3➡Surat

4.3K 290 50
                                    

Seperti hari-hari biasa. Killa selalu berangkat lebih pagi dari teman-temannya. Sekolahpun masih nampak sepi. Hanya ada beberapa siswi yang dikategorikan cupu, dan ada satpam sekolahnya.

Killa sangat benci keramaian. Makanya ia selalu berangkat pagi-pagi seperti ini.

Setelah ia memarkirkan mobil kesayangannya. Killa berjalan menuju kelasnya, kelas 11 IPS 2.

Kelasnya masih tampak sepi seperti biasa. Ia memilih untuk duduk dibangkunya dan menyumpal telinganya dengan earphone yang menyuarakan lagu I REMEMBER-MOCCA.

"I remember.. all the things that we shared, and the promise we made, just you and I." Killa menyanyikan beberapa bait yang ia hafali.

"Yes, I remember." Ucap seseorang dari samping Killa.

Killa mengernyit dan menoleh kesampingnya, ternyata itu adalah Vino.

"Apasi Vin?" Ucap Killa dengan nada kesal.

Vino terkekeh, kemudian ia duduk disamping Killa.

"Lo udah sarapan?" Tanya Vino.

Killa mengangguk. "Udah."

"Tiap hari dikelas mulu gak bosen? Keluar yuk." Ucap Vino.

Killa berdesis kesal. "Suka-suka gue lah." Ucap Killa.

Vino terkekeh, ia sudah terbiasa dijuteki oleh Killa. Hal itu membuat Vino semakin ingin mendapatkan cinta Killa. Bukan hanya karna wajah Killa yang cnatik. Vino menyukai Killa karna Killa beda dari wanita-wanita yang pernah Vino kenal.

Vino juga pernah menembak Killa dihadapan banyak siswa-siswi SMA Gading. Namun, Killa menolak cintanya tersebut. Tapi hal itu tak membuat Vino jera. Vino malah semakin mengejar Killa.

"Udah ih Vin. Balik ke kelas lo aja." Ucap Killa mengusir Vino.

Vino berdesis. "Gak mau." Ucap Vino sambil memasang wajah merengek kek anak kecil.

Killa berdecak sebal. "Viiinoooo" Ucap Killa kesal sambil menatap Vino tajam.

Vino terkekeh dan berdiri. "Yaudah. Gue balik dulu. Jangan kangen yaaa." Ucap Vino sambil mengusap puncak kepala Killa.

"Siapa juga yang mau kangen ke lo?" Ucap Killa kesal. Vino semakin terkekeh mendengar kalimat itu.

Ya, Vino memang tau kalau Killa tak menyukainya. Namun, Vino selalu berharap kalau dengan ia bersikap seperti itu, Killa menjadi lebih sedikit perhatian ke dirinya.

🔴🔴🔴

*tet tet*

Bel pertanda istirahatpun telah berbunyi. Siswa-siswi 11 ips 2 pun berhamburan keluar guna mencari makan ke kantin, atau sekedar mencari angin keluar kelas.

Tapi tidak dengan Killa. Ia memilih tetap duduk dikursinya.

"Kantin yuk La." Ajak Linda pada Killa.

Rara mendegus kesal. "Lo lupa ya Lin? Killa mah gak bakal mau lo ajak keluar dari istananya ini." Ucap Rara.

Linda cengengesan. Karna memang benar apa yang dikatakan Rara padanya. Killa tak pernah mau jika diajak keluar dari kelasnya ini.

"Yuk dong La. Sekali aja ke kantin." Ajak Elvira memelas.

Killa memutar bola matanya malas. "Gue bawa bekel. Gue makan disini aja. Kalo kalian mau ke kantin? Pergi aja. Gue gapapa kok sendiri. Lagian udah terbiasa juga." Ucap Killa.

Rara berdesis. "La, coba deh sekali-kali keluar kelas juga. Ikut interaksi sama orang-orang diluar kelas juga dong. Jangan dikelas aja." Ucap Rara kesal.

"Udah buru sana ke kantin. Gak usah nyeramahin gue. Keburu bel tau rasa lo pada." Ucap Killa kesal.

Rara memutar bola matanya malas, sedangkan Linda dan Elvira langsung menarik tangan Rara agar tak ada pertunpahan darah dari mereka. Karna seperti sebelumnya, Killa dan Rara pernah bertengkar cuma masalah Killa tak mau diajak Rara keperpustakaan. Dan hal itu membuat mereka tak saling sapa selama seminggu.

Setelah teman-temannya pergi. Killa membuka bekal yang ia bawa dari rumah.

🔴🔴🔴

"KILAAAA." Pekik Linda dari belakang Killa yang membuat Killa terkejut dan membalikkan badannya.

"LAAAAA." Teriak Linda lagi.

Elvira menyumpal mulut Linda dengan kedua telapak tangannya.

"Jarak gak ada 30 cm aja main teriak-teriakan, kita udah denger kali Lin." Ucap Rara kesal.

"Hehe maaf. Habisnya sih, kalian main tinggal aja. Oiya, anterin gue ke toko buku yuk. Pleaseeeeee, Tatas lagi ada kelompokan katanya." Ucap Linda memohon.

Pandangan mereka langsung kompak tertuju pada Killa. Yang membuat Killa merasakan firasat yang tidak enak.

Killa memutar bola matanya malas. "Yaudah ayok, gue mau. Tapi kali ini aja ya?" Ucap Killa.

Semua langsung tersenyum. "Akhirnya, Killa mau kita aja keluar." Ucap Rara lega.

Kemudian mereka berjalan kemobil mereka masing-masing.

🔴🔴🔴

Sudah sekitar sejam mereka berada ditoko buku tersebut. Killa sudah mulai bosan saat ini.

"Udah yuk, pulang. Udah sore nih." Ucap Killa pada Elvira.

Elvira yang masih memilih bukupun menoleh kearah Killa dan berdecak kesal.

"Masih jam 5 sore kali La. 5 menit aja deh." Ucap Elvira.

Killa berdesis malas. Ia menghampiri Linda yang tengah memilih novel remaja.

"Liin, pulang yuk." Rengek Killa pada Linda yang membuat Linda menatap arlojinya.

"Bentar lagi ya La. Masih belum nemuin buku yang pas nih." Ucap Linda.

Killa menatap kesal kearah teman-temannya itu. Karna semuanya menolak untuk diajak pulang. Daan, Rara? Sudah jelas ia tak mau pulang. Karna ia malah membaca buku yang sudah dibuka.

"Gue pulang duluan deh kalo gitu." Ucap Killa kesal yang hanya dibalas dehaman oleh mereka semua dan membuat Killa semakin kesal.

Killa berjalan menuju parkiran mobilnya. Ia melihat kearah mobilnya dan tersenyum, namun senyumannya langsung luntur saat ia melihat ada secarik kertas yang tertempel didepan kaca mobilnya.

*thanks buat kemarin. Lo udah nolongin gue. Maaf kalo cara terima kasih gue pake surat. Dan maaf kalo ternyata ini salah orang, soalnya mobilnya mirip sih. Tapi kalo bener Lo yang namanya, Lilla apa Mila ya? Lupa gue. Yang penting gue sangat berterimakasih ke lo.

Panji:)*

Killa tersenyum setelah membaca tulisan ngaco dari Panji.

🔜🔜🔜

Vote
Comment
Follow

No siders*

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang