Bab 9

34.7K 1.5K 8
                                    

Jangan asal ngomong lo ngga tau kan apa akibatnya perkataan lo ke hati orang

ALEA

❤❤❤

1 jam berlalu
Alea merasa ada pergerakan di meja samping Alea,ia menengok dan kaget sekali ketika ia melihat seseorang...

----
Seseorang itu terlelap
"Kapan dia kesini dan darimana dia masuk?." Alea bergumam pelan

'Ah mungkin tadi gue terlalu fokus dan dia masuk dari sebelah sana atau lewat di depen gue dan masuk lewat belakang(maksudnya Alea itu kan ada jarak tuh antara tembok dan kursi tempat mereka duduk :v )' batin Alea sambil melirik ke sebelahnya.

Alea mendengus sebal mengingat kejadian tadi pagi ia diseret begitu saja oleh pria yang terlelap di sampingnya saat ini---Vano.

Ingin sekali rasanya Alea menampar orang ini lagi dia sangat kesal pada Vano dia berbeda sekali dengan kakaknya Davin yang baik dan peduli padanya hanya saja Davin sudah memiliki kekasih membuat Alea tak ingin berharap lebih.Dia menganggap Davin sebagai kakaknya.

Ada pergerakan lagi tapi tidak membuat lamunan Alea tentang Vano dan Davin buyar wajahnya masih menghadap Vano.Perlahan Vano membuka matanya tatapannya bertemu dengan mata Alea.Gadis itu memalingkan wajahnya.

"Kenapa ngeliat gue?" Vano bertanya seperti mengintimidasi.

Alea yang masih memalingkan wajahnya membatin 'ini orang kok PD banget ya,'

"Gue ngga suka di abaikan!" Vano masih dengan posisinya.

Alea tidak ingin berbicara dengan lelaki itu.Vano yang mulai geram merubah posisinya dan menatap Alea intens yang ditatap tentu saja risih.Kemudian Alea bangun dari duduknya hendak pergi namun tangannya dicekal oleh Vano dan di dudukkan lagi dengan posisi wajah Vano sangat dekat dengan Alea.

"Lepasin." Alea memberontak karena tidak nyaman dengan posisinya sekarang.

"Gue ngga bakal lepasin sebelum lo jawab pertanyaan gue!" Gertak Vano.

"Gue ngga liatin lo!" Sambut Alea tak kalah sinis.
"Trus kenapa menghadap ke gue?"
"Gue ngga sengaja liat lo dan..." Alea menggantung kalimatnya.
"Dan apa?"
"Ng..Ngga bukan apa-apa." Alea gugup bagaimana ia bisa hampir keceplosan dan menjawab ia melamunkan Vano dan Davin.

"Jawab gue atau gue ngga bakal lepasin lo sampai besok." Ancam Vano

"Dan gue lagi ngelamunin..." Alea berpikir sejenak dan "Mmm kalo gue benci sama lo."

Alea merutuki dirinya kenapa bisa dia berbicara seperti itu.
'Argggh pake acara salah ngomong lagi.'

Vano tersenyum miring mendekatkan wajahnya ke telinga Alea dan "Gue lebih benci sama lo parasit." Bisik Vano.

Deg

'Jangan asal ngomong lo ngga tau kan apa akibat perkataan lo ke hati orang.'

Alea bangun dari posisi duduknya dan berlalu dari hadapan Vano menuju perpustakaan.

-----

"Hufft bisa gila kalo terus berurusan sama Vano." Ujar Alea.

Alea membuka kembali novelnya dan larut dalam dunianya sendiri.
Beberapa saat kemudian suara pintu perpustakaan terbuka.

Seorang laki-laki berkacamata masuk.Entah siapa dia tapi dia begitu tampan dengan tambahan kacamatanya itu.Rambutnya dicepak rapih kulitnya seperti orang Cina---putih bersih matanya juga sedikit sipit hidungnya tidak pesek juga tidak terlalu mancung.

ALEA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang