Bab 51

23.3K 1.1K 29
                                    

Lagu hampa milik Ari Lasso masih terdengar di telinga gadis itu sembari melihat jalanan sore ini yang agak lengang di depan sana. Sampai ketika seseorang menepuk bahunya, ia melepaskan earphone yang menyumpal telinganya.

“Kopi pesanan lo.” kata laki-laki yang berambut gondrong tersebut. Ia kemudian duduk membuat alis gadis itu bertaut.

“Sorry, Alea kalau gue lancang tapi, Vano kemana ya? Kok kalian jarang kesini berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sorry, Alea kalau gue lancang tapi, Vano kemana ya? Kok kalian jarang kesini berdua.”

Alea tertegun mendengar pertanyaan itu. Vano kemana? Vano disana, sedang tertidur pulas dengan tidak tahu dirinya meninggalkan Alea sendiri setelah mereka baru saja berbaikan.

“Vano koma,” jawab Alea dengan lemah namun bisa didengar pasti oleh orang yang sedang ada dihadapannya kini. Jawaban tersebut membuat lelaki tadi tersentak.

“What?! Lo becanda ya?”

“Apa mungkin gue becanda untuk hal yang seserius itu.”

Lelaki tersebut bungkam mendengar salah satu teman sekaligus pelanggannya ternyata dalam keadaan tidak baik-baik saja. Jujur walaupun Vano menyebalkan tapi ia selalu baik padanya, ia juga sering dibantu Vano jika ia butuh sesuatu.

“Gue boleh tau Vano ada di rumah sakit mana?” Alea mengangguk dan menuliskan alamat rumah sakit tempat Vano sedang berbaring. Kemudian laki-laki tersebut kembali berkutat dengan pekerjaannya.

Semua kekuatanku seakan ikut bersama mu Tertidur pulas menyisakan aku sampai tersiksa Kenapa tidurmu nyenyak sekali? Aku sedang menunggumu Menunggu kekuatan ku kembali Jangan patahkan harapanku lagi Kali ini kumohon jangan pergi Tetaplah disini Me...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua kekuatanku seakan ikut bersama mu
Tertidur pulas menyisakan aku sampai tersiksa
Kenapa tidurmu nyenyak sekali?
Aku sedang menunggumu
Menunggu kekuatan ku kembali
Jangan patahkan harapanku lagi
Kali ini kumohon jangan pergi
Tetaplah disini
Menjadi kekuatan ku
Sekaligus menjadi orang yang menguatkanku.

Untuk Vano yang masih tertidur nyenyak.

--

Sudah dua minggu berlalu sudah dua minggu pula setiap Alea datang ia selalu menangis. Setelah selesai mengganti bunga lavender yang ia bawa 3 hari lalu, Alea mendekat ke arah Vano mengusap lembut dahinya. Air matanya mengalir begitu saja tanpa diminta saat mngusap mata tajam itu yang kini telah berubah sayu. Rambutnya yang dulunya tebal sudah tidak menghiasi kepalanya sejak ia menjalankan kemoterapi.

ALEA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang