14➡Berantem

2.8K 153 4
                                    

"Lo tuh harus keluar dari zona nyaman lo. Sekali-kali coba jalan kek gini." Ucap Panji sambil menyedot jus mangga yang baru ia beli tadi.

Killa yang tengah menyedot jus pun langsung melepas sedotannya. "Gue gak mau coba-coba. Entar kalo gue keluar dari zona nyaman gue yang udah gue bangun dari kecil terus gue malah ngerasain sakit gimana? Gue takut."

Panji berhenti berjalan dan menatap Killa yang juga berhenti berjalan disampingnya. Panji tersenyum. "Lo gak usah takut, sekarang kan ada gue." Ucap Panji yang membuat Killa membelalakkan matanya tak percaya.

Panji terkekeh karna melihat reaksi Killa tersebut.
"Sans aja. Gak usah kaget kek gitu kali." Goda Panji sambil mencubit pipi Killa pelan.

Killa malu. Benar-benar malu. "Siapa yang kaget? B aja kali." Kilah Killa.

Panji makin terkekeh karna melihat Killa yang menunduk memutupi wajahnya yang merah merona.

"Udah yuk, keburu tiketnya abis." Ajak Panji sambil menggenggam tangan Killa yang membuat Killa langsung sport jantung.

Ya, setelah dari danau. Panji mengajak Killa untuk menonton film dibioskop. Karna Panji ingin membuat Killa mengenal dunia luar. Agar ia tak salah presepsi dengan keramaian lagi.

"Lo tunggu sini. Biar gue pesenin tiket." Ucap Panji sambil menyuruh Killa duduk dikursi tunggu.

Killa hanya diam dan mengangguk.

🍂🍂🍂

Vino berjalan malas memasuki bioskop. Sedangkan Zaskia terus memasang wajah bahagianya karna bisa berjalan dengan Vino seperti ini.

"Kamu mau nonton apa?" Tanya Zaskia.

"Serah." Acuh Vino. Zaskia tersenyum kecut, tak apa Vino cuek padanya karna ini sudah menjadi kebiasaan Vino padanya.

Vino yang berjalan dengan tatapan fokus kedepan pun memnyipitkan matanya saat ia mendapati sosok gadis yang ia cinta. Ya, dia adalah Killa.

"Killa." Gumam Vino yang masih dapat didengar Zaskia.

"Killa? Mana?" Tanya Zaskia.

Vino tak menjawab, ia berlari menghampiri Killa yang sedang duduk disana.

"La." Panggil Vino yang membuat Killa terkejut dan mendongak kearah Vino yang berdiri disampingnya.

"Vino?" Ucap Killa gugup. Ia takut kalau Vino bakal marah karna ia tau kalo Killa membolos sekolah dan malah kesini.

"Kamu kok disini? Kamu sama siapa?" Tanya Vino khawatir.

Killa berdiri dan menatap Vino dengan sedikit takut.

"Aku--."

"Sama gue." Potong Panji tiba-tiba sambil membawa dua buah tikeh film.

Vino berdesis kesal. Dan tanpa ba-bi-bu lagi Vino langsung memberikan bogem mentah ke wajah tampan Panji.

*buk*

Panji tersungkur dilantai yang membuat pengunjung disana menatap kearah mereka berdua.

"STOP." Teriak Killa.

"Vin, tenang." Ucap Zaskia sambil menarik tangan Vino.

"Gue gak suka ya lo deket sama Killa. Lo tuh gak baik, lo bisa membawa dampak negatif ke Killa." Ucap Vino dengan nada yang tegas.

Panji memegangi pipinya yang terasa panas akibat tonjokan dari Vino.

Panji menyeringai melawan. "Killa aja gak ada masalah temenan sama gue. Nah lo ngelarang-ngelarang aja gue sama dia." Ucap Panji dengan senyuman meledek. Namun, tatapannya beralih pada gadis disebelah Vino, yaitu Zaskia.

Panji terkekeh hambar. "Lo ngelarang Killa? Terus lo malah sama bitch itu." Ucap Panji yang nge jleb ke hati Zaskia.

Zaskia langsung melayangkan tamparan ke pipi Panji lagi.

*plak*

"Jaga mulut Lo." Ucap Killa kesal.

Killa sekarang merasa kalau dirinya sebagai penonton sebuah drama korea. Kisah cinta yang rumit.

"Lo panggil bitch? Tapi lo masih ngejar dia. Waras gak lo?" Sinis Vino ke Panji.

Panji menyeringai. "Gue ngejar dia? Sorry, level gue gak seperti dia. Dan gue cuma gak mau kalo dia bahagia." Ucap Panji.

Vino mengernyitkan dahinya bingung dengan apa yang dikatakan Panji. Sementara Zaskia malah menangis dilengan Vino, *sangat modus*.

"La. Ayo pulang." Ajak Vino sambil hendak memengang tangan Killa namun Panji langsung menepisnya.

"Killa sama gue." Ucap Panji.

Vino menatap Killa dalam. Killa tak berani membalas tatapan Vino, ia takut kalo ia akan terhanyut dengan tatapan Vino.

Kemudian Killa menarik nafas dalam. "Gue aman kok Vin. Lo balik aja sama Zaskia, gue bisa pulang sendiri." Ucap Killa.

"Tapi--."

"Biarin dia sendiri Vin, dia emang gak pantas sama lo. Udah punya pacar masih aja jalan sama cowok lain. Dasar cabe." Potong Zaskia yang langsung membuat Killa melotot.

Vino melepaskan genggaman Zaskia dari lengannya pelan. "Jaga mulut lo." Ucap Vino lemnut namun dingin.

Zaskia menggigit bibir bawahnya, sakit.

"Killa cabe? Lo? Anjing? Apa babi? Atau--."

"Panjiii." Panggil Killa pelan yang menghentikan sindiran Panji pada Zaskia.

Zaskia merapatkan giginya, ia sangat merasa marah pada Panji kali ini.

"Apa salah gue sama lo sih? Lo yang udah nyia-nyiain gue. Terus sekarang lo masih mau nyakitin gue? Padahal gue udah move on dari lo. Kalo cinta bilang, jangan kek gini caranya." Ucap Zaskia yang tak bisa menahan emosinya lagi.

Panji tertawa hambar. "Gue cinta sama lo? Mimpi." Ketus Panji. "Lagipula lo gak usah baper dengan sikap gue. Karna gue cuma gak mau hidup lo bahagia, udah itua aja." Ucap Panji sambil menatap meledek kearah Zaskia.

Killa memegang tangan Vino. "Bawa dia pulang." Ucap Killa lembut pada Vino.

Vino menarik nafas panjang. Ia sebenarnya sangat malas jika harus meninggalkan Killa dengan Panji dan ia harus berduaan dengan Zaskia.

Vino memutar bola matanya malas dan menarik tangan Zaskia untuk menjauh dari tempat itu.

"Pulang." Ucap Vino sebelum ia meninggalkan Killa.

Killa tersenyum dan mengangguk.

🔜🔜🔜

Part kali ini absurt banget dah.
Bingung soalnya. Hehe

Tapi tetep jangan lupa vomment nya loh ya. Hehe

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang