Bab 28

24.6K 1.1K 23
                                    

MUNGKIN GUE BISA MENGHAPUS LO DARI MEMORI GUE, TAPI APA KENANGAN YANG UDAH LO BUAT BISA GUE FORMAT DARI HATI GUE?

~Alea Syakira Darma~

Sepulang sekolah Vano melajukan sepeda motornya dengan kencang tanpa tahu arah dan tujuan. Saat ini ia tidak ingin pulang. Percuma ia pulang toh ia masih perang dingin dengan Davin pikirnya. 

Setelah setengah jam ia mengendarai motornya ia tiba-tiba berhenti di suatu tempat, di seberang sebuah gedung yang menjulang dengan gagah. Alea, nama itu melintasi pikirannya. Beberapa waktu lalu ia kesini dengan gadis yang dibencinya itu. Vano mengingat bagaimana gadis itu mencuri pandangnya saat ia mengajarinya memotret.

Vano mengembuskan napasnya dengan kasar. Ini seperti bukan dirinya saja. Lagipula untuk apa mengingat kenangan bersama gadis itu. Tidak ada untungnya untuk Vano. Lalu Vano kembali menstater motornya dan melaju ke arah rumah sakit.

Setelah memarkirkan motornya dengan langkah cepat ia memasuki rumah sakit langsung menuju lift. Saat di tangga darurat ia menaikinya dengan setengah berlari yang sukses membuatnya terengah-engah ketika sampai diatas. Ia membuang tasnya begitu saja dan duduk bersandar pada tembok pembatas rooftop. Ia memutar sebuah lagu yang sejak beberapa hari lalu ia suka. Lagu Yellow milik Coldplay. Lagu yang dinyanyikan pertama kali oleh Alea setelah mereka kenal.

***

Alea membolak-balikkan badannya di tempat tidur. Bingung ia harus apa. Alea lalu meraih handphonenya yang ada di nakas dekat tempat tidur. Ia membuka chatnya dengan Vano membacanya satu persatu.

Vano Manusia Es :
Allll tidur sono jangan ngebo besok hari senin

Alea :
Bawel ya si bapak,-

Vano Manusia Es :
Jangan telat bangun! Lo tau gue nggak suka nunggu kan? Tapi kalo nunggu lo sekali-sekali ngga papa kok kam sebagai kekasih yang baik hahaha

Alea :
Dihh belajar gombal dari mana lo?

Vano Manusia Es :
Dari Abang sialan itu loh si Davin

Alea :
Gue bilangin lo nih sama Kak Davin

Vano Manusia Es :
Pacarnya siapa yang dibelain siapa. Dasar calon makmun gue hahaha udah ah kok gua alay gini. Good night Alea mimpiin gue ya :)

Alea :
Lah baru sadar ya kalo lo alay Van hahaha ga deng
Yaudah tidur sono bye...

Alea menyingkirkan hpnya. Ia tidak ingin membaca lebih lanjut lagi itu hanya akan membuatnya tidak bisa move on dari Vano.

Flashback on...

“Vano buruan!” teriak Alea ketika di koridor menuju kelas mereka.
Yaelah santai aja kali.” Vano berjalan santai di belakang Alea.
Alea berkacak pinggang, “Santai-santai ini kita udah mau telat bentar lagi guru bakal masuk nih!”

“Lo mau cepet?” Vano bertanya sambil mensejajarkan langkahnya dengan Alea. Vano menarik tangan Alea dan mengajaknya berlari dan bergaya seperti orang bermain skateboard dengan sepatu mereka. Alea tertawa lepas dan tanpa sadar mereka menabrak seorang guru bertubuh gempal yang terkenal killer di sekolah mereka.

Alea dan Vano sama-sama bungkam melihat kertas-kertas yang dibawa guru tadi berserakan di lantai. Mereka masih bersyukur karena guru itu tidak ikut jatuh juga.

ALEA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang