20➡ Selesai

2.6K 146 3
                                    

Panji dan teman-temannya sedang nongkrong diwarkop tempat biasa mereka ngumpul.

"Kok kita bisa kalah ya?" Ucap Jojo sambil memakan tempe goreng ditangan kanannya.

"Haduh lo gak tau? Si Vino kan baru jadian, jadi ada penyemangatnya lah." Celetuk Gio yang langsung mendapat pelototan dari Panji. Sementara yang lainnya malah mengernyit bingung.

"Jadian? Sama siapa?" Tanya Briyan yang super penasaran.

Gio memutar bola matanya malas. Betapa kudetnya teman-temannya saat ini. "Sama Killa. Cewek yang sempet nolongin Panji waktu itu." Jelas Gio yang membuat Rangga, Briyan dan Jojo ber'oh'ria.

Sedangkan Panji mendesah panjang. Entah apa yang ia pikirkan saat ini. Namun, dengan kekalahannya tadi membuat Panji merasa bete.

"Makanya Pan. Cari cewek lo, biar kapten kita jadi semangat terus nyalur ke kita deh." Ledek Rangga.

Panji tak menjawab. Ia hanya menatap horor kearah Rangga.

"Atau jangan-jangan lo suka sama Killa? Terus lo mau--."

"Bacot." Ucap Panji yang memotong ocehan Rangga.

"Mereka itu cuma pacaran sandiwara biar si Zaskia makin down liat Vino, orang yang dia sayangi punya pacar." Ucap Panji karna ia bosan diledeki teman-temannya. Yang membuat keempat temannya langsung membelalakkan matanya.

"Maksud lo?" Tanya Rangga.

Panji berdesis panjang. "Au ah. Gue mau balik. Ngejelasin ke lo-lo pada gak paham-paham sih.'" Ketus Panji sambil berjalan menuju ke motornya.

"Oey. Ceritain dulu kali. Gue penasaran." Ucap Jojo.

Panji hanya mengibaskan tangannya acuh. Karna ia tau, kalau teman-temannya adalah orang yang sangat telmi 'telat mikir'

🎲🎲🎲

Motor Panji berhenti disebuah rumah yang bernuansa putih. Ia turun dari motornya dan berjalan mendekati seorang satpam yang tengah duduk santai diposnya.

"Pak, bukain gerbangnya dong." Ucap Panji.

Satpam tersebut langsung berlari kecil menghampiri Panji.

"Temannya Non Killa kan?" Tanya Satpam tadi.

Panji tersenyum dan mengangguk.

Kemudian gerbang besi tersebut terbuka dan Panji kembali naik ke motornya dan melajukan kedalam pekarangan rumah tersebut.

Panji berjalan perlahan kedepan pintu rumah mewah tersebut. Kemudian ia hendak memencet bel tersebut. Namun, ia urungkan. Ia memilih untuk mengambil ponsel dari tasnya dan mengetik sebuah pesan ke empunya rumah ini.

Panji: Turun, gue ada diluar.

Killa yang membaca pesan itupun langsung mengernyit bingung. Dan tanpa ba-bi-bu lagi Killa langsung berlari menuju pintu utama rumahnya.

*cklek*

Killa membekap mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Muka lo kenapa?" Tanya Killa saat ia mendapati Panji yang tersenyum dengan muka yang lebam dengan beberapa bercak darah disekitar bibirnya.

Panji malah tersenyum polos. "Gapapa." Ucap Panji santai.

Killa mendegus kesal. "Masuk. Biar gue obatin luka lo." Ucap Killa sambil berjalan masuk kedalam rumahnya mengambil obat p3k.

Panji pun langsung menuruti perintah Killa dan duduk disofa ruang tamu rumah itu. Panji menatap foto-foto yang terpajang disana. Memang ini adalah kali kedua Panji datang kesini, namun ia baru ngeh kalau dirumah ini ternyata terpajang foto masa kecil Killa yang begitu lucu dan imut.

Nampak seorang wanita dengan seorang gadis kecil yang sedang menangis memegangi es krimnya yang sudah Panji duga kalau mereka adalah Killa dan Mamanya.

"Udah liatin foto gue?" Ucap Killa yang tiba-tiba berdiri dibelakang Panji.

Panji cengengesan dan langsung duduk disofa lagi.

"Muka udah jelek, dibuat berantem terus. Makin jelek tau gak?" Ucap Killa kesal jika melihat orang yang babak belur karna berantem.

Sebenarnya Panji saat ini bermuka babak belur bukan karna berantem biasa. Tapi, karna Panji tadi sewaktu dalam perjalanan pulang, ia melihat seorang ibu-ibu yang tengah rebutan tas dengan dua preman. Lebih tepatnya ibu tadi mau kejambretan.

Panji yang berjiwa batman pun langsung turun dari motornya dan menghajar preman tersebut. Jadilah wajah babak belur karna adu jotos dengan dua preman bertubuh gempal. Makanya Panji memilih untuk kerumah Killa, agar ia bisa modus untuk diobatin Killa. Hehe...

"Wajah ganteng ke Chanyeol gini dibilang jelek. Mata lo rabun ya?" Ledek Panji sambil sok kegantengan.

Killa berdesis dan menekankan kapas keluka Panji yang membuat Panji meringis kesakitan.

"Awwhhh. Biasa aja dong." Ucap Panji sambil mengaduh sakit.

"Lo tuh ya. Hobi berantem mulu. Nakal lagi." Ucap Killa kesal.

"Nakallah mumpung masih muda. Jangan terlalu serius, nanti gak ada yang bisa kita ceritain ke anak cucu kita." Ucap Panji.

Killa berdesis kesal. Ia menghentikan aktivitasnya mengobati Panji dan menatap Panji malas.

"Kalau masih muda lo nakal. Terus kalo tua lo mau jadi apa?" Ucap Killa.

Panji hanya terkekeh lalu menyenderkan kepalanya kepunggung sofa.

"Tua kaya raya lah." Ucap Panji.

"Ngaco. Teori dari mana lo? Yang ada kalo sekarang lo gak ada usaha buat nata masa depan lo nanti. Tuanya lo malah bakal jadi gelandangan kali. Bukan kaya raya." Ucap Killa sambil mengelap tangannya dengan tisu basah.

Panji diam.

"Ngapain kesini?" Tanya Killa.

Panji membenarkan duduknya dan langsung menatap Killa. Kemudian ia menunjuk luka diwajahnya.

"Cuma mau nyuruh gue bersihin luka lo? Ish dasar lo ya." Ucap Killa kesal.

Panii menggeleng. "Enggak juga sih." Ucap Panji.

"Terus ngapain?" Tanya Killa mulai malas. Karna Panji mengganggu waktunya untuk bersantai.

"Kenapa tadi nggak neriakin nama gue? Jadinya gue kalah deh." Ucap Panji yang membuat Killa terdiam.

"Kenapa lo malah neriakin nama Vino?" Tanya Panji sekali lagi dan membuat Killa bingung.

"Em--. Lo kan bukan satu sekolah sama gue. Ya gue dukung Vino lah. Ngapain juga dukung lo? Gak ada untungnya." Sungut Killa.

Panji memutar bola matanya malas. "Tugas lo udah selesai. Lo udahan aja pacaran sandiwara sama Vino."

Killa melotot kaget.

Bingung

Killa sangat bingung.

"Gue nggak bisa."

🔜🔜🔜

Bagaimana? Nge feel gak?
Semoga iya ya..... hehe

Update 2 kali nih sehari, soalnya bakal lama nggak update nih kayaknya, kuota lagi nipis.
Tapi tetep aku usahain buat update tepat waktu dan nggak lama-lama kok. :)

Jangan lupa vomment nya ya....

Ig: dilaa_april

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang