6➡Jebakan

3.3K 210 15
                                    

Killa duduk disebuah warkop yang biasanya digunakan Panji dan teman-temannya nongkrong.

Killa sebenarnya merasa malas mengikuti Panji. Tapi ia menghadang Killa dan memaksa Killa untuk ikut dengannya.

"Mau makan apa?" Tanya Panji pada Killa.

Killa menggeleng. "Kenyang."

Panji menganggut-manggut mengerti.

"Gue pulang ya. Lagian lo kan udah berterima kasih ke gue. Masalah kita udah kelar kan?" Ucap Killa yang merasa mulai tak nyaman.

"Jangan dong. Ee- gue mau ngenalin lo sama temen gue." Dusta Panji.

Killa berdesis kesal.

Namun, tanpa Killa sadari. Ada yang sedari tadi mengintainya dan mengambil potret dirinya.

Send picture
Panji: Killa ada ditangan gue.

Gio dan Rangga yang bertugas mengambil gambar Killa, kemudian mengirimnya ke Vino. Ia sengaja menggunakan ponsel Panji agar Vino kira kalau Panji hanya sendirian.

Vino: bangsat.

Vino yang mendapat pesan itupun langsung mengunpat kesal. Fikirannya sudah campur aduk. Ia berjalan menuju motornya dan memakai helm.

"Vin, mau kemana lo?" Tanya Regal yang baru datang.

"Main. Mau ikut?" Tanya Vino pada Regal. Regal langsung melirik ke Bastian dan Dito.

"Ikut." Ucap Regal dan langsung menaiki motornya mengikuti Vino.

⭕🔴⚪

"Bangsat lo." Teriak Vino saat ia baru saja sampai dihadapan Panji dan Killa yang membuat Killa terkejut.

Vino langsung mencengkeram kerah baju Panji.

"Vino, lo kok ada disini sih?" Tanya Killa polos.

Vino mendorong tubuh Panji dan meraih tangan Killa.

"Lo gapapa?" Tanya Vino. Killa menggeleng. "Gue gapapa" jawab Killa.

"Tunggu disini ya." Ucap Vino lembut dan menyuruh Killa menunggu Vino didekat motor Vino.

Panji menyeringai puas. Ia sudah berhasil memancing Vino agar mau masuk kesarangnya.

"Jangan berani-berani sama Killa. Kalo lo ngapa-ngapain Killa, lo bakal berurusan sama gue. Inget tuh." Ucap Vino sambil menatap Panji tajam.

Panji menyeringai puas. Kemudian teman-teman Panji yang semula bersembunyi akhirnya keluar dari sarangnya.

Ya, Panji tidak hanya ditemani oleh 3 sahabatnya. Tetapi ia ditemani oleh banyak orang, sekita 15 orangan.

Vino yang melihat kalau ia telah dijebak pun mengumpat kesal.

"Bangsat." Ucap Vino dan langsung bermain adu tonjok dengan Panji.

Sementara teman-teman Panji beradu tonjok pada ketiga sahabat Vino. Yaitu, Regal, Dito dan Bastian.

Killa yang melihat pemandangan nanar itupun merasa sangat terkejut. Tubuhnya bergetar hebat. Karna Killa sangat trauma dengan yang namanya berantem dan pukul-pukulan. Karna Mama dan Papanya bercerai adalah karna Papanya yang selalu main tangan pada Mama nya. Dan hal itu membuat Killa trauma pada darah dan berantem.

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang