek anak kecil lah. Lo galauin apa sih hm?" Kevin ikut menimpali.
"Ga tau kenapa setelah cewe parasit itu ada gue ngerasa ngga nyaman."
"Alea maksud lo?" Dikta kali ini angkat bicara.
Tama memutar bola matanya jengah dan menjawab "Sapa lagi emangnya.""Udah ah gue pergi," Vano berlalu dari ketiga temannya.Tama yang ingin mencegah Vano namun dicegat oleh Kevin. Memang Kevinlah yang paling pengertian di antara mereka.
-----
Kevin terlahir dari keluarga mapan ayahnya seorang CEO di salah satu perusahaan properti dan ibunya adalah seorang dosen di universitas ternama.Kevin mempunyai adik yang masih SMP namanya Ninda.
Kevin memang dingin tetapi kadang sifat dewasa dan pengertiannya itu membuat dirinya lebih hangat dibanding dengan Vano.Ia juga masuk di club basket bersama Vano,Tama dan Dikta.
Tama,seorang yang humoris tapi jika sudah marah maka ia akan menjadi beruang kutub,tidak ada yang berani mengganggu.Tama adalah seorang yang pintar di antara teman-temannya terbukti dengan ia selalu masuk tiga besar di kelasnya.
Ayah Tama menggeluti dunia politik begitupun dengan ibunya.Ia memiliki kakak perempuan dan adik laki-laki.
Dikta,dia adalah sosok yang ceria dia tidak se-cool teman-temannya.Orangnya lawak dan senang menggombali adik kelasnya.
Keluarga Dikta adalah keluarga yang humoris sekaligus harmonis.Ayah Dikta adalah seorang pengusaha di bidang kuliner dan ibunya memiliki salon kecantikan.Dikta memiliki adik kembar perempuan yang masih kelas 6 SD.
♣♣♣
Alea berada di dalam kelasnya sekarang tadi ia ingin masuk karena takut ketinggalan pelajaran katanya.Davin hanya menuruti kemauan Alea dan mengantarnya sampai ke kelas.
Bel masuk sudah dari 15 menit yang lalu akan tetapi tidak ada tanda-tanda guru akan masuk.
Alea membuka tasnya kemudian mengambil novel. Alea baru sadar bahwa Vano tidak ada disini kemana laki-laki itu batinnya. Kejadian tadi berputar di otaknya ia ingat saat Vano ingin menamparnya. Alea tidak suka dibentak jika itu terjadi maka ia akan menangis sejadi-jadinya kemudian ia akan merasa pusing dan hilang kesadaran.
Pernah saat itu Alea dibentak ibu-ibu ketika Alea sedang ada di supermarket. Alea tidak sengaja menabrak orang itu dan membuat barang-barang ibu itu jatuh berserakan. Ibu itu marah pada Alea dan membentaknya. Alea menangis sejadi-jadinya meminta maaf pada ibu itu dan saat sudah bangun ia berada di kamarnya.
Orang tua Alea memperlakukan Alea dengan sangat lembut dan tidak pernah membentak Alea jika marah Papa Alea---Darma, akan mendiami Alea sebentar setelah itu memberitau kesalahan Alea dan menasihatinya. Berbeda dengan Mamanya---Dela yang akan mengomel jika Alea berbuat salah,namun anehnya Alea selalu ingin tertawa melihat Mamanya itu mengomel bahkan Alea menikmati itu sambil terus memerhatikan perubahan-perubahan ekspresi Mamanya.
"Woy jamkos sekarang," suara Indra--teman kelas Alea yang membuat lamunan Alea buyar seketika.
Kelas berubah menjadi pasar.
Alea memasang earphone miliknya kemudian mendengar lagu coldplay favoritnya. Ya Alea memang sangat menyukai band itu. Kemudian ia terlarut dalam dunianya tidak terusik sedikitpun.
1 jam berlalu
Alea merasa ada pergerakan di meja samping Alea,ia menengok dan kaget sekali ketika ia melihat seseorang...___________________________________
Sampe sini dulu yups:v
Itu ada sedikit tentang teman Vano teman Alea nyusul ya :)
Btw siapa ya orang itu?apakah Vano yang ingin meminta maaf lagi atau malah Davin yang membolos demi memastikan keadaan Alea?
I need voment guyssss😌😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA (COMPLETE)
Teen FictionKetika aku menemukanmu dunia ku berubah begitu saja entah magnet apa yang ada dalam dirimu yang jelas aku mencintaimu