Bab 19

27.7K 1.2K 3
                                    

Gue khawatir sama lo karena gue sadar gue mulai sayang sama lo!


Alea Syakira Darma


Vano tersenyum miring, "Lo pelakunya?"
Perempuan berambut sepunggung itu kaget melihat Vano disana. "Van--"

"Lo mau ngejelasin apa gue kasih waktu."
Mereka berdua menunduk malu sekaligus takut, perempuan yang tadi membuka suara lagi. "Gue ngelakuin itu semua karena gue dari dulu suka sama lo Van.Tapi kenapa malah anak baru itu yang dapetin lo gue sakit hati Vano."
"Lo Carol kan?"
Perempuan itu mengangguk.

Caroline atau Carol adalah anak kelas XI-IPA 3 yang artinya tetangga kelas Vano.Ia mengetahui namanya karena ia adalah anggota cheerleaders di sekolah mereka. Namanya tidak asing di telinga isi sekolah ini karena Ayah Carol punya peran penting di sekolah ini.Baru sekarang Vano tahu muka sepolos itu tidak menjamin kebaikan seseorang.

"Lo jangan ganggu urusan gue kalo lo mau hidup lo tenang disini.Lo lolos kebetulan gue lagi males bunuh orang," ucap Vano santai dan  berlalu ke toilet laki-laki di sebelah toilet perempuan.

---

Di depan rumahnya Vano duduk di kursi kayu menunggu Alea.Setelah waktu yang ditentukan Alea datang dengan kaos dan jins.

Vano tersenyum, "Hai."
"Hai juga."

Senyum itu selalu membuat lutut Alea lemas.Hatinya seakan perlahan luluh dengan perhatian Vano padanya.

Mereka berdua masuk ke ruang musik di rumah Vano.Alea langsung mengambil posisi di kursi piano berwarna putih tersebut.Sementara Vano hanya memerhatikan Alea dari kusen pintu.

Jemari lentiknya menari dengan lihai di atas tuts piano ia mulai membuka suara dan bernyanyi lagu Adele Someone Like You dengan sedikit aransemen yang indah.

Vano bertepuk tangan setelah Alea selesai menyanyi. "Gue suka suara lo."
"Makasih."
Vano kemudian beranjak ke kursi yang lain dan mengambil gitar.
"Gue punya sesuatu buat lo."
Alea bingung. "Apa?"

Petikan gitar mulai terdengar.Vano mulai menyanyikan lagu yang dinyanyikan Alea waktu ia maju di depan kelas. Lagu milik band terkenal Coldplay Yellow

I came a long
I wrote a song for you
And all the thing you do
And it was called yellow
So then I took my turn
Oh what a thing to have done
And it was a yellow
Your skin
Your skin and bones
Turn into something beautiful
You know
You know I love you so

Alea ingin sekali menghampiri Vano kemudian memeluknya dan berterimakasih karena membuat ia merasa dicintai. Sayangnya Alea tidak seberani itu.

Mereka berbincang-bincang kecil tentang lagu-lagu favorit mereka.
"Van gue mau minum."
"Lo ke dapur aja ya tau kan?"
Alea mengangguk dan segera ke dapur.Lagi ia bertemu dengan Davin di dapur.
"Kak Davin?"
Davin menoleh dan mendapati Alea berada di pintu dapur.

Davin awalnya bertanya hubungan Alea dengan Vano.Hingga ia bercerita tentang Vano.

"Lo tau nggak dulu Vano itu nggak sedingin itu?"
Alea menggelengkan kepala.

"Waktu itu Vano masih SMP kelas dua bokap meninggal karena serangan jantung.Vano terpukul dengan kejadian itu dia sering murung.Kemudian Mama..."

Davin menarik napasnya sejenak, "Mama juga ninggalin kita.Bukan apa-apa tapi Mama ninggalin kita karena sibuk dengan urusan pekerjaan di perusahaan Papa, dulu Mama ibu rumah tangga.Semenjak Papa pergi Mama jadi workaholic. Vano jadi kurang perhatian dia sering protes ke Mama but Mama selalu bilang dia kerja buat kita.
"Gue bisa terima, tapi Vano nggak.Dia butuh Mama.Sampai akhirnya dia capek, dia berubah seperti orang yang benci sama cewek, dia dingin, dan dia suka balap liar sama temen-temennya."

"Apa balap liar?"
Davin mengangguk. "Vano nggak cerita?"
Alea menggeleng untuk kedua kalinya. "Lanjutin ceritanya."

"Ya gitu dia sampai sekarang masih sama. Dia kayak brandal. Lo inget waktu dia berantem sama Alva?itu karena balap juga. Kalo gue bisa gue pengen gantiin posisi dia.Dia udah cukup tersiksa. Gue percaya lo bisa merubah Vano lebih baik lagi Alea karena baru kali ini Vano pacaran."

Alea prihatin mendengar cerita Davin tentang Vano. Dibalik wataknya yang keras dia memiliki banyak luka yang dia simpan sendiri.
Alea kembali lagi ke ruangan musik.
"Kok lama?" Vano bertanya.
"Van lo kenapa balap liar?" Alea balik bertanya.

Vano menaikkan satu alisnya bangun dari posisi duduknya. "Tau dari Bang Davin?"
"Iya. Van gue mohon sama lo jangan balap liar lagi ya. Gue takut lo kenapa-napa. Kak Davin, gue, Mama lo khawatir sama lo."
Vano tertawa mendengar kalimat terakhir Alea.
"Trus?"
"Gue mau lo jangan balap lagi!"
"Gue tau lo pacar gue, tapi pacaran itu bukan buat mengekang satu sama lain.Kita cuma pacaran gue punya hak nentuin apa yang gue mau.Lo jangan ikut campur," Vano keluar dan menutup pintu dengan keras.

"Gue khawatir sama lo karena gue sadar gue mulai sayang sama lo!"

__________________________________

Update 2 bab, ini sebenernya nyatu sama bab 18 tapi kok gabisa ya wkwk.Yaudah jadi bab 19 aja.

I need vote and comment guys:')

ALEA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang